Namaku Lestari usiaku
16 tahun aku duduk di bangku Sekolah Menengah Atas. Teman-teman biasa
memanggilku Tari. Aku termasuk siswa yang rapi dan mempesona. Aku berkulit
putih dan berambut panjang. Kalau jaman sekarang bisa disebut cabe-cabean. Aku
terlahir dari keluarga yang biasa saja, ibuku membuka warung kelontong di
rumah.
Sedangkan
ayahku bekerja di pabrik sepatu dan hanya seminggu sekali pulang ke rumah. Aku
memiliki kakak yang sudah berkeluarga. Kini aku hanya di rumah berdua saja
dengan ibuku. Kegiatan sehari-hariku setelah pulang sekolah yaitu membantu ibu
berjualan. Orangtuaku menginginkan aku menjadi orang yang sukses.
Aku harapan
satu-satunya karena kakakku juga seorang ibu rumah tangga biasa dengan lulusan
SMA. Ayahku bekerja banting tulang demi aku karena sebentar lagi aku lulus dari
SMA dan aku akan meneuskan pendidikanku ke jengjang yang lebih tinggi.
Kebetulan aku siswa berprestasi di sekolah jadi setiap ada tawaran masuk ke
perguruan tinggi melalui tes aku selalu lolos dalam ujian tersebut.
Namun apalah daya
semua harus dengan uang. Aku harus bersabar dan tidak boleh memaksa kedua
orangtuaku. Kalau memang tidak bisa berkuliah kerjapun aku tidak masalah. Toh
dapat menghasilkan uang bisa membantu kedua orangtua. Namun seiring berjalanya
waktu kedua orangtuaku memiliki tabungan khusus untuk aku masuk ke perguruan
tinggi.
Karena aku termasuk
siswa berprestasi aku hanya mengeluarkan biaya 50% saja. Tidak banyak yang
dibayarkan aku termasuk golongan orang yang beruntung. Aku diterima di perguruang
tinggi negeri yang sangat diidam-idamkan semua temanku. Orangtuaku sangat
bangga kepadaku. Namun letak kampus dengan rumah lumayan sangat jauh.
Kira-kira perjalanan
satu jam belum lagi jika jalan macet. Ibuku menghendaki aku untuk mencari kost
di dekat kampus. Aku masih berfikir panjang lagi karena mungkin biaya tambah
banyak. Tapi mau bagaimana lagi daripada waktu habis dijalan dan selalu
terlambat. Aku harus focus dengan Ujian Nasional terlebih dahulu.
4 hari aku harus
menghadapi ujian penentu kelulusanku. Setiap hari aku belajar memahami semua
materi pelajaran. Aku sudah dapat kampus yang aku inginkan dan aku harus
belajar sungguh2-sungguh untuk menghadapi ujian nasional ini. Waktu berjalan
sangat cepat hari demi hari aku lalui ujian nasionalpun aku sudah melewati
dengan sangat lancar.
4 hari sudah aku
melaksanakan ujian tertulis aku percaya bahwa aku lulus dengan nilai yang
memuaskan. Setelah aku menjalani UN tersebut aku bersantai sejenak sambil
menunggu kelulusan. Sambil mengurus segala keperluan untuk berkuliah nanti. Aku
dibelikan sepeda motor oleh ibuku walaupun itu bekas aku senang sekali.
Orangtuaku mampu
memberikan apa saja yang aku inginkan. Dan aku harus membalas semua dengan
belajar bersungguh-sungguh. Pengumuman kelulusan itu akhirnya datang juga.
Acara wasana warsa dan kelulusan dengan mengundang kedua orangtua. Dalam hatiku
sangat berdebar-debar menunggu hasil itu.
Ayah dan ibuku
berangkat ke acara tersebut, mereka duduk di kursi tengah sesuai nama yang
sudah tertera. Acara sudah dimulai dengan berbagai macam sambutan dan pentas
seni. Pada akhirnya acara yang ditunggu-tunggu datang juga. Pengumuman
kelulusan dan nilai terbaik saat itu. Ayahku mengambil amplopku dan dia membuka
bahwa aku LULUS.
Ayah tampak bahagia
sekali melihat hasil itu. Belum cukup itu saja ternyata aku mendapat nilai
tertinggi Ujian Nasional itu. Aku dan kedua orangtuaku maju ke depan. Mereka
menangis bahagia ketika itu dan memelukku dengan sangat erat. Sambil diputarkan
video kegiatan sehari-hari orangtuaku. Aku tidak menyangka sekolah bisa memutar
video itu.
Disitu menjelaskan
bahwa orang yang berhasil tidak diukur dengan materi. Orang yang pas-pasan dan
sederhana seperti aku pun bisa meraih keberhasilan. Aku mendapatkan ucapan
selamat dari banyak temanku dan orangtuanya. Bahkan aku mendapatkan uang atas
prestasiku. Semua menjadi kebanggan tersendiri dan semoga aku bisa
mempertahankannya.
Acara selessai dan
aku pulang dengan kedua orangtuaku,
“ayah bangga sama
kamu Tari, kamu membuktikan bahwa kerja keras bapak selama ini tidak sia-sia…,
, ”
“terimakasih pak,
sudah banyak mengusahakan biaya untuk aku sampai aku dapat kuliah…, , ”
“ kamu harus
mempertahankannya , tidak berprestasi di kampus kelak tidak apa-apa yang
penting kamu kuliah yang sungguh-sungguh. Diluar sana pergaulan semakin kejam
kamu juga harus jaga dirimu. Kenal dengan lawan jenis tidak dilarang asal ada
batasannya nak…, , ”
“iya pak, saya akan
menjaga pesan bapak saya juga akan pilih-pilih jika bergaul…, , ”
“jadilah seperti ini
sederhana dan tidak banyak tingkah. Pesan ayah jaga dirimu sebagai wanita
remaja, jangan asal bergaul. Di kost juga hati-hati menjaga diri hindari semua
yang menjerumuskanmu. Intinya semua kembali pada dirimu sendiri…, ”
“ iya pak tenang saja
aku bisa menjaga diri…, ”
Setiap hari ayah
selalu berpesan itu beliau takut aku masuk ke dalam pergaulan bebas. Apalagi
aku kost tidak pulang ke rumah. Namun aku percaya pada diriku sendiri aku bisa
menjaga diri. Hari pertama masuk kuliah pun tiba. Ayah ibu mengantar aku sampai
kost membawa barang-barang banyak sekali. ayah ibu tidak bisa lama-lama karena
mereka harus bekerja.
Aku mencium dan
berjabat tangan tampak ibu berlinang air mata. Aku tetap tegar meyakinkan ibuku
supaya tidak terlalu khawatir dengan ku. Walaupun dalam hatiku juga berat tidak
pernah pisah dengan kedua orangtuaku. Namun ini semua demi kesuksesanku dan aku
ingin membahagiakan mereka. Setelah itu mereka pulang dan aku bersiap-siap
untuk ospek.
Segala keperluan
sudah disiapkan aku tinggal berangkat ke kampus saja. Sebulan dua bulan aku
mendapatkan teman baru mereka sepertiku biasa saja. Mereka juga berasal dari
kampung. Selama sebulan penuh aku tidak pulang karena kegiatan padat dan hanya
berkomunikasi saja dengan orangtuaku.
Ternyata benar apa
kata ayah pergaulan disini sangat kejam. Pasangan muda mudi berpacaran bebas
diarea taman kampus bahkan ada yang satu kos. Tidak terbayangkan apa yang
mereka lakukan di dalam kamar kost. Sudah seperti suami istri saja, semoga aku
tetap bisa menjaga diriku. Tetapi kenyataan berpihak lain selama satu tahun aku
bisa menjaga diriku.
Selebihnya aku sudah
masuk ke dalam pergaulan bebas. Setelah aku mengenal seorang lelaki namanya
Deny. Dia seorang lelaki yang sudah merenggut keperawananku. Entah aku bisa
hanyut dalam situasi karena aku sebelumnya sering melihat video porno. Temanku
yang awalnya lugu dia juga berubah drastis.
Menjadi sangat nakal
dan seks bebas sudah menjadi makanan sehari-hari. Yang paling parah Deny yang
aku kenal adalah seorang pemuda yang bekerja sebagai sopir angkot. Kala itu perkenalan
dimulai saat angkot dia sering ngetime di depan kampusku. Dia sopir angkot yang
rapid an masih muda. Yang terlintas dipikiranku saat itu aku tertarik dengan
Deny.
Aku sengaja tidak
naik motor hanya untuk menaiki angkot dan bertemu Deny. Setiap pagi aku
menunggu angkot itu lewat. Kebetulan aku selalu duduk di depan dekat dengannya.
Lama-lama dia hafal juga kalau aku sering naik angkotnya. Kita ngobrol layaknya
sudah akrab berteman. Aku menjalin pertemanan sekitar 2 bulan saja.
Aku diantar jemput dengan
angkotnya apalagi musim hujan. Tidak mungkin aku naik motor pastinya diantar
dan dijemput Deny. Dia sangat perhatian sekali denganku, dia juga selalu
menolak jika aku ajak menginap di kost. Disini aku lebih agresif aku memegang
tangannya aku coba mengelus pundaknya. Tetapi sepetinya dia kurang respon
denganku.
Pada suatu hari aku
ada kuliah malam sampai jam 11 malam. Dia sudah setia menunggu di depan
kampusku,“ hay Den, udah lama ya nungguin aku…, , ”“ enggak kok baru saja satu
jam yang lalu, udah selesai belum kuliahmu?, ”“ udah nih ayo kita pulang…, ”
Aku masuk ke dalam
angkot dan dia menghidupkan mesin mobilnya. Sepanjang perjalanan kita cerita
pengalaman berpacaran. Aku tidak banyak cerita karena aku memang belum pernah
pacaran. Deny banyak bicara mengenai pacarnya yang dahulu. Deny jujur kalau
punya pacar pasti dia melakukan hubungan seks.
Kala itu aku terkejut
karena dibalik diamnya Deny ternyata ganas juga. Sudah melakukan hubungan seks
dengan banyak wanita,
“ jalan-jalan aja deh
aku masih pengen sama kamu malam ini, ucapku dengan lirih, ”“ kamu pengen
kemana ini udah malam loh dingin pula, ucap Deny…, , ”“ kan ada kamu yang bisa
ngangetin aku…, ”
Deny tampak tersenyum
dengan keganjenanku. Kita melewati jalan dengan penuh keramaian yang semakin
malam semakin ramai. Deny mengajakku ke jalan yang sepi menyusuri Desa.
jalannya gelap banyak orang berpacaran di pinggir jalan. Kayaknya emang tempat
khusus untuk berpacaran. Sepanjang jalan semua pasangan berpelukan menikmati
dingin dan kerlap kerlip bintang. Aku terus mencari
tempat yang sunyi. Akhirnya ketemu juga dibawah pohon besar Deny berhenti.
Angin berhembus semakin kencang terasa sangat dingin sekali. Deny menutupi
semua kaca dan pintu angkotnya, “ aku jadi inget
mantanku , dulu aku bercumbu di bawah pohon ini, ucap Deny, ” “ kenapa harus
inget mantan terus sih disini kan udah ada aku, aku juga bisa melayanimu malam
ini, ” jawabku dengan sensi.
“jangan marah dong
Tari aku hanya ingin membuatmu cemburu saja, aku pengen menikmati malamku bersamamu…,
”
Aku tersipu malu
ketika Deny berkata seperti itu. Deny mendekati aku dia duduk disebelahku,
tanpa basabasi dia memelukku dengan sangat erat. Dia memandangiku dan mengecup
bibirku dengan perlahan. Dia mengulum bibir manisku dengan lembut. Aku membalas
ciumannya dengan mengulum bibirnya.
Dingin seketika
hilang dan berubah menjadi kehangatan. Dia terus menciumi bibirku , lidahnya
terus bergoyang di dalam bibirku. Aku terbawa suasana aku enggan melepaskan
ciuman nikmat itu. aku memintanya terus menciumiku. Dia menuruti perkataanku
dia terus membuat aku sangat nyaman berada disampingnya.

Tangannya memeluk
erat tubuhku dengan perlahan dia melepaskan pelukan itu. Tangannya mengelus
tubuhku dan kemudian dia memegang payudaraku. Payudara perawan yang masih kencang
dan montok. Tangannya meremas-remas payudaraku hingga aku lemas. Remasan itu
sangat nikmat sekali, tangannya diputar-putar di kedua payudaraku. Aku sedikit
mendesah karena terlalu nikmat, “ aaaahhhhhh Den..nikmat aaaaakkkkhhhhhhhhh….,
”

Setelah itu dia
kembali mencium bibirku dan tangannya terus meremas payudaraku. Aku sudah
terbawa suasana horny. Dia membuka bajuku terlihat bra merah yang menutupi
payudaraku. Dia tampak beringas melihatnya. Aku sudah tidak bisa merasakan
dinginnya malam.
Aku sodorkan
payudaraku aku sudah tidak sabar ingin terus dibelai Deny. Aku dan Deny pindah
di belakang. Kita bercumbu di belakang karena didepan sempit. Dibelakang kita
bebas bergerak walaupun tidak beralaskan apapun terasa nikmat apabila terus
berada didekatnya. Aku terbaring dibelakang sudah siap menikmati malam mencekam
itu.
Deny mendekati ku dia
melepas semua pakaiannya. Dan dibuat alas untuk bercumbu. Aku hanya memakai bra
dan celana dalam saja. Kebetulan celana dalam dan bra ku serasi berwarna merah.
Membuat Deny semakin horny melihatku seperti itu. Tubuhku yang mulus itu
bersiap untuk dinikmati. Tubuh Deny yang kekar membuat aku semakin tidak sabar
kala itu.
Dia berada diatasku
menciumi bibirku. Tampak penisnya semakin membesar tegak mengenai memekku
terasa sekali. Keras tegak dan sangat kencang ciuman yang nikmat gesekan penis
yang sangat tajam aku horny, “ aaahhhhh Den aku horny…aaaaaakkkhhhhhhhhh……, ”
Dia membuka bra ku
dan meremas payudaraku dengan keras. Putingnya dia putar-putar dengan
jemarinya, tubuhku bergetar saat itu, “ooohhhhhh…aaahhhh…terus
Den…aaaaaaakkkhhh ooohhhh….. nikmat Den…aaaaaaaaaaahhh…, ” Dia terus memutar
kedua putingku dengan jemarinya. Dan kemudian lidahnya menjulur mendekati
putingku , dia jilati putingku secara bergantian. Tubuhku semakin mengejang
kuat, Deny tampak sangat nafsu. Birahinya muncul , bibirnya mengulum
payudaraku. Seperti layaknya ibu yang menyusui anaknya, tetapi ini beda aku
menyusui Deny dengan penuh kegairahan, “oohhh Den… aahhhh…. Den….
terus… aaakkkhhh lagi…. ooohhh aaaaaaaahhhh……, ”

Deny terus membuat
aku nafsu dia pun semakin beringas denganku. Kita sudah tidak memakai pakaian
dan celana dalam. Didalam angkutan itu kita sudah telanjang, tubuhnya berada
diatasku. Dia terus menciumi tubuhku hingga bergetar seluruh tubuhku, oooohhhhhhhhh…
aaaahhhhh……..ooohhhhh………, , ”

Dia kemudian menciumi
memekku yang masih perawan itu. Rambut kemaluanku yang belum banyak tumbuh itu
membuat Deny gemas. Memekku yang masih merah merekah itu membuat dia semakin
nafsu. Memekku dibelai dari atas hingga bawah, bulu-bulu kemaluan terasa sangat
tegak. Dia membuat memekku dengan jemarinya.
Lidahnya kembali
bermain menjilati memekku hingga aku lemas,

“ aaahhhh…… ooohhh… aaahhhhh….
lagi…. aaaaaaaahhhhhhhhh……, , ”
Dia mengecup lubang
memekku dengan lembut tubuhku bergetar kembali. Menggeliat tubuhku merasakan
kenikmatan itu. Kemudian dia mencoba menggesek-gesekkan penisnya.

Yank...isepin dong.... aku tau dia minta aku mengulum penisnya yang kelihatan panjang dan agak bengkok. Dengan nafsunya penisnya langsung ku jilati, meski ini baru pertama kali ku lakukan mengisap kontol.

Tanpa merasa jijik penis ku jilati dan tak lama ku kulum masuk semua kedalam mulut ku. Deny yang masih berdiri dihadapan kurgetar badannya karena rasa isapan ku di burungnya yang panjang itu...ooohh......enakk...banget isepan mu yank....

Aku semakin
horny, dia mencoba memasukkan penisnya ke dalam lubang memekku. Kakiku
mengangkang lebar dan penisnya bersiap memasuki memekku. Perlahan ujungnya
masuk ke dalam memekku, “ aaaaahhhh…aaakkkkhh sakit Den aaaaahhhhhhhhhhhhh…., ”
Sakit namun nikmat
itulah yang aku rasakan. Semakin lama penisnya masuk ke dalam, setengah penisnya
masuk aku tak tahan,
“ oooohhhhhhhhhh
nikmat aaaaaaaaaahhhh… aaakkkkhhh… oohhh….. lagi……, ”Lalu Deni menekan
penisnya masuk kedalam memekku. Terus dia tekan masuk dan akhirnya masuk
seluruh batang penis itu. Aku menjerit karena sepertinya selaput keperawananku
sobek dan mengeluarkan sedikit darah,“aaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhh…..ooooooooohhhhhhh……..
aaaaaaakkkhhhhhh……, ”

Gerakan maju mundur
itu terasa sekali hingga masuk ke dalam. Terasa sangat nikmat tangannya terus
meremas-remas payudaraku dengan keras. Aku sangat nafsu Deny begitu pula sangat
beringas. Kita sudah sama-sama merasakan nafsu birahi yang sangat tinggi.
Sesekali aku merasakan kesakitan dia mengulum putting susuku agar aku merasakan
kenikmatan.
Dia begitu lincah
bermain seks sekalipun didalam angkot. Tempat yang kurang layak untuk melakukan
hubungan seks. Namun terasa lebih nikmat sperti di kasur busa yang empuk dan
nyaman. Angkot terasa bergoyang saat kita melakukan hubungan seks. Tekanan demi
tekanan terus dia lakukan, terus dia dorong penisnya masuk ke dalam.
Selama 20 menit dia
tidak melepaskan penisnya. Seakan terus tertancap di dalam memekku,“ oooohhh
ahhhhh lagi Den aaahhhh… oohh…. aaaaaaakkkhhh… uuuuuuhhhhh…., ”Gearakan semakin
cepat dan akhirnya sperma itu keluar,“ crrrooooottttttttttt…. ccrrrrooootttt…. ccccccrroootttttttt……ccccccrrrrooooottttt……,
, ”

Dia semprotkan di
mulut kemudian di tubuhku, aku terpaksa menelan sperma itu. Aku terbaring lemas
Deny membersihkan tubuhku dengan tisu. Aku kembali mengenakan pakaianku
kembali. Ini adalah pengalaman seks pertamaku dan keperawananku direnggut di
dalam angkutan. Sejak saat itu aku dan Deny sering melakukan seks dimana saja. Bahkan
di kebunpun aku pernah melakukannya hubungan sexs dengan Deny. Maafkan aku ayah
dan ibu, anakmu sudah terjerumus dalam seks bebas.
Sekian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar