Hidup jadi
janda memang tidak mudah. Banyak godaan datang bak gelombang pasang. Mulai dari
ajakan iseng pria hidung belang, sampe gatelnya memek ku sendiri pengen di
entot.
Namaku Rina, 32 tahun, banyak orang mengatakan aku cantik, postur ideal,
sudah menjanda selama 5 tahun lebih setelah satu tahun perkawinan yang gagal.
Tinggal di komplek perumahan tipe 21 di pinggiran kota. Aku putuskan sewa rumah
di situ karena dekat dengan kantor.. Setelah bercerai, pada awalnya aku tinggal
bersama adiku yang pria, sekarang dia kost sendiri karena terlalu jauh dengan
tempat kerjanya. Sudah tak terhitung berapa pria iseng yang menggoda, mengajak
nikah, atau, berusaha mengambil hati menjadikan pacar. Bahkan tidak sedikit
juga pria yang mengetahui statusku janda, ngajak ngentot,.aku tidak mau. Aku
memang harus selektif mencari suami baru, jangan sampai gagal lagi. Apalagi
kalau Cuma buat pengen ngentot. Kalaupun aku pernah bersedia di entot, itu
terjadi dengan bosku. Aku tidak sanggup menolak ajakannya, atau lebih tepat mungkin
aku takut kehilangan pekerjaan jika ajakannya ku tolak. Untunglah bos menepati
janji, yaitu; Cuma satu kali saja ngentot denganku. Katanya penasaran pengen
nycipin memek janda kembang sepeti aku. Terlebih aku cantik seperti arits.

Jam 9 malam aku demam, badan panas dingin, Tersiksa rasanya. Ku
putuskan minta pertolongan kepada tetangga, yaitu keluarga Bu Irma, keluarga
yang baik hati. Maksudnya minta di anterin ke dokter . Akhirnya aku di antarkan
oleh anaknya bu irma yang bernama Dudi , bocah kelas 2 SMP. Dudi, adalah anak
yang dekat denganku, dia sering main di rumah membaca tabloid yang selalu ku
beli. Dudi juga yang sering menyiram tanaman, membantu banyak hal jika aku
membutuhkan tenaga lelaki. Sebagai imbalannya, tiap bulan ku berikan uang jajan
untuknya. Sepulang dari dokter, dudi di perintahkan oleh orang tuanya untuk
mengingap di rumahku. Katanya untuk jaga-jaga barangkali aku perlu bantuan di
tengah malam. Aku setuju dan senang hati. Coba kalau aku butuh bantuan? Besoknya,
kondisi badanku sedikit membaik, aku sudah mandi air panas, namun seharian aku
tetap beberbaring di tempat tidur, nggak kerja. seharian di rumah Nonton tv
sambil tiduran.
Malam itu dudi tetap di perintahkan untuk tetap menginap di rumah sampai aku benar-benar sembuh. Aku senang, ada temen, buat ngobrol biar nggak bete, tiap hari juga gapapa pikirku. Terkulai di tempat tidur seharian membuat tulang kaku, badan pegel-pegel. Ingin rasanya aku minta di panggilin tukang urut, tapi ah ini udah cukup malam, Jam 10.30, dimana ada tukung urut? Pikirku. Akhirnya, aku minta tolong sama Dudi untuk memijat badan.
Malam itu dudi tetap di perintahkan untuk tetap menginap di rumah sampai aku benar-benar sembuh. Aku senang, ada temen, buat ngobrol biar nggak bete, tiap hari juga gapapa pikirku. Terkulai di tempat tidur seharian membuat tulang kaku, badan pegel-pegel. Ingin rasanya aku minta di panggilin tukang urut, tapi ah ini udah cukup malam, Jam 10.30, dimana ada tukung urut? Pikirku. Akhirnya, aku minta tolong sama Dudi untuk memijat badan.
“Dud, badan mba pegel banget, bisa tolong pijitin ngga?” pintaku
menghampirnya di sofa ruang depan, dia sedang nonton TV, film bioskop yang di
putar di layar kaca. “mau aja sih mba, tapi saya nggak pernah mijit mba”
jawabnya “gapapa, yang penting teken-teken aja, pegel banget” aku pun duduk di
lantai sementera dudi yang duduk di sofa. Kami berdua menghadap televisi. “yang
ini, pundak mba” aku memberitahukan pundak yang memang pegel banget. Dudi pun
memijat-mijat pundakku, pundak yang di lintasi tali daster putih yang ku
kenakan, meremas-remas dengan kedua tangannya. “iya gitu dud, lebih keras lagi,
lehernya juga yah” Dudi terus melakukan pijatan pada pundak, leher dan kepala.
Meski dia pemijat amatiran, Aku sangat menikmati pijatanya. Karena memang aku
pegal-pegal.
Awalnya aku
biasanya saja dengan ini semua. Tapi, ketika kepalaku di pijat secara tak
sengaja kepalaku bersandar ke sofa menyentuh sesuatu yang keras di selangkangan
dudi, ya ampun, kepalaku menyentuh kontol bocah ini, keras lagi, rupanya dia
konak. Aku tersenyum kecil dan buru-buru menarik kepalaku. Baru pundak yang di
pegang udah konak, apalagi yang lain, memekmu misalnya, di jamin muncrat.
Pikiranku melayang pergi, sejenak aku berpikir, ingin memberikan penglihatan
padanya sesuatu yang indah sebagai bonus dia sering membantuku, memek, yah
memek indahku ingin ku pelihatkan pada abg ini. “enak banget dud. Sekalian aja punggung mba di urutin, ntar mba ambil lotin
dulu”. Setelah mengambil lotin, aku pelorotkan daster setengah badan,. Aku
tengkureb di sofa. Dudi duduk di samping. Dan mengurut punggungku. Turun naik
tanganya terganggu oleh Bh yang ku kenakan. “kalau susah, buka aja BH mba”..“yang
mana mba, gimana”
Aku tersenyum, sekali lagi aku mendapatkan hiburan dari kelakukan bocah ini.
setelah ikatan bh ku buka, dudi mulai beraksi.

Aghhh enak sekali sekali sentuhan anak ini. lama kelamaan pijatan dan urutan tangannya membuat aku terangsang. Mungkin karena aku sudah lama tidak pernah di sentuh pria. Aku tidak tahu apa yang di pikirkan dudi, kalau boleh aku tebak, bisa jadi kontolnya semakin keras melihat kulit mulusku. Aghh ..agh..“punggung mba banyak daki nggak dud?”
“nggak mba, bersih banget, putih, mulus” Terang aja bersih, aku selalu luluran, sesekali aku ke spa untuk merawat kulit. Itu Cuma pertanyaan iseng, aku ingin di puji oleh lelaki. “tolong sekalian betis mba juga yah, pegel semua” Dudi menuruti permintaanku memijat betis, dan ketika aku meminta naik ke paha, diapun mengikuti. Pijatin betis terasa mengendurkan otot-otot kaku, sementara ketika tangannya menyentuh paha membuat birahi naik tajam, egghhhh aku mengerang tertahan. Hingga ketika beraksi di paha, aku meminta mengelus, tidak mengurut. “di usap-usap aja, iya ..gitu..ke atas lagi ..” Aku tidak peduli dengan daster yang telah menyibak pahaku, biarlah paha mulus ini jadi santapan matanya, sementara aku menikmati rangsangan. Aku tahu pasti, daster ini hanya menutup bokong saja, punggungku sudah terpampang lebar, cdku pasti juga sudah terlihat.
“mba, saya
pengen kencing dulu” katanya.
Oh bocah ini
pasti tak tahan melihat body dan paha mulusku ini. mungkinkan dia ngocok? Aku
tidak tahu. Yang pasti sekembalinya dari kamar mandi siap bekerja kembali. “yang
mana lagi mba” dia bertanya
“terserah kamu, yang mana aja dulu” aku tak peduli bagian mana dulu tanganya menyentuh tubuh, semuanya itu rangsangan bagiku. Dudi semakin lancar saja memijat dan mengurut, yang membuat aku kaget adalah ketika dia memijat atau lebih tepatnya meremas bokong ogggghhhh “kok bokong mba sih dud?” “o,,ma maaf mba maaf ” dia terbata-bata
Aku tahu dia sangat bernafsu melihat bagian ini, aku memiliki bokong indah, nungging, pinggangku juga meliuk bagai gitar spayol, lelaki mana yang tidak tergoda melihat kayak gini. Temen-temen di kantor minta resep ini, padahal aku tidak punya. “gapapa dud, terusin aja kalau kamu mau mijat bokong mba” Aku semakin teransang berat. Batinku berpikir ingin sekali di entot oleh lelaki, haruskah aku puaskan nafsuku pada bocah ini? Aku semakin tak tahan dengan sentuhan tangan bocah ini, hingga aku melenguh sedikit keras secara reflex. egggg ..eghhh .. “kenapa mba.
“terserah kamu, yang mana aja dulu” aku tak peduli bagian mana dulu tanganya menyentuh tubuh, semuanya itu rangsangan bagiku. Dudi semakin lancar saja memijat dan mengurut, yang membuat aku kaget adalah ketika dia memijat atau lebih tepatnya meremas bokong ogggghhhh “kok bokong mba sih dud?” “o,,ma maaf mba maaf ” dia terbata-bata
Aku tahu dia sangat bernafsu melihat bagian ini, aku memiliki bokong indah, nungging, pinggangku juga meliuk bagai gitar spayol, lelaki mana yang tidak tergoda melihat kayak gini. Temen-temen di kantor minta resep ini, padahal aku tidak punya. “gapapa dud, terusin aja kalau kamu mau mijat bokong mba” Aku semakin teransang berat. Batinku berpikir ingin sekali di entot oleh lelaki, haruskah aku puaskan nafsuku pada bocah ini? Aku semakin tak tahan dengan sentuhan tangan bocah ini, hingga aku melenguh sedikit keras secara reflex. egggg ..eghhh .. “kenapa mba.
Terlalu keras
ya? “nggak dud, terusin
., terusin
enak
.,” aku sudak tak peduli lagi dengan
apa yang terjadi, memek ku sudah gatel banget.
“kamu capek ngga dud” tanyaku sambil membalikan badan . jadilah aku telentang. bh yang masih menempel di bagian depan sudah tak karuan letaknya “nggak mba” dudi menyeka sedikit keringat.
:”kalau gitu pijitin mba lagi yah, betis mba masih pegel”
Betis kiriku di pijat kembali. Pahaku sedikit ku permainkan untuk memancing dia melihat celana dalam di selangkangan. Ternyata benar,dia mencuri-curi pandang. “kamu kok ngelirik-ngelirik kesini” candaku menuntuk ke arah memekku. “eh, .ee .eh… maaf mba .ngh .. Nggak sengaja.” Aku tersenyum senang. Kulirik celananya, ada yang membenjol keras. oh
“kamu capek ngga dud” tanyaku sambil membalikan badan . jadilah aku telentang. bh yang masih menempel di bagian depan sudah tak karuan letaknya “nggak mba” dudi menyeka sedikit keringat.
:”kalau gitu pijitin mba lagi yah, betis mba masih pegel”
Betis kiriku di pijat kembali. Pahaku sedikit ku permainkan untuk memancing dia melihat celana dalam di selangkangan. Ternyata benar,dia mencuri-curi pandang. “kamu kok ngelirik-ngelirik kesini” candaku menuntuk ke arah memekku. “eh, .ee .eh… maaf mba .ngh .. Nggak sengaja.” Aku tersenyum senang. Kulirik celananya, ada yang membenjol keras. oh

“kamu pernah lihat memek cewek dud” “belum mba
cuma di film”
“kalau gitu mba kasih lihat yah” aku lorot dan buang daster yang masih di pinggang. Ku lepas CD yang ku kenakan. Sekarang aku bugil di hadapan bocah kelas 2 smp. Mata dudi tak berkedip menatap ke arah jembutku, ketika kubuka selangakangan lebar matanya semakin nanar memandang. Kulihat keringat keluar dari jidatnya.
“kalau gitu mba kasih lihat yah” aku lorot dan buang daster yang masih di pinggang. Ku lepas CD yang ku kenakan. Sekarang aku bugil di hadapan bocah kelas 2 smp. Mata dudi tak berkedip menatap ke arah jembutku, ketika kubuka selangakangan lebar matanya semakin nanar memandang. Kulihat keringat keluar dari jidatnya.

“pijitin memek mba yah .” Aku membantu tangannya menyentuh memek, ia gemetar tak karuan. “ogghhh .. ..” Aku terus menggerakan tanganya di memekku, seperti yang sering ku lakukan sendiri ketika masturbasi jika sedang horny, tapi sekarang dengan tangan lelaki,.

“terusin gitu
.oghh,,,,,enak
.” Aku melepas dan
membiarkan tangannya bergerilya sendiri. Tanganku sendiri meremas toket
kebanggaanku. “egghhh
eghhh. Masukin tangannya
.ogh,,,,,,iya gitu,,,,, terus
enak
.oghg
jilatin
dud,,,,jilatin memek mba
..”
Dudi mengjilati memekku, och,,,,aku tahu dia tidak mahir, pertama kali, tapi itu sudah cukup membuat memekku gatel berat.
Dudi mengjilati memekku, och,,,,aku tahu dia tidak mahir, pertama kali, tapi itu sudah cukup membuat memekku gatel berat.

Aku bangkit dari tidur, tanpa basa-basi ku buka pakaiannya hingga telanjang bulat. Ketika kulihat kontolnya, ya ampun cairan sudah meleleh. Ku sandarkan Dudi kesofa, ku isep kontolnya. Oghh eghh setelah 5 tahun jadi janda, baru kali lagi aku ngisep kontol, barang ajaib.
“mba
.ogh
mba,,,,”
Aku menghentikan aksi. “kenapa sayang ?”
Aku menghentikan aksi. “kenapa sayang ?”
“enak mba” “mau
lagi?”
“iya
mba”

tidak perlu
lama aku bekerja, dia sudah muncrat. “oghhhh
egh,,,,,,,,,,,”
crot .crot ..crot ..crot crot .crot .berulang kali sperma menyembur dari kontol bocah. Aku melumat habis. Tak tersisa. Tak ada sisa-sisa kekentalan di kontolnya. Semua ku telan. Ogh .aku baru saja menelan sperma perjaka.
crot .crot ..crot ..crot crot .crot .berulang kali sperma menyembur dari kontol bocah. Aku melumat habis. Tak tersisa. Tak ada sisa-sisa kekentalan di kontolnya. Semua ku telan. Ogh .aku baru saja menelan sperma perjaka.

“gimana dud?” “enak
sekali mba” Aku tersenyum senang. “sekarang gantian, terusin yang tadi” Dudi
mengoral memekku. Sampai aku bisa orgasme. Oggggggh
.
Setelah itu kami nonton TV yang tadi terlupakan.
Malam semakin larut, tapi aku tidak juga ngantuk, pasti karena tadi siang tidur
terus. Kami ngobrol kesana-kemari, sampai akhirnya “kamu mau ngga yang lebih
enak” tanyaku padanya. Aku masih belum puas dengan . Memek yang tertusuk benda
keras, masih gatal, pengen di tembus kontol. “mau mba”
Aku kembali bekerja, menelanjanginya dan menelanjangiku juga.
Malam itu, dudi ku entot di sopa, aku berada di atas dia di bawah. Aku senang
bisa kembali orgasme oleh kontol bocah ini.

Malam itu, aku
tidak membiarkan dudi tidur di ruang depan seperti kemarin. Kuajak dia kekamar,
tidur bersamaku. Ketika aku mendusin tengah malan, ku ajak lagi dia ngentot.
Bahkan ketika dia terbangun jam lima pagi, dia yang minta ngentot, tentu saja
dengan senang hati aku mau, apalagi, pagi itu dia yang menggenjotku. Rupanya
dia mulai berani memasukan kontol ke memek. Luar biasa. Empat kali orgasme
dalam semalam. Aku puas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar