Jauh dari orang tua
membuat pergaulanku menjadi lebih bebas dan tidak terkontrol. Apalagi aku
diberi fasilitas yang berlebih oleh mereka. Namaku Very dan kini sudah berusia
31 tahun. Aku memiliki pengalaman seks yang sampai saat ini belum bisa
terlupakan. Dan kisah ini ku alami saat aku berumur 22 tahun.
Waktu itu aku sedang
sering jalan bareng dengan Ida. Orangnya putih cantik, tubuhnya tinggi langsing
dengan potongan rambut pendek seperti cowok. Payudaranya besar serta pinggul dan pantatnya menungging ke belakang sehingga bila Ida memakai celana
pendek putih ketat akan terlihat sangat seksi Ida usianya saat itu sekitar 19 tahun
dan baru saja lulus SMA. Aku sudah beberapa kali em-el dengannya, tetapi
pengalaman yang terakhir aku alami dengannya sangat berkesan bagiku, aku
terlibat pesta orgy dengannya.
Ceritanya pada suatu
hari aku pergi dengan Ida dan adiknya, Santi, ke rumah salah seorang
saudaranya. Santi secara fisik berbeda dengan Ida, Santi lebih pendek tetapi
tubuhnya putih montok. Kami berkunjung ke rumah Wulan. Di sana ternyata sudah
ada Tomy, pacar Wulan. Keadaan rumah wulan sangat sepi karena keluarganya
sedang menghadiri undangan di luar kota.
Kami berlima kemudian
terlibat obrolan seru sambil diselingi minum minuman keras Jack Daniel yang
sudah dicampur dengan buah vita. Aku juga mengeluarkan 3 linting ganja yang
kami hisap bersama bergantian. Tidak berapa lama kami mulai mabuk. Wulan dan
Tomy permisi ke loteng atas karena akan menonton TV di lantai dua. Aku, Ida dan
Santi melanjutkan perbincangan.
Saat asik menikmati
minuman keras samar-samar kami mendengar suara erangan dari kamar atas. Kami
bertiga saling berpandangan. Ida tersenyum geli dan kemudian mengajak aku dan
Santi untuk mengintip ke atas. Santi menolak untuk ikut ke atas, akhirnya aku
dan Ida dengan berjingkat-jingkat menaiki tangga ke atas untuk melihat apa yang
sedang Wulan dan Tomy lakukan.
Di ruang tengah atas
ternyata keadaan sepi. TV masih menyala tetapi Wulan dan Tomy tidak tampak di
sana. Aku dan Ida kemudian mendekati satu-satunya kamar yang ada di lantai
atas. Semakin dekat semakin terdengar suara-suara yang “mencurigakan”. Dengan
perlahan Ida menyingkap tirai hordeng kamar atas, maka tampaklah pemandangan
yang luar biasa bagiku. Tomy dan Wulan dalam keadaan berdiri tampak sedang
bersetubuh.

Tomy tampak sedang memompa tubuh Wulan. Posisi mereka membelakangi
jendela kamar sehingga kami dapat melihat jelas penis Tomy yang keluar masuk
lubang memek Wulan. Baru kali ini aku melihat orang lain bersetubuh di depanku
sehingga aku mengalami sensasi yang luar biasa.

Tiba-tiba Ida menarik
tanganku ke sofa di ruang tengah. Nampaknya dia juga terangsang melihat
pemandangan di kamar itu. Dengan bernafsu Ida melumat bibirku sementara
tangannya meremas-remas penisku. Aku tidak mau ketinggalan, kuremas-remas kedua
buah pantat Ida. Ida kemudian menunduk di depanku, dengan cepat dibukanya
resleting celanaku sehingga penisku yang sudah menegang menyembul ke luar dari
celanaku. Dengan sigap Ida langsung mengulum batang penisku, sementara
tangannya menyusup ke dalam bajuku dan mengusap-usap puting susuku. Birahiku
benar-benar terbakar. Tanganku memegangi kepala Ida dan mendorongnya maju
mundur sementara lidah Ida terasa mengelus-elus kepala penisku.

Tak berapa lama Ida
berdiri dan melepaskan celananya. Maka tampaklah memeknya yang menggelembung
ditumbuhi oleh bulu-bulu halus. Ida kemudian naik ke atas sofa dan menungging
di hadapanku, tampaknya ia sudah tidak tahan dan ingin aku segera
menyetubuhinya. Aku tidak mau terburu-buru. Ku singkapkan buah pantatnya maka
tampaklah belahan memeknya yang merah menganga di depanku. Aku kemudian
menjilati memeknya. Ku hisap bibir memek dan itilnya. Sesekali kujilati lubang
pantatnya dan ku gigit kedua buah pantatnya.

Tak lama kemudian aku
berdiri di belakangnya. Perlahan-lahan ku masukan batang penisku ke lubang memeknya.
Memeknya yang basah membuat penisku dengan mudah masuk ke dalamnya. Ida
mengerang, wajahnya di tutupkan ke bantal sofa. Aku mulai menggenjot pantatku
maju mundur, suara pahaku yang beradu dengan pantatnya membuatku semakin
bernafsu. Tak berapa lama Ida mengangkat kepalanya , pantatnya didorong ke
belakang sehingga batang penisku hampir masuk semua ke lubang memeknya. “Ah,
Ver, aku mau keluar nih, ah..”, erangnya. Aku semakin cepat menggenjot
pantatku. Aku pun sudah tak tahan lagi karena bibir memek Ida erat sekali
mencengkram batang penisku. Tiba-tiba Ida menjerit kecil, ia mengalami orgasme,
aku semakin kuat mengocok penisku di lubang memeknya. Tak berapa lama akupun
mengalami ejakulasi. Ku tekan penisku dalam-dalam ke lubang memeknya. Spermaku
muncrat di dalam memeknya.

Aku kemudian pergi ke
kamar mandi untuk membersihkan penisku. Ida tampak duduk di sofa membersihkan
lubang memeknya dari spermaku dengan tisu. Agak lama aku di kamar mandi karena
dengkulku masih lemas karena persetubuhan tadi. Selesai membersihkan penisku,
aku kembali ke ruang TV. Sesampainya di sana aku disuguhi pemandangan yang luar
biasa. Ida tampak duduk di sofa, Wulan berjongkok di selangkangan Ida melakukan
oral sex. Tomy berdiri di atas sofa sementara Ida tampak mengulum batang
penisnya.

Birahiku naik kembali,
aku hampiri mereka dan kembali kubuka celana jeansku. Ku elus-elus pantat Wulan
yang besar. Ku masukan jari tengahku ke lubang memek Wulan. Memek Wulan masih
basah, mungkin karena sperma Tomy belum kering di lubang memeknya. Aku mengocok-ngocok
jariku dengan cepat di lubang memek Wulan. Aku tidak tahan, segera saja ku
masukan penisku ke lubang memek Wulan dan ku genjot pantatku maju mundur. Wulan
semakin rakus menjilati memek Ida sementara Ida asik mengulum penis Tomy sambil
tangannya meremas-remas buah zakar Tomy. Tangan Tomy tampak menggerayangi ke
dua payudara Ida.

Tiba-tiba aku
mendengar suara langkah menaiki tangga. Rupanya Santi menyusul kami ke atas.
Melihat pemandangan yang ada di depan matanya Santi tampak tertegun. Tapi kemudian
perlahan Santi menghampiri kami. Santi berdiri di sampingku. Aku tidak
menyia-nyiakan kesempatan. Kutarik tubuhnya dan kulumat bibirnya sementara
penisku terus keluar masuk lubang memek Wulan. Aku singkapkan baju dan BH Santi
ke atas, maka menyembulah kedua susu Santi yang putih bulat. Dengan rakus ku
hisap kedua susu Santi bergantian kiri kanan. Puting susunya terasa mengeras di
dalam mulutku.

Tomy kemudian
menghampiri Santi dari belakang. Tangannya membuka resleting celana Santi dan
memelorotkannya ke bawah. Di tariknya Santi ke atas Sofa di samping Ida. Santi
menungging di atas sofa, mulutnya menghisap payudara Ida, sementara ku lihat
Tomy memasukan penisnya ke lubang Memek Santi. Pemandangan yang luar biasa
indah, Santi sang adik menjilati payudara Ida, kakaknya, sementara Tomy asik
mengerjai lubang memek Santi dari belakang.

Karena aku dan Tomy
sudah ejakulasi sebelumnya, kami mampu bertahan cukup lama. Selang 15 Menit
Wulan mengerang, dia mengalami orgasme. cairan memeknya membasahi batang
penisku. Wulan kemudian tersungkur ke lantai karena kelelahan. Tomy kemudian
mencabut penisnya dari lubang memek Santi. Tomy berjongkok di selangkangan Ida.
Perlahan dimasukannya batang penisnya ke lubang memek Ida. Aku tidak tinggal
diam. Ku hampiri Santi dan kusetubuhi dia dari belakang. Tanganku mencengkram
buah pantat Santi sementara penisku mengocok-ngocok lubang memeknya. Lubang
memek Santi masih sempit. Mungkin karena pengalaman sex-nya belum sebanyak
kakak dan saudaranya.

Berselang 30 menit, Tomy mengerang, tampaknya dia sudah mau “sampai”. Tomy mencabut penisnya dari lubang memek Ida, disemprotkannya cairan spermanya ke dada Ida. Sperma Tomy tampak membasahi payudara Ida. Tomy kemudian menyorongkan penisnya ke mulut Santi. Santi kemudian menjilati dan menyedot sisa-sisa sperma Tomy dari kepala penisnya. Santi juga sudah mau sampai, di sedotnya dengan keras batang penis Tomy sementara pantatnya terasa mengejang tanda Santi sudah orgasme. Tomy ambruk kelelahan ke lantai menyusul Wulan.

Akupun sudah mau sampai.
Ku tekan kuat-kuat batang penisku ke lubang memek Santi. Aku mengerang nikmat
ketika spermaku muncrat membasahi dinding-dinding lubang memek Santi. Akhirnya
kami berlima ambruk ke lantai karena kelelahan. Kami baru bangun ketika hari
menjelang malam dan kami pun harus pulang karena keluarga Wulan akan segera
sampai ke rumah.

Itulah pengalamanku
yang tak akan aku lupakan. Pengalaman Orgy yang pertama dan terakhir bagiku.
Ida dan Santi saat ini sudah menikah dan memiliki anak. Wulan menikah dengan
Tomy tapi tak lama kemudian mereka bercerai. Aku tidak pernah berjumpa lagi
dengan mereka. Hanya kenangan tentang mereka saja yang akan menemani
hari-hariku ke depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar