Aku wanita yang
berumur 37 tahun dengan status janda 2 anak. Aku sudah lama berpisah dengan
mantan suamiku, karena permasalahan ekonomi. Kedua anakku dibawa pergi mantan
suamiku ntah kemana. Tidak ada nomor yang bisa dihubungi. Dulu berpisah di kala
anak-anak masih kecil berusia 12 tahun dan 5 tahun. Mungkin mereka sekarang
lupa bahkan tidak mengenaliku. Aku sudah lama
menjanda sekitar 10 tahun, banyak pria yang ingin menikahi tapi aku enggan.
Trauma pernikahan sudah melekat di hatiku. Paling sebatas teman tapi mesra
saja, melakukan hubungan layaknya suami istri tetapi aku tidak mau di nikah
secara resmi. Pernah ada lelaki bujang mendekatiku ingin serius denganku tetapi
selalu saja aku tolak.
Walaupun janda
beranak 2 aku nggak kalah dengan wanita perawan dan ABG jaman sekarang.
Penampilan yang super nyentrik itulah aku. Rambut panjang berkulit putih itu
aku, badan sedikit memel tidak terlalu gendut. Orang sekitar kerap menjulukiku
dengan sebutan janda kembang. Payudara yang montok pantat semok itulah aku.
Aku sering
mengkonsumsi pengencang payudara agar tetap terlihat segar. Kewanitaan ku pun
aku rawat supaya tetap keset layaknya perawan. Berpakaian seksi sudah menjadi
kebiasaanku, tetanggaku tidak menghiraukan tentang caraku berpakaian karena aku
tipe janda yang tidak suka mengganggu tetangga sekitar. Aku selalu mencari
pria-pria yang jauh dari rumah.
Kalau hanya
tetangga sendiri aku nggak begitu ngefek. Gairah seksku yang tinggi selalu aku
lampiaskan kepada pria-pria yang menyukaiku dan selalu datang ke rumah. Sebut
saja aku tante Siska, kebanyakan orang memanggilku tante. Aku bekerja sebagai
tukang urut atau pijat. Banyak pelangganku dari yang muda hingga yang berusia
senja.
Di depan rumah
tertera tulisan “Pijat Capek Tante Siska”, terkadang orang datang ke rumah tapi
kebanyakan aku yang harus mendatangi rumah maupun kost anak-anak muda.
Pekerjaan ini sudah aku tekuni selama 8 tahun , hidup sendiri mencari sesuap
nasi untuk diriku sendiri. Memijat kesana kemari hingga larut malam sudah
biasa. Wanita pria aku layani tidak hanya pria saja. Kalau pria sih ada
plus-plusnya, biasalah yang namanya pria pasti meminta yang lebih. Tetapi
kebanyakan memang pria pelanggan aku, sekali urut 2jam sehari bisa dapat 5
orang. Lumayan lah 50.000×5 udah dapet 250 rbu, kalau pria semua enak ada
bonusnya. Ya bonus uang, bonus kenikmatan yang tak ternilai harganya.
Urutan ku memang
mengarah untuk membangkitkan gairah seks, apalagi kalau yang mau di urut Cuma
pakai sarung. Kesempatanku untuk mengelus-elus tubuhnya dan pastinya aku juga
semangat untuk memijit. Kebanyakan pria yang aku urut pasti jadi horni penisnya
tegak, itu sangat menyenangkan sekali. Kalau berangkat
memijit aku memakai baju tertutup tetapi tetap terlihat seksi. Jika sudah
sampai di rumah pelanggan aku ganti baju mengenakan celana pendek da kaos
ketat. Karena mijit pasti keringat bercucuran, mengurangi rasa curiga istri
pelanggan itu juga harus tetap di jaga. Kebanyakan sudah banyak yang percaya
denganku, aku pandai meyakinkah orang. Jadi nggak bakalan
curiga jika pijit aku ini plus-plus. Pernah aku di telepon seorang pria namanya
Pak Budi dia tinggal di komplek Perumahan megah di samping desaku. Aku bersiap
diri untuk berangkat ke rumah itu. Aku mengendarai ojek langganan yang sudah
biasa mengantarku. Sesampainya di depan rumah Pak Budi aku mengetuk pintu,
seorang wanita membukakan pintu, “silahkan masuk
mbak..,”ucap wanita setengah tua itu. “iya bu…”
“suami saya
kecapekan mbak, saya dikasih tau tetangga sekitar kalau mbak Siska terkenal
sebagai tukang urut suami saya ingin mencoba mbak..”
Setelah ngobrol 15
menit aku dipersilahkan masuk ke kamarnya. Tampak Pak Budi sudah berbaring di
tempat tidur lesehan yang sudah disediakan. Dengan mengenakan sarung dan kaos
tipis tampak sedang tertidur pulas,
“pak..bangun ini Mbak
Siska sudah datang..”
Pak Budi terbangun
dari tidur pulasnya, dia tampak terkejut melihatku. Kemudian istrinya
berpamitan untuk pergi ke swalayan . Aku hanya ditinggal berdua di kamar
bersama Pak Budi. Seperti biasa aku ganti kostum, menggunakan celana pendek dan
kaos ketat. Terlihat belahan susuku yang bohay. Pak Hadi melirik aku sedang
ganti pakaian.

Aku sudah menangkap
sinyal-sinyal seks di wajah Pak Hadi. Sambil ngobrol aku mengurut Pak Budi dari
kaki yang aku urut, aku sudah terlihat nafsu banget. Bulu- bulu kakinya yang
banyak membuat aku geli, aku mudah banget horni. Baju tipisnya di lepas karena
Pak Hadi keringetan.
Badannya kekar dada
berbulu terlihat sangat jantan. Gairahku muncul secara perlahan, Pak Budi
tampak menikmati urutanku yang sedikit menggairahkan ini, “sudah lama mijit
ya, enak banget sih mbak..”
“iya..pak sudah
8tahun ini..” Aku urut paha pak
Budi yang besar itu hingga ke selakangannya, didalam sarung tanganku
menggerayangi pahanya,
“lepas aja ya pak
sarungnya biar lebih nyaman mijitnya..”
Pak Budi menuruti
perintahku, aku melepas sarung merah itu. Ternyata Pak Budi hanya memakai
celana dalam saja. Aku coba membangkitkan gairah pak Budi terlihat penisnya
semakin membesar . Aku semakin horni deh lihat pak Budi. Hanya memakai celana dalam
dada lebat dengan bulu-bulu. Aku elus dada sambil aku urut dengan lembut.
Pak Budi melihat
aku yang sedang mengurut dadanya. Wajah ku berhadapan dengan wajahnya, terlihat
sangat jelas payudara terlihat jelas belahannya. Aku membungkukkan badan
membuat pak Budi horni. Tiba-tiba Pak Budi mengelus tanganku, yang sedang
mengurut dadanya.
Saat mengelus
tanganku, nafsuku mulai meninggi belahan payudaraku dipegang dengan kedua
tangannya, “boleh mbak aku
memegang payudaramu yang montok ini, aku ingin mencoba kenikmatanmu mbak..”
Pak Budi sangat
terasa bergairah sejak awal aku mengurutnya, ternyata dia sudah memendam nafsu
dari tadi. Aku memperbolehkan Pak Budi memegang payudarakuini, kedua tangan
sudah membuka kaosku. Terlihat payudaraku menggantung besar, aku melirik
kebawah penisnya tegang sangat besar.
Terlihat dari
celana dalamnya yang tipis terasa sesak karena penis semakin memanjang. Aku
hanya memakai bra, tak lama kemudian Pak Budi membuka bra ku. Meremas
payudaraku, memainkan putting susuku. Diputar-putar putingnya hingga gairah ku
memuncak tak tertahankan,
“boleh pak kalau
mau cium sepuas bapak saya layani..”, ucapku sambil tangan kanan memegang
penisnya itu.
Pak Budi mengulum
ujung puting menciumi secara bergantian, terlihat sangat ganas dan horni banget
dia. Aku basah tak tertahankan, memekku basah. Aku langsung melepas celanaku,
aku sudah telanjang bulat. Terlihat memekku yang berbulu dan besar, Pak Budi
bangun dari tidurnya. Kemudian duduk diatas sofa, aku menghampirinya.
Dia duduk membuka
selakangannya sangat lebar, langsung aku pegang penisnya. Aku kocok penis
panjangnya, aku jilat selakangan hingga ke pusar. Sangat nikmat, Pak Budi
mendesah keras,

“ahhhhh…. aaahhhhhhhh..aaahhhhh,
enak banget mbak lagi mbakk…”
Terus memintaku
untuk mengulum penisnya, aku kulum ujungnya. Kedua tangan pak Budi meramas
susuku. Jemarinya memutar-mutar putting susuku kembali. Semakin horni aku, aku
mengocok penis pak Budi sambil mengulum nya. Aku basah lagi masturbasi lagi,
nikmat banget.
Setelah aku kulum
penisnya lama, pak Budi menyuruhku duduk. Secara bergantian memuaskan satu
sama lain. Aku duduk membuka kedua kakiku lebar, pak Budi yang kekar jongkok
tangannya mengelus memekku. Mengelus-elus terus hingga aku sangat horni, bulu
–bulu ku yang lebat menggemaskan, “ooohhh…ohhhhh..
pak..lagi pak..ahhhh..”
Pak Budi mencari
lubang memekku, dia coba memasukkan jarinya ke lubang. Setelah itu mulutnya
mengulum memekku hingga basah lagi. Berkali –kali aku basah 5x hingga memekku
terlihat sangat basah. Kuluman pak Budi sangat nikmat tidak terlalu kasar ,
lembut tapi pasti. Baru kali ini aku dipuaskan pelanggan,biasanya aku yang
harus membangkitkan gairahnya.
Badannya yang kekar
itu naik di pangkuanku. Dia menggesekkan penisnya ke memekku yang sudah basah.
Tak lupa bibirnya menciumi bibirku sangat nikmat. Semakin licin ujung penis
masuk ke dalam lubang memekku. Pak Budi terus mencoba memasukkan hingga ke
dalam, keluar masuk sangat nikmat, “ahhhh…ahhhhhh…ahhhh
terus pak lebih keras ohhhhh…….”
Akhirnya tak lama
kemudian sperma keluar membasahi tubuhku,
“croooottt… crooootttt…”

Setelah itu pak
Budi berbaring di ranjang, aku membersihkan badanku memakai pakaianku kembali.
Terlihat pak Budi masih telanjang bulat, aku membersihkan tubuhnya. Kemduian
aku pakaikan celana dalam Pak Budi dan menutupinya selimut. Aku keluar dari
kamar tampak istrinya menunggu di ruang tamu. Untung aja nggak masuk ke kamar
padahal pintu tidak terkunci.
Istri pak Budi
memberikah upah yang di masukkan ke dalam amplop. Aku berpamitan dan
mengucapkan terimakasih. Tukang ojek sudah menungguku di luar dan berkata, “buruan mbak Sis,
di rumah sudah ada yang menunggu mbak dari tadi” ucap tukang ojek langgananku.
Sesampainya di
rumah aku lihat seorang pria menungguku,
“mari mas masuk,
mau urut ya mas “
”saya mau
konsultasi tante..” ucap pria itu.
Namanya Beni umur
30 tahun dia menceritakan keluhannya tentang seks. Dia kurang lincah dalam
melakukan seks dengan istrinya, dia memintaku untuk mengajarinya cara ngeseks
dan muasin pasangan. Dalam hati aku bertanya-tanya baru kali ini ada pelanggan
aneh bukannya minta urut malah minta diajarin ngeseks. Dengan senang hatilah
aku melakukannya,
“tunggu sebentar ya
mas ..”
Aku mandi dan
membersihkan badan karena lengket dan bau sperma Pak Budi yang masih menempel
di tubuhku. Setelah usai mandi aku menuju ruang tamu dengan menggunakan daster
pendek. Sengaja tak menggunakan bra biar putting susu terlihat menonjol, “sini mas masuk ke
kamar ku..”
Beni masuk ke
kamarku, aku mengunci pintu. Dia yang mengenakan kemeja dan celana panjang aku
lepas perlahan kancing bajunya. Dia terus memandangi tubuhku yang seksi ini,
dia hanya memakai boxer pendek saja,
“Beni..sini sayang
peluk tante dengan erat…”
Dia memelukku
dengan erat dan menciumi bibirku yang merona. Tampak dia bersemangat dan bergairah,
kalau ini nggak perlu diajarin udah pinter menggairahkanku,
“Ben, pegang
payudara tante dong cium boleh remas perlahan hingga tante mendesah manja,
terus kamu mainin putting susu tante..setelah itu coba kamu julurkan lidahmu.
Jilat putting tante yang hitam besar ini mainkan lidahmu sayang….”
Beni menuruti
perintahku tanpa tertinggal satupun. Kedua tangan meremas dengan keras,
bibirnya mendekati putting susuku. Dia julurkan lidahnya menjilat mengelilingi
putingku, “akkkhhhhhh…Beni
terus sayang teruskan, ahhhhhh….” Tubuhku menggeliat
merasakan kenikmatan ini, kemudian dengan reflek Beni memegang memekku yang
besar ini. Mengelus-elus manja menggairah kan nafsuku, dia sudah terbawa nafsu
tanpa aku suruh dia sudah pandai memainkan jemarinya. Dia menciumi memekku
dengan perlahan, “nggak usah ragu
ayo teruskan Beni..”
Tampak sangat
bersemangat dia menciumi memekku , terlihat penisnya menggantung sangat besar.
Nggak tahan pengen dimasukin penisnya , Beni terlihat sangat bergairah. Beni
sudah memuncak menggelamuti memekku yang basah, tak kuasa dia langsung
memasukkan ujung penisnya ke memekku.

Tanpa basa basi dia memainkan penisnya di
dalam lubang kenikmatanku, “aahhhhh…ahhhhhh…ahhhhhhh”
desahan yang sangat keras.
Tak lama kemduian
keluar sperma Beni didalam, dia tamak ketakutan,

”nggak usah takut
Ben tante udah pakai kontrasepsi jadi nggak bakalan hamil..” “makasih ya tante
sudah mengajariku ,..” ucap Beni dengan terlihat sangat puas.
Itulah cerita
singkatku yang setiap hari mengurut para pria dan melayani gairah seksnya. Maka
dari itu aku nggak pernah mau menikah dengan seorang pria biar aku bisa bebas
menikmati banyak pria.
Selesai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar