Senin, 11 September 2017

Malangnya Nasib Ku.....

Anis namaku aku memiliki tinggi badan 161cm dan berat badan 48kg. Sangat ideal dengan usia 21 tahun, paras cantik rambut hitam yang panjang. Itu adalah kelebihanku namun aku terlahir sebagai orang yang sederhana. Ibuku  hanya buruh cuci dari rumah ke rumah sedangkan bapak karyawan swasta. Aku bekerja di kasir salah satu swalayan besar di kotaku. Aku tidak melanjutkan kuliah karena terbentur biaya.
Aku memiliki 1 adik perempuan yang masih duduk dibangku SMP. Aku membantu orangtuaku untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Banyak tawaran pekerjaan lain seperti foto model bahkan SPG yang menghasilkan banyak uang. Tetapi aku enggan dan masih bertahan sebagai kasir di swalayan. Setiap pagi aku membantu ibu mengerjakan pekerjaan rumah dan tepat jam 8 aku berangkat kerja. Dengan menggunakan motor matic aku berangkat kerja. Lumayan jauh dari rumah ke swalayan sekitar 45 menit perjalanan. Aku termasuk orang yang tidak banyak bicara, aku juga terlihat sangat lembut. Awalnya tidak memakai make up pun aku terlihat cantik. Bosku juga menegur agar aku memakai make up supaya terlihat lebih menarik. Aku pun menuruti permintaanya, aku belajar memakai make up. Aku terlihat semakin cantik setiap kali berangkat kerja. Selama 3 tahun sudah aku bekerja di swalayan , atasanku menaikkan menjadi supervisor. Aku hanya mengecek barang masuk barang keluar dan melihat kinerja karyawan. Kerjaku lebih santai dan enak namun aku juga harus bekerja dengan semaximal mungkin.
Setiap gajian aku membantu ibu memberikan separu uang untuk membayar angsuran. Ibuku memiliki hutang kepada Renternir besar di kampungku. Dulu ibu sering sekali terlambat membayar angsuran. Pak Edi namanya, jika ibu telambat membayar Pak Edi beserta anak buah mendatangi rumah. Mereka marah-marah hingga ibuku menangis.
Tetapi sekarang aku sudah bisa membantu ibuku. Angsuran pun lancar dan hanya kurang beberapa kali saja. Ibu nekat meminjam uang untuk berobat bapak di kala dulu sakit parah. Tidak ada lagi yang bisa membantu akhirnya meminjam uang sebanyak 30 juta.  Namun ternyata selama ini ibu tidak pernah membayarkan uang yang aku beri.
Ibu membayar hutang yang lainnya, Pak Edi datang di malam hari. Dia menggedor-gedor rumah, semua terbangun dan ketakutan. Pak Edi mejelaskan semua bahwa selama ini ibu tidak pernah membayar angsuran. Terlambat 6 bulan aku terkejut padahal aku sudah memberikan uang kepada ibu. Pak Edi pun memberi waktu hingga besok sore, harus segera dibayar. Jika tidak semua harus meninggalkan rumah, rumah itu akan disita pak Edi, “kalau saja besok sore kalian belum bisa membayar , bersiaplah untuk keluar dari rumah ini !!! ““tolong pak beri kami waktu satu minggu…” ucapku sambil memohon. “apa satu minggu????” tidak !!!! kecuali kamu mau melayani birahiku semalam saja saya anggap lunas hutang ibu kamu !!! ucap pak Edi sambil tertawa memandangiku. Semalaman aku tidak bisa tidur, aku harus mencari uang kemana lagi. Aku saja masih berhutang dengan atasanku. Pikiranku buntu tidak dapat berfikir lagi. Waktu semakin cepat membuat aku binggung harus melangkah kemana  mencari uang sebanyak itu. Aku pun ijin untuk tidak masuk kerja karena aku harus  bertindak cepat.
Aku mencari pinjaman tidak ada karena harus ada jaminan sedangkan aku tidak punya apa-apa. Jam 1 siang sudah kurang beberapa jam lagi aku harus segera menemui pak Edi. Aku ingat dengan kata-kata terakhir pak Edi, jika aku melayani birahinya hutang dianggap lunas. Apa aku harus melakukan itu semua agar hutang ibu lunas dan tidak ada beban. Ibu juga terbaring sakit setelah kejadian semalam. Aku tidak tega melihat bapak ibu serta adikku. Tidak lama berfikir aku menemui pak Edi ke rumahnya. Aku berhadapan dengan pria yang sewajarnya menjadi bapakku ini. Pak Edi kira-kira berusia 48 tahun dengan badan yang kekar dan besar. Aku ketakutan menatap wajahnya yang garang, “sudah ada uang?” ucap pak Edi dengan keras.
“belum pak, aku mensetujui tawaran bapak semalam…”
“oh jadi kamu mau membayar semua hutang ibu kamu dengan melayani birahiku?”
“iya pak…” jawabku sambil menunduk.
“baguss sekali itu yang aku harapkan, ..”
Aku pun menandatangi surat perjanjian bahwa setelah melayaninya semua hutang ibu lunas. Pak Edi tertawa sangat keras membuat aku ketakutan. Aku diajak pergi dari rumah dan segera masuk mobil sebelum istrinya mengetahui. Di dalam mobil aku terdiam dan binggung kala itu namun sudah niatku. Aku harus bisa melayani pak Edi layaknya seorang istri kepada suami.
Entah mau kemana semakin jauh perjalanan yang ditempuh.aku duduk belakang dengan pak Edi. Dia sangat agresif membelai tanganku memandangiku dengan penuh gairah.  Wajahku ditarik didekatnya dia menciumi pipiku. Kumis yang tebal itu membuat aku geli, aku menolak dan dia menamparku dengan keras, “awwww sakit pak…..”
“jangan coba melawan, atau akan habis semua keluargamu !!!” ancaman pak Edi.
Ternyata aku sampai di penginapan, hotel yang cukup mewah. Udaranya sangat dingin sekali, aku tidak kuat lama-lama di luar. Anak buah pak Edi memesan kamar tak lama kemudian aku dan pak Edi menuju kamar yang dipesan. Masuklah aku dengannya, baru pertama kali aku masuk ke hotel. Parahnya aku harus melayani pria tua ini.

Aku ganti menggunakan lingerie merah yang sudah di bawakan pak Edi. Sexy sekali aku memakai lingerie itu, pahaku yang mulus terlihat jelas. Payudaraku yang bohay itu juga tampak sangat menonjol. Aku keluar dari kamar mandi, pak Edi sudah terbaring dan hanya menggunakan celana dalam saja., “sini sayang….” Ucap pak Edi sambil mengelus-elus kemaluannnya.
Aku tidak menjawab dan hanya mendekatinya di ranjang,
“wooww…sexy sekali kamu sayang. Payudaramu yang besar kulitmu yang sangat mulus membuatku makin nafsu saja sama kamu ….”
Pak Edi menciumi leherku membuat aku terangsang. Leherku dicium dna dijilatinya aku terus bergerak karena lama-lama aku merasakan kenikmatan. Bibirku dikulum dengan sangat lembut, dia menciumi bibirku. Tangannya meraba payudaraku, “aaahhhhhhh…….”
Aku terpejam dan enggan membuka mata, hatiku berdebar jantungku berdetak lebh cepat lagi. Sore itu aku akan kehilangan keperawananku yang selama itu aku jaga. Tangannya meraba payudaraku dengan perlahan dan kemudian dia meremas, “ooohhhhh….pakkkkk….aaaahhhhhhhh…….”
Bibirnya yang tebal itu menciumiku aku tak bisa bergerak. Rasanya ingin segera berlalu tetapi lama-lama aku merasakan kenikmatan. Aku hanya pasrah ketika dia menikmati tubuh mulusku itu. Lingerie yang tipis itu dia buka perlahan. Aku memakai bra saja dengan ukuran 38A, bayangkan payudaraku amatlah besar. Dia berada diatasku dan tangannya mencoba membuka pengait braku.
Payudaraku terlihat dengan jelas, dia sangat cepat meremas dan memainkan jemarinya. Putingku dia putar-putar hingga menegang, putting merah kecoklatan yang menojol besar itu dia jilat perlahan, “aaakkkhhhh pak….ooohhhh….aaaahhhhhhhhhh…..”
Secara bergantian dia mengulum putting susuku, tangannya juga masih meremas-remas. Keatas dan kebawah dia memainkannya. Aku sungguh tak kuasa menahan kenikmatan itu. Aku lihat penis pak Edi memanjang  terlihat walaupun masih menggunakan celana dalam. Dengan beringas dia menikmati tubuhku, putingku sangatlah menonjol dibuatnya. Sesekali dia menarik dan menggigit putting susuku, “aaaaahhh sakit pak….ooohhhh…aaaaaakkkhh…….” rintihanku dengan lirih.


Kemudian dia menjilati seluruh tubuhku hingga ke pusar. Tubuhku menggeliat manja dibuatnya, aku semakin tidak tahan. Dia mencoba membuka celana dalamku yang tipis. posisisex.com Dia membelai memekku dari tas hingga ke bawah. Kebetulan aku membersihkan memekku hingga tidak ada bulu kemaluan. Dia tampaknya gemas segera menjelajahi memek yang masih perawan itu, “sangat menggemaskan….” Ucap Pak Edi.
Jarinya membuka belahan memekku dan mencari lubang kenikmatan. Lidahnya menjulur menjilati memekku dari luar hingga ke dalam, aku lemas dan merintih,
“aaaaahhhhhhhh….oooohh…aaaaaaaahhhh pak….oohhh…….”


Lidahnya berputar-putar menjilati memekku hingga basah. Entah aku seperti pipis mengeluarkan cairan mungkin itu orgasme. Pak Edi memintaku untuk mengulum penisnya, dia duduk disofa. Sedangkan aku dilantai duduk siap untuk mengulum penisnya. Dia mengajariiku caranya, mulutku aku buka dan aku mencoba memasukkan penisnya ke dalam. Sebelumnya kau menjilati selakangan pak Edi. Penis yang menengang itu aku pegang erat. Bulu kemaluan yang rimbun serta penis yang sangat besar. Aku mengocok penisnya keatas dan kebawah terdengar desahan pak Edi,
“aaaahhhhhhhhhh nikmat sayang….aaaahhhhh………..”


Aku memasukkan penis besar itu ke dalam mulutnya sambil aku kocok. Dia pun tampak lemas sekali 10 menit aku mengulum penisnya. Lalu aku lepaskan dia menggendong aku ke ranjang kembali. Dadaku menempel di dadanya , aku tampaknya horni dengan pria tua ini. Setelah itu dia kembali menciumiku dari atas hingga ke bawah.
Berubah posisi lagi seperti angka 69, aku mengulum penisnya sedangkan pak Edi mengulum memekku, kita berdua sudah masuk ke dalam birahi yang sangat kuat, “aaaaaahhhhhhhhhhh……….”


Aku mengeluarkan cairan yang sangat banyak, orgasme berkali-kali. Posisi kembali berubah, aku bertatapan dengan pak Edi kembali. Dia mencoba menggesek-gesekkan penisnya dengan memekku,“aaasshhhhh…aaaaahhhhh…..ooohhhhhh…….”
Secara perlahan dia mencoba memasukkan penisnya ke dalam memekku. Perlahan masuk ujungnya aku menjerit kesakitan,“aaahhhh sakiiit pak…..aaaakkkhhh…..”
Namun dia memaksa kan dengan terus menekan penisnya. Sakit sekali aku menahan kesakitan dia tetap menikmatinya. Aku meneteskan air mata kala itu, secara perlahan penis itu masuk,“kkkrreeekkkk….” Terdengar sobekan.
“aaaahhhhhhhh…pak sakit…….aaaaakkkhhh….”


Selaput keperawananku sudah pecah , penisnya sebagian masuk ke dalam. Tekanan itu sangatlah keras, penis yang besar itu masuk ke dalam memekku. Kelur masuk penisnya  aku semakin lemas, “aaaaassshhh…aaaahhhh…aaaaaaaaakkkhhhh…pak…nikmat.. ooohh……”. Dengan cepat dia menekan penisnya keluar masuk ke dalam. Tanganyya masih saja meremas dan bibirnya juga mengulum putting susuku. Nikmat yang tak terkira , “ooohhhh aaaahhh…..ooohhh……..”


Penis itu serasa tertancap ke dalam memekku. Keluar masuk sesuka hatinya, aku lemas terkapar di ranjang. Mataku semakin terpejam merasakan kenikmatan aku terus mendesah manja, “aaaahhhhh…..aaahhhh…..ooohhh………..”
Secara spontan aku mengangkat pantatku, penis itu serasa mentok ke dalam.
“aaaaaahhhhh….aaaaaahhhh……”


Pak Edi masih saja menggoyangkan penisnya di dalam memekku. Aku tak berdaya hanya desahan yang aku bisa. Sesekali aku menggeliat merasakan kenikmatan,
“aaaaaakkhhh…oohhh..aaahhhh…….”Tak lama kemudian pak Edi mengeluarkan cairan yang sangat banyak. “cccrrrrroooottttttt…..cccrrrrooototttt….ccccccrrroooottt……”


Cairan spema itu membasahi tubuhku , aku menangis. Pak Edi seperti sedang menikmati pelacur, begitu selesai dia membersihkan badannya dan dia berkata, “segera bersihkan badanmu , saya tunggu di mobil.”
Aku perlahan membersihkan tubuhku sembari air mataku menetes. Aku mengenakan kembali pakaianku dan segera menuju tempat dimana Pak Edi memparkirkan mobilnya. Seperti itulah kisah piluku, perawanku hilang dengan seorang renternir. Untuk melunasi hutang ibukku aku pun rela memberikan keperawananku dengan seorang pria tua yang layaknya jadi bapakku. Sekian.


BERANI KARENA TERPAKSA

Aku seorang janda berusia 34 tahun, namaku Sinta. Aku menjanda baru 2 tahun, aku dicraikan suamiku karena aku berselingkuh dengan tetanggaku. Kedua anakku di bawa pergi mantan suamiku pada persidangan hak asuh kedua anakku jatuh ditangan mantan suamiku. Aku sudah hampir 2 tahun ini tidak bertemu buah hatiku.
Aku termasuk janda kembang yang menawan, aku semok dan berkulit putih jadi banyak yang menyukaiku. Apalagi pria hidung belang kalau lihat aku dia pasti tertarik denganku. Pakaian yang aku kenakan juga seksi, aku memang tipe orang penggoda. Kebanyakan orang bilang aku ganjen. Saat itu aku ketahuan berselingkuh dengan tetanggaku samping rumah.

Pada waktu itu aku ditinggal suami kerja ceritanya dia lembur. Aku memanfaatkan kesempatan itu untuk bercumbu dengan tetanggaku. Aku tidak tahu jika suamiku pulang awal, pas dia sampai rumah melihat aku sedang bercumbu di kamar. Dia yang sedang capek dengan kerjaannya sampai rumah melihat aku bertingkah seperti itu. Dia tampak marah dan sangat kecewa. Pagi harinya dia mengurus berkas perceraian , seketika itu juga. Akupun sudah tidak bisa alasan lagi karena sudah ketahuan didepan mata.Ya menyesal itu pasti apalagi anak-anakku ikut mantan suamiku. Tapi mau gimana lagi nasi sudah menjadi bubur. Kalau aku berlarut dalam kesedihan dan penyesalan aku tidak akan bisa meneruskan hidup.
Aku sudah bisa menerima keadaanku, aku menikmati status janda. Aku pun bekerja serabutan semua pekerjaan yang berpeluang menghasilkan uang pasti aku kerjakan. Aku hidup dengan orangtuaku yang sudah lansia. Mau tidak mau setiap hari aku harus bekerja untuk makan dan memenuhi kebutuhan. Bekerja di warung membantu cuci piring setrikain baju orang apa ajalah aku kerjakan.
Aku bertahan bekerja sebagai serabutan namun lama-lama aku jenuh. Rasanya ingin kerja tetap di suatu tempat yang penghasilnnya pasti. Pernah aku melamar pabrik namun tidak diterima karena usiaku sudah diatas 30 an. Yang diutamakan yang masih muda belia. Bekerja dipabrik juga sift pagi siang malam, aku paling nggak bisa kerja seperti itu.
Susahnya mencari pekerjaan namun mau bagaimana lagi aku harus tetap berjuang. Jika aku bermalas-malasan aku tidak bisa memenuhi kehidupanku. Suatu hari ada orang kota yang mencari pembantu rumah tangga. Aku dengar dari tetanggaku yang lagi ngrumpi di depan rumah. Namun tetanggaku tidak minat soalnya jauh dari keluarga dan harus menginap di rumahnya.
Gajinya 3 juta setiap bulan, aku sangat tergiur. Tapi ibuku dengan siapa nantinya, aku harus berfikir lagi. Ide itu muncul dengan sendirinya aku menitipkan ibu di panti jompo. Setiap bulan aku bisa menjenguknya disana. Tidak mungkin jika ibu aku antar ke rumah kakakku yang jauh itu. Semua sudah aku fikirkan matang.
Aku membawa ibu ke panti jompo aku titipkan ibu disana. Dan diterima dengan lapang, sebenarnya aku tidak tega tapi aku harus bekeja. Ibu sudah teratasi dan aku titipkan ibu ditempat yang layak. Aku berkemas dan segera pergi ke kota, aku sudah punya kartu nama orang itu. Aku berangkat naik bus malam sampai  di Jakarta pagi hari.
Aku menyusuri jalan seperti orang hilang karena memang aku belum pernah ke Jakarta sebelumnya. Kota yang besar dan sangat luas membuat aku kebingunggan. Untung saja masih ada orang yang baik menolong aku. Dia memberitahu alur jalan menuju ke tempat tujuan. Setelah satu jam perjalanan aku menemukan rumah itu.
Rumah yang sangat megah dan besar, aku mencoba masuk. Di depan rumah ada satpam yang jaga aku bertanya dengan dia. Dia pun mempersilahkan aku masuk. Setelah masuk ke dalam aku masih terheran-heran kan dengan rumah yang sangat besar itu. Rumahnya sepi hanya ada satu orang pembantu, padahal sudah ada pembantu masih aja cari pekerja lagi.
Aku ngobrol banyak dengan pembantu itu namanya Rita. Mennyenangkan sih pekerjaannya namun harus merawat hewan itu yang aku tidak bisa.Tetapi aku yakin aku bisa mengatasinya, setelah berjam-jam ngobrol aku merasa bosan. Menunggu lama sekali, tapi aku terus bersabar. Tepat jam 5 yang punya rumah itu pulang. Dia masuk dan langsung bertemu aku.
Aku diwawancarai banyak sekali dengan majikanku itu. Dia menerima aku dengan senang hati.  Pekerjaanku hanya mengurus anaknya dan membersihkan kamar anaknya. Sedangkan mbak Rita menyapu dan mengepel seluruh ruangan. Ternyata aku mendapat pekerjaan yang lebih ringan, aku tinggal satu kamar dengan mbak Rita.
Di dalam kamar itu ada 2 tempat tidur yang aku tempati dengan mbak Rita. Hari pertama aku hanya pengenalan saja dulu. Anak ibu Sarah berusia 10 tahun dan 5 tahun, bagiku itu sangat mudah. Aku sudah terbiasa mengurus anak, aku teringat anak-anakku yang usianya sama dengan yang aku asuh nantinya. Setiap pagi aku hanya menyiapkan sarapan dan seragam anaknya saja. Yang mengantar sekolah sudah ada sendiri, setelah itu aku mengurus balita anak kedua majikanku. Jika siang hari dia tidur aku pun ikut tidur di sampingnya. Kamar yang ber AC membuat aku semakin betah. Nyaman sekali kerja disini dengan gaji besar. Namun sesekali aku harus membantu mbak Rita, kasihan dia banyak sekali kerjaan.
Dia baik sama aku dia juga tidak iri denganku. Karena dia sudah terbiasa dengan pekerjaannya, dan ikut majikanku sudah bertahun-tahun lamanya. Ketika itu Cika sudah tidur aku tidak bisa merem, aku membantu mbak Rita di dapur, “mbak aku bantu ya…?”
“tidak usah Sinta kamu tidur aja takut Cika bangun…”
“tidak mbak dia udah tertidur pulas, mbak Rita aku mau nanya. Suami Bu Sarah kemana ya kok tidak pernah kelihatan semenjak aku disini?”
“dia bekerja jauh paling kalau jarang di rumah dia ke luar kota bahkan diluar negeri lohh…”. “wow. Pantesan kaya ya mbak, rumah segede ini mobil banyak sukses sekali…”. “iya memang Sin, bapak penghasilannya besar setiap bulan ibu Sarah diberi jatah uang 50 juta..”
“wahhh banyak sekali…andai aku punya suami seperti itu mbak…”
“hussss… jangan terlalu berkhayal. Jangan salah kelihatannya uang banyak membuat hati tentram namun sebenarnya Ibu Sarah tertekan…”
“haaaah???? Tertekan? Uang sebanyak itu masih tertekan?”
“bukan masalah uang, tapi batinnya bapak kan ganjen dia suka berselingkuh. Akulah pembantu yang masih tetap disini, sebelum kamu datang ibu udah ganti pembantu 10x mungkin. Ya itu setiap pembantu yang masih muda selalu aja di godain bapak, makanya kamu jangan ganjen ya..”. “wah masa iya sih mbak?”
“kalau kamu pengen tetap disini , kamu harus jaga diri jika bapak ganjen jangan kamu hiraukan..”. “oh gitu ya mbak? Hmmm siip deh…”
Pikiranku mengarah pada pembicaraan mbak Rita. Sepertinya ini peluangku untuk mendapatkan uang lebih banyak lagi. Aku terus berfikir saat itu semakin aku penasaran dengan suami Ibu Sarah. Aku sudah membayangkan yang macam-macam, maklumlah aku juga haus akan seks. Selama satu bulan bekerja di rumah ini, suami ibu Sarah belum juga pulang. Aku udah tidak sabar menunggu kedatangannya. Tepatnya hari sabtu sepertinya ibu Sarah pergi dengan kedua anaknya dan akan menjemput suaminya di bandara. Aku diajak pergi namun aku menolak kala itu mbak Rita yang ikut dengan bu Sarah. Aku di rumah bersih-bersih dan dandan cantik. Sembari menunggu kepulangan majikanku, aku bersolek tidak menor sih tipis-tipis aja make upnya. Takut bu Sarah curiga denganku. Sore tiba sekitar jam 6 mereka pulang. Aku membukakan pintu, aku sangat terkejut melihat suami ibu Sarah. Ganteng sekali gagah sepertinya dia memang hobi ngeseks terlihat dari wajahnya. Aku berjabat tangan dia melihat ku dengan serius. Tampaknya sudah ada sinyal-sinyal kegairahan terpancar dari sorot mata Pak Beni.
Namun aku enggan menggodanya, nanti kalau sudah satu mingguan aku akan coba menggoda majikanku. Aku membawa barang nya masuk ke kamar.  Makan malam sudah siap di meja, aku menyiapkan semuanya dengan perfect. Sepertinya dia bertanya-tanya dengan Ibu Sarah. Bu Sarah mengenalkan aku sebagai pengasuh anak-anaknya.
Setiap hari sejak ada majikanku aku selalu berpenampilan rapi. Ya sedikit menggoda biar dia respect sama aku. Namun tidak ada seorangpun yang curiga dengan penampilanku. Suatu hari Cika sakit dan harus di bawa ke dokter. Seperti biasa yang diajak bukannya aku tapi mbak Rita. Kalau aku tidak diajak sih nggak masalah yang penting Pak Beni di rumah.
Saat itu pak Beni tidak ikut mengantar, dia di rumah dengan aku. Mbak Rita berangkat dengan Ibu Sarah. Aku menyapu dan mengepel ruangan, aku memberanikan diri masuk ke kamar majikanku. Aku mengetuk pintu dan pak Beni mempersilahkan aku masuk ke kamarnya, “tok…toookk…tokkk…”
“ya masuk..” jawab Pak Beni dengan keras.
Setelah itu aku masuk dan aku bilang jika akan membersihkan kamarnya. Pak Beni menonton tivi aku lalu lalang di depannya sambil sedikit menggoda. Aku menyapu bagian depan tivi, aku sengaja pantatku aku goyang-goyangkan. “mbak Sinta.. tu dekat sofa tolong di pel ya…”“iya pak..”


Kebetulan dia menyuruhku mengepel lantai aku bisa nungging-nungging membuat dia bergairah. Aku mengambil kain pel dan memulainya. Aku mengepel dengan perlahan, ketika itu aku memakai rok jadi terlihat tubuhku yang seksi. Aku tidak tahu jika Pak Beni mendekati aku, aku terkejut. “tolong mbak kunci pintunya…”
Tanpa basa-basi aku mengunci pintunya, setelah itu dia mendekati aku. Dia berkata di telingaku, “kamu kok seksi sekali, boleh aku menikmati kemolekan tubuhmu.?”


Aku langsung membalikkan badanku, aku mendorong Pak Beni ke sofa. Aku membuka kancing bajuku aku, dan aku perlihatkan payudaraku yang indah itu di depan matanya. Dia terlihat sangat bergairah, aku mendekatinya. Dia menciumi bibirku dengan beringas. Aku terus berusaha membalas senyumannya. Setelah itu dia menatap wajahku dia menggedongku dan menidurkan aku diranjang.
Setelah itu dia membuka bajunya. Aku hanya memakai celana dalam saja begitu pula pak Beni dia sudah telanjang bulat. Penisnya yang masih lemes dan belum tegang itu, aku buat berdiri. Aku meraba dadanya dan penisnya aku kocok dengan perlahan. Tampak dia merasakan kenikmatan dengan mendesah keras, “aaaaaaaaaaahhhhhhhh…… aaahhhhh…….”


Setelah penisnya berdiri tegak dia berada diatasku. Dia meremas-remas payudaraku dengan sangat keras. Jarinya memainkan putting susuku dengan lihay. Sangat nikmat sekali, “aaakkkhh… aaaaakkkhhhhhh…. aaahhhhh…….Lalu dia menciumi payudaraku dengan penuh gairah. Dia mengulum putting susuku dan memainkan jemarinya aku sangat bergairah. Tangannya memutar-mutar putingku serasa mau lepas, “oohhh nikmat pak..lagi pak…aaaaaaaahhhhh….aaaakkkhh…oohhh….”
Penisnya bergesekan terus dengan memekku membuat aku semakin horny. Dia menjukurkan penisnya tepat di mulutku. 

Dia memintaku untuk mengulumnya, aku kulum secara perlahan. Dari atas hingga ke bawah tak lupa aku mengocok penisnya supaya makin tegak, 
“aaaaakkhh…aaaahhhh…lagi lebih dalam aaahhhhh…..”
Seluruh batang penisnya masuk ke dalam mulutku. Dengan penuh gairah aku mengulumnya, ini hal yang paling aku sukai. Kurang lebih 10 menit aku mengulum penisnya. Mulutku terasa sangat penuh, penis sebesar itu masuk seluruhnya, “ooohhh…ooohhhhh…..” Dia melepaskan penisnya dan mengelus-elus memekku dengan lembut. Kebetulan aku lupa mencukur bulu kemaluanku. Tangannya mengelus dari atas hingga ke bawah, geli sekali,
“aaaaaahhhhh…aaakkkh pak enak nikmat pak…..aaakkkhhhh….”
Posisi berubah lagi menjadi 69, dia menjilati kemaluanku dengan beringas. Aku mengulum penisnya lagi. Selakanganku dijilati memekku dikecupnya hingga basaaahhh, “oooohhh…aaahhh…aaaaahhh…oooohhh….”


Nikmat sekali posisi 69 ini membuat kita semakin bergairah pagi itu. Setiap 10 menit kita selalu berubah posisi berikutnya kita doggie style. Aku memposisikan diriku, membelakangi Pak Beni. Dia langsung saja menusukkan penisnya ke dalam memekku yang basah. Terlihat sangat mudah sekali memasuki lubang kenikmatan itu, “aaaaakkkhhh… aaakkkkhhhh….terus pak…aaaahhh….”


Dia menekan penisnya masuk ke dalam, tekanan itu sangatlah keras. Serasa mentok ke dalam nikmat sekali. Gerakannya maju mundur , pantatku diremas. Secara reflek aku ikut bergerak maju mundur, “ooohh…oohhh…aaahhh….ooooohhhh…aaahhh…..”


Tangannya meraba payudaraku kemudian dia meremas dengan sangat keras. Aku semakin horny dan sangat bergairah. Gerakan itu sangat cepat dan keras. Keringatku jatuh bercucuran, aku tidak kuasa menahan nafsuku. Aku mengeluarkan cairan dari memekku. Berkali-kali aku masturbasi memekku terasa basah dan sangat licin.
Gairah nafsuku semakin memuncak sehingga aku terus mengeluarkan cairan dari memekku. Sangat nikmat, “aaaaaaahhh…aaaakkkhhh…ooh…oohhh….”


Posisi yang aku tunggu-tunggu datang juga. Aku berada diatas Pak Beni, aku memasukkan penisnya ke dalam memekku. Aku kembali bergerak , memekku sudah tertancap di penisnya. Aku yang berada diatasnya membuat pak Beni semakin horny, “aaahhh…nikmat aaaakkkhh…. ooouugh…aaahhhh..terus lagi ….aaahhhh”


Goyanganku sangat keras, penisnya serasa bergoyang di dalam memekku. Pak Beni mengangkat sedikit pantatnya, ohhhh nikmat. Tanganya meremas-remas payudaraku membuat aku semakin bersemangat. Setelah aku lelah dia aku merebahkan tubuhku dan pak Beni berada diatasku. Dia kembali beraksi, dia menekan penisnya maju mundur. Menggoyang-yangkan penisnya ke dalam memekku, “aahhhh… aaahhhhhh…aaakkkkhh pak….lagi….aaaaaaakkhh…”
Keringat pak Beni membasahi tubuhku, serasa diguyur air ketika itu. Suasana memanas, gerakan semakin cepat. Layaknya anak muda kita melakukan beberapa posisi seks. Sangat puas dan nikmat kala itu. Penisnya yang besar menusuk-nusuk memekku, aku tidak tahan, “aaaaahhh… ooohhh…aaaahhh…pak….aaakkhhh…..”
Payudaraku diremas dengan sangat kuat. Penisnya tak mau berhenti memompa terus saja dengan gerakan nikmatnya, aku semakin tak berdaya. Hanya desahan yang keluar dari mulutku, sesekali aku menggeliat manja merasakan kenikmatan itu, “aaaaaaaakkkhh…. pak……oooouugghhh…aaaahhhhh….aaahhhhh…..”. Setelah sekian lama akhirnya sperma pak Beni keluar juga. Dan dia semprotkan di perut dan payudaraku, “ccccrrroooooooottttt….. cccccrrroooooottt…. cccccccrrrrooootttt…..”


Cairan yang banyak dan kental itu membasahi tubuhku. Tampak wajah kepuasan dan kenikmatan terpancar dari Pak Beni. Aku bergegas ke kamar mandi membersihkan tubuhku dan mengenakan pakaianku kembali. Aku segera keluar dari kamar karena aku terdengar suara mobil bu Sarah. Aku pura-pura membersihkan ruang tamu. Keadaan sangat aman tidak ada orang yang curiga.
Setelah kejadian itu aku sering ngeseks dengan majikanku. Aku bertahan di rumah itu selama bertahun-tahun hingga aku bisa membeli rumah dan tabungan yang banyak. Karena pak Beni selalu memberiku uang yang lebih. Itulah kisah sex nyataku yang melakukan skandal sex dengan majikanku sendiri. Sekian.


Ibu Temanku

 Ibu Temanku

Ibu temanku adalah wanita yang sangat seksi dan cantik meski usianya sudah 32 tahun, Hampir setiap hari aku melakukan onani akibat ga kuat menahan gejolak sex melihat kemolekan tubuh ibu temanku itu, sampai akhirnya aku tak kuasa menahan libido ini dikarenakan nafsu sex binalku ini.
Setelah 3 minggu aku tinggal bersama mereka, timbul nafsu birahiku untuk menyetubuhi ibu temanku. Bagaimana tidak terangsang melihat wajah cantik yang dewasa dan menggairahkan serta tubuh yang seksi luar biasa. Setiap ibu temanku mandi, aku selalu menyempatkan diri untuk mengintipnya. Disitulah setiap hari aku melakukan aktifitas ini tanpa takut ketahuan oleh ibu maupun adik dan pembantuku. Terkadang kalau tidak sempat, aku tidak membersihkan bekas maniku karena takut ibu temanku lebih dulu datang. Aku tidak tahu dia sadar akan hal ini atau tidak, tapi yang pasti sampai 3 minggu ini masih aman.
Pada pagi hari ibu temanku menyiapkan sarapan untukku, aku duduk di meja makan menunggu sarapan tiba. Waktu itu pembantu sudah berangkat belanja ke pasar. Kulihat ibu temanku hanya memakai celana dalam, sedangkan bagian atasnya dia hanya memakai kaos, sehingga tonjolan dadanya terlihat sekali.
Mungkin dia tidak risih berpakaian demikian karena seisi rumah biasanya hanya wanita, tetapi aku yang melihatnya membuat jantungku berdegup kencang dan darah mudaku pun mendesir. Apalagi sarapan yang kumakan kebanyakan menambah libido, sehingga birahiku pun semakin tinggi. “Say.., celanamu kenapa..?” tanyanya.
Memang pada saat itu batang kemaluanku tegang sekali sampai terlihat dari luar celana. Saking kagetnya ditanya demikian, gelas yang sedang kuminum pun tumpah, untung tidak pecah.
“Kalau minum pelan-pelan dong, Sayang..” sahutnya sambil mendekatiku dan mengelap tumpahan air di bajuku. Begitu dia mendekat aku merasa tidak tahan lagi. Aku segera berdiri dan memeluknya serta menghisap lehernya. Waktu itu otakku sudah keruh dan tak perduli apa-apa lagi.
“Say, jangan.. aku ini ibu temanmu mu..,” hanya itu yang dia katakan, tetapi dia sedikit pun tidak melawan, malah kemudian membiarkan aku membuka kaosnya sehingga tubuh indahnya pun terlihat.


Aku pun mulai menggerayangi seluruh tubuhnya, payudaranya yang besar kuhisap seperti pada waktu aku masih bayi, dan tanganku kupakai untuk memijat payudara sebelahnya serta untuk memeluknya.
Setelah itu daerah erotis lainnya pun segera kunikmati seperti dadanya, ketiak, sampai akhirnya aku terduduk mengarah persis di celana dalamnya. Kulihat waktu itu CD-nya sudah basah sekali, lalu kutarik CD-nya ke bawah dan langsung aku melakuan oral seks di liang kewanitaan ibu temanku. Waktu itu terciumlah bau khas wanita yang sebenarnya kurang sedap, tapi bau itu merupakan bau terindah yang pernah kucium dikarenakan nafsuku sudah memuncak. Aku pun menciumi permukaan kemaluannya sambil lidahku menari-nari di daerah paling sensitifnya, perbuatanku ini membuatnya melonjak seperti kesetrum. “Cukup Roy, hentikanlaah.. aah..” katanya tetapi tangannya terus memegangi kepalaku yang tenggelam di selangkangannya, bahkan menahanku untuk tetap menjilatinya.


Saat lidahku menjilati klitorisnya dengan lembut, tidak lama kemudian tubuh ibu temanku mengejang dengan hebat, dan desahannya semakin keras. Aku tidak perduli lagi dan terus menjilati kemaluan ibu temanku yang memuncratkan cairan-cairan kental saat dia mencapai orgasme tadi. Kuhisap semua cairan yang keluar, meskipun rasanya aneh di lidah tetapi terasa nikmat sekali.
Kemudian ibu temanku yang terlihat lelah melepaskan kepalaku dan duduk di kursi makan. Aku pun segera berdiri dan melucuti pakaianku. Dia tampak terkesan melihat batang kemaluanku yang besar dengan panjang kira-kira 15 cm dan berdiameter 4 cm. Ketika aku mendekat, ibu temanku mendorongku hingga aku terduduk di kursi makan dengan sisa tenaganya yang lemas.


Kupikir ibu temanku menolak dan akan marah, tetapi dia segera berlutut mengarah ke batang kejantananku. Mulutnya begitu dekat ke kemaluanku tetapi dia diam saja. Aku yang sudah tidak tahan segera mendorong kepalanya menuju batang kejantananku.


Ibu temanku langsung mengulum senjataku dengan penuh nafsu. Hal itu terlihat dari kulumannya yang liar dan berirama cepat serta tangannya menggosok pangkal kemaluanku. 


Sambil dia melakukannya, kubelai rambutnya dan merasakan kenikmatan yang luar biasa, tidak terkira dan tidak dapat kulukiskan dengan kata-kata. Sampai akhirnya aku merasa tidak tahan lagi, air maniku menyembur di dalam mulut ibu temanku.


Dia segera memuntahkannya, dan kemudian membersihkan sisa-sisa air mani yang menetes di batang kejantananku dengan mulutnya. Melihat batang kejantananku masih tegang, dia segera naik ke pangkuanku dan membimbing burungku memasuki sarangnya. 


Akhirnya tenggelamlah seluruh batang kemaluanku ini ke liang senggamanya. Gila.., rasanya luar biasa sekali. Meski aku sering jajan, tapi kuakui liang kewaniataan ibu temanku ini terasa nikmat luar biasa dibanding lainnya.


Dia mulai naik turun menggosok batang kejantananku sambil memeluk kepalaku sehingga aku berada persis di belahan payudaranya. Hal itu kumanfaatkan untuk menikmati sekitar wilayah dadanya.


Akhirnya dia berada di puncak orgasmenya, dan langsung mengerang kenikmatan. Aku pun mulai kewalahan menghadapi goyangannya yang semakin liar, dan akhirnya muncratlah air maniku untuk kedua kalinya di dalam liang senggamanya. 

Kami pun lalu saling berciuman dengan mesra. Kemudian tanpa berkata apa-apa, dia langsung menuju kamar mandi dan membersihkan badannya.
Waktu itu aku sadar bahwa aku telah menyetubuhi ibu temanku sendiri, karena merasa bersalah aku segera meninggalkannya untuk berangkat kuliah setelah berbenah, sementara dia masih di kamar mandi.


cerita bergambar: Ibu Pacar Ku

cerita bergambar: Ibu Pacar Ku: Aku adalah seorang janda yang mempesona, postur tubuh yang bohay membuat para pria terpesona jika melihatku. Aku memiliki satu anak gadis...

Sabtu, 09 September 2017

Ibu Pacar Ku

Aku adalah seorang janda yang mempesona, postur tubuh yang bohay membuat para pria terpesona jika melihatku. Aku memiliki satu anak gadis yang berusia 17 tahun. Perceraian lah yang membuatku brutal seperti ini. Panggil saja aku Tante Sari, usiaku 35 tahun namun wajah dan penampilan layaknya gadis 17 tahun. Itulah aku dengan segala kelebihanku dari segi fisik.
Payudara yang menonjol wajah berseri rambut terurai panjang berwarna pirang. Tak heran jika tetanggaku terkesan tidak menyukaiku dengan alasan aku menggoda suami-suami tetangga. Yang ada suami mereka yang keganjenan sama aku. Cara berpakaiankupun tidak mau kalah dengan mereka ABG masa kini. Celana hotpant kaos ketat dan rok mini sudah jadi andalanku sehari-hari.
Aku tidak pernah memikirkan setiap perkataan mereka yang ada aku malah semakin menjadi. Bahkan aku tidak memiliki tetangga yang dekat denganku. Semua orang tidak menyukaiku, sering dicela karena pakaianku penampilanku. Cuek saja karena mereka tidak memenuhi kebutuhanku semua yang aku cari dari jerih payahku sendiri. Terkadang anakku juga ikut berkomentar mengenai penampilanku. Aku juga sering membawa laki-laki masuk ke dalam rumahku. Anakku pun mengetahuinya, namun dia diam dan berusaha pergi dari rumah. Setiap malam pria berdatangan secara bergantian, datang ke rumah untuk sekedar “jajan”. Artinya menikmati tubuhku dan aku melayani dengan sepenuh hati.

Tetanggaku tidak ada yang mengetahui karena para pelanggan datang di malam hari. Aku bermain dengan sangat manis mulai jam 10 sampai jam 2 malam saja. Setiap malam aku hanya melayani 3 orang pria saja. Sebenarnya aku kuat melayani banyak pria tetapi waktunya hanya beberapa jam takut tetangga mengetahuinya.
Aku juga melayani di luar rumah namun pelanggan tidak begitu minat karena tarf tentunya lebih mahal. Kalau di rumah paling hanya 500ribu perjam. Goyangan janda seperti ku memang banyak yang ketagihan. Pelangganku kebanyakan supir dan bapak-bapak hidung belang yang haus akan belaian istrinya.
Pesona seks ku tidak kalah dengan perawan muda, aku pandai memainkan dan memanjakan pria. pantatku yang lebar membuat aku mudah untuk menggoyangkan. Kalau sudah aku goyang mereka pasti akan merasakan kenikmatan. Banyak pengalaman yang aku dapat dari berbagai macam sumber. Misalnya film porno mencari di google tentang berbagai macam posisi seks yang menarik.
Aku pun sering merawat kewanitaanku pergi ke salon dari ujung rambut hingga ujung kaki. Anakku pun kalah denganku, dia cenderung apa adanya. Jika diajak ke salon dia tidak mau dan meolak dengan berbagai alasan. Kalau dia bisa lebih cantik dari aku , lumayan bisa aku jual dengan pria pengusaha. Namun aku belum tega melepaskan dia, menunggu agar usianya lebih matang dan siap jual.
Buat apa kuliah ayahnya saja sudah pergi entah kemana tanpa tanggung jawab. Yang aku bisa mencari uang dengan cara seperti ini. Dan kalau bisa anakku juga harus sepertiku mencari uang dengan cara mudah dan cepat. Aku sudah merencanakan ini jauh-jauh hari, jika sudah 20 tahun ke atas aku berniat mengajari anakku.
Waktu itu Giza anakku membawa pulang teman prianya. Ngakunya sih temen kerja, tapi entah dia siapa. Sering sekali datang ke rumah mengantar pulang Giza yang bekerja di alfamart. posisisex.com Aku tidak banyak tanya yang penting dia jangan lepas perawan dengan anak muda itu. Aku melihat dari dalam rumah gerak-gerik pemuda itu.
Ganteng sih maco, aku memandang sambil mengelus-elus memekku. Rasanya sangek pas ngelihat dia dari kejauhan. Kapan-kapan bisa dicoba , dalam hatiku berkata. Setelah anakku masuk aku bertanya dengannya tentang siapa pemuda yang sering datang ke rumah.  Giza menjelaskan bahwa itu teman dekatnya, bisa dibilang teman tapi mesra.
Trus katanya tadi nembak Giza, dan anakku pun memberi harapan kepadanya. Oh jadi dia pacar anakku sekarang bisa untuk bahan percobaan. Suatu hari, Giza pergi pamitnya mau menjenguk temannya. Sore hari tidak biasanya dia pergi, kalau libur kerja dia sempatkan untuk bersih-bersih rumah. Aku sedang santai berbaring di tempat tidur rebahan karena habis mandi keramas. Bersiap untuk menerima tamu nanti malam. Tapi jam 6 tepat ada seseorang yang mengetuk pintu. Aku pun membuka pintu, aku melihat sesosok pemuda ganteng pacar anakku itu datang, “sore tante….”
“iya sore…ada yang bisa saya bantu…?”
“ya tante, saya Niko temennya Giza…”
“ohhh pacar Giza ya…sini masuk dulu nak…”
Niko si brondong manis itu masuk ke rumahku, dan aku mengajak dia ngobrol di ruang tamu. Aku mengatakan padanya jika Giza sedang pergi belanja. Aku pun sms Giza untuk membeli banyak keperluan agar tidak cepat pulang ke rumah. Niko asyik juga diajak ngobrol hanya omong kosong biasa aja aku udah terangsang. Kala itu aku memakai celana pendek yang sangat ketat. 


Dengan tangtop yang terlihat belahan payudaraku. Aku mendekati Niko, aku ngobrol sambil menggerakkan bagian-bagian tubuhku yang menonjol, “ahhhh…tante kok semakin mendekat sih…”. “kamu kan pacar Giza, Giza kan anak tante secara tidak langsung kamu juga anak tante kan?” ucapku sambil mendekatkan payudaraku dilengan Niko.
“tante bisa aja..Niko kan malu…”. “aaahhh…nggak usah malu sini dekat sama tante….” Payudaraku terus aku dekatkan dengannya.
Mata Niko melirik ke belahan payudaraku yang montok itu. Rupanya rangsanganku tepat membuat Niko penasaran denganku, terus matanya melirik. Aku pun menggoyangkan tubuhku dengan manja,
“niko..kamu ganteng deh..tante suka sama kamu….” Tanganku membelai wajahnya.
“tangan tante halus sekali….” ucap brondong ganteng.
Aku langsung aja menarik wajahnya dan menciumi bibirnya. Dengan lembut aku menciumi bibir brondong muda itu, lidahku menjulur mengulum bibirnya. Perlahan dia memberikan perlawanan dengan menggerakan bibirnya. Payudaraku maju didepan dadanya persis, posisisex.com membuat Niko terangsang. Aku mengarahkan tangan Niko untuk memegang leherku kemudian turun ke bawah.


Ciuman itu hangat membuat kita terangsang, kita berjalan menuju kamar sambil berciuman mesra. Layaknya pasangan kekasih kita masuk ke kamar dan Niko terbaring. Suasana menjadi hangat ketika masuk kamar dan aku menyalakan AC. Sementar bibir tidak lepas dari ciuman, gairah Niko bermunculan. Secara reflek dia memegang kedua payudaraku.
Aku berada diatasnya, bibirku enggan lepas dari ciuman itu. Aku menggoyangkan tubuhku , payudaraku semakin terlihat jelas di depan matanya. Aku pun melepaskan bajuku, bra berukuran 38B itu aku lepas juga posisisex.com. Payudara besar dan montok siap untuk dinikmati Niko saat itu. Aku berguling dan Niko berada didepan mataku, dia membuka kaosnya.
Aku lihat dadanya banyak dengan bulu membuat aku semakin terangsang.  Kedua tangannya meremas payudaraku yang semok itu. Jemarinya bermain memutar-mutar putting susuku yang menonjol, “aaaaaahhhh….terus sayang…..ooohhhh…..” desahku dengan manja.
Tanganya meremas-remas payudaraku dengan keras. Tubuhku bergetar dibuat sangat bergairah oleh brondong ini. Aku memegang penisnya, aku rasakan masih lemas penis itu. kemudian aku remas dan aku berusaha membuat tegang penis Niko. Lama-lama penis itu tegak dan sangat besar, aku semkain penasaran dengan penis itu.
Niko dengan beringas mengulum putting susuku dengan penuh kegairahan. Lidahnya menjilati putting susuku aku lemas tak berdaya,

“aaakkkhhh…jilat sayang…aaaaaaahhhhh….emut sayang….oooohhhhhhh…..”
Dia pun mengemut putingku layaknya bayi yang sedang menyusu ibunya. Lalu dia menarik putingku masuk ke dalam mulutnya, sakit tapi nikmat. Brondong ini handal juga ngeseksnya posisisex.com, aku tak sabar ingin segera menikmati penisnya. Aku bangun dari tidurku, dan langsung saja menciumi penis Niko. Penisnya masih jarang dengan bulu kemaluan, lucu dan terlihat unyu-unyu sekali.Bikin aku makin gemas dengan penisnya. Aku menjilati selakangan Niko, Niko merintih, “ooohhhh tante….aaahhhh….”
Nampaknya dia sudha tidak tahan dengan jilatan lidahku. Itu baru selakangan belum penisnya yang aku nikmati. Penisnya aku masukkan ke dalam mulutku perlahan dan kemudian aku tarik keatas. Aku emut keluar masuk ke dalam mulutku, tanganku mengocok naik turun penisnya,
“ooohh…aaaahhh…ooohhhh…aaaahhhhhh……..”

Penisnya aku nikmati keluar masuk dengan sangat nikmat di dalam mulutku. Dengan beringas aku pun terus mengocok penisnya. Tiba-tiba sperma Niko keluar, “cccrrroooooorrr….cccrrroooottt…cccrrroooottt…..”Masuk ke dalam mulutku hangat dan nikmat aku telan seluruh spermanya. Tidak ada yang keluar sedikitpun aku sedot hingga bersih tak ada sperma yang menempel. Penisnya masih saja tegang aku pun langsung berada diatas Niko. Aku berusaha menggesek-gesekkan penisnya dengan memekku. Aku terus bergerak sebinal mungkin diatas Niko.
Aku sangat bergairah apalagi Niko penisnya sangat tegak sekali. Aku coba memasukkan penisnya ke dalam memekku yang sudah basah. Perlahan dan masuklah penis Niko ke dalam memekku yang sudah siap,
“jleeb … aaaahhh…oohh…aaakkkhh……”


Niko memegang kedua payudaraku dengan kencang terus dia remas. Keluar masuk , aku terus bergoyang naik turun. Aku bergoyang sesuka hatiku, Niko memegang pinggulku seakan dia memancingku agar lebih keras memompa penisnya,
“aaaahhhhhh……ooohhh….aaahhh tante binal sekali…aaahhhhh……”
Lalu Niko mengangkat pantatnya serasa penis itu mentok ke dalam memekku. Aku terus bergoyang dengan penuh kegairahan, “aahhh…oohhh..aaahhhh….ooohh……aaakkhh…..”


Nikmat sekali penis brondong itu, tiga kali pun aku sanggup dalam hatiku berkata. Aku terus meminta Niko untuk meremas payudaraku. Biar makin terangsang dan goyanganku semakin keras. Ketika dia meremas memekku keluar masuk dan mengeluarkan banyak cairan,
“aaahhh…aaahhh….oohhh…..aaaakkhhhh…..”


Kuat sekali beberapa menit dia juga belum mengeluarkan spermanya. Aku berpesan dengannya jika mau keluar spermanya, dia harus melepaskan penisnya. Agar sperma tidak masuk ke dalam posisisex.com. Aku terus begerak naik turun, keringatku jatuh bercucuran. Niko tampaknya memejamkan mata merasakan kenikmatan itu,
“ooohhhh….aaaahhhhh……tante….aaahhhh”
“ccccroooootttt…..cccccrrrooootttt…ccccrrrooooottt…..”


Sperma itu kembali aku hisap dan masukkan ke dalam mulutku. Aku terus menjilati sperma brondong yang nikmat itu, “aaahhhhh……nikmat sekali tanteee……”
Suara motor pun terdengar, tampaknya Giza datang. Aku buru-buru segera merapikan pakaian lagi. Niko pun bergegas keluar kamar dan duduk di ruang tamu. Itulah kisahku ML dengan pacar anakku, aku sangek ketika melihat kegantengannya. ML dengan Niko pacar anakku sampai crooot 2 kali. Sekian.


KEBIASAAN BURUK Aku punya sebuah kebiasaan sejak lama. Aku suka sekali bila tubuhku dipandangi dengan bebas. Mungkin karena aku terl...