Riniana adalah seorang ibu rumah tangga
yang baik dan tanpa cacat. Usia Riniana 32 tahun. Suami Riniana bekerja sebagai
PNS dan mereka hidup normal dan bahagia. Riniana sendiri seorang sarjana dari
perguruan tinggi ternama tetapi memilih tidak bekerja. Riniana termasuk taat
beragama. Riniana memiliki keponakan yang tinggal bersama di rumah Riniana .
Namanya Adit. Umurnya 16 tahun Tetapi ada kejadian yang membuat Riniana merasa
sebagai wanita berdosa yang tidak lagi mampu menghindari dosa bersetubuh dengan
lakilaki yang bukan suami sendiri. Membayangkan kejadiankejadian tersebut
Riniana selalu ingin menangis tetapi pada saat yang sama Riniana juga didera
oleh nafsu birahi membara yang tidak mampu Riniana atasi.
Saat itu sore hari sekitar jam 3 dan
Riniana baru saja bangun tidur. Sedangkan suaminya masih bekerja di kantor nya.
Dari dalam kamar Riniana dapat mendengar suara komputer yang dimainkan
keponakan Riniana , Adit di ruang tengah yang berbatasan langsung dengan kamar
tidur Riniana . Adit sering sekali menggunakan komputer, Riniana kira dia hanya
main game saja. Pintu kamar Riniana agak terbuka.
Riniana bermaksud untuk keluar dari kamar,
tetapi ketika Riniana menarik pintu, apa yang terlihat membuat Riniana tertegun
dan mengurungkan niat tersebut. Apa yang terlihat dari balik pintu membuat hati
Riniana betulbetul terguncang. Riniana dapat melihat di layar komputer tampak
wanita kulit putih telanjang tanpa busana dengan posisi terlentang dan kaki
terbuka dengan kemaluan tampak jelas. Riniana menjadi kesal karena Adit melihat
halhal yang sangat terlarang tersebut.
Tetapi yang kemudian membuat Riniana shock
adalah setelah menyadari bahwa Adit sedang menguruturut kontolnya. Riniana
dapat melihat celana Adit agak turun. Adit sedang duduk melihat layar sambil
mengusapusap kontolnya yang tampak berdiri tegang. Riniana betulbetul
tercengang melihat semua ini. Kemaluan Adit memang tidak berukuran besar tetapi
melihat kakunya batang keponakannya ini membuat Riniana berdebar. Batang kemaluannya
tampak berwarna coklat kemerahan dengan uraturat yang menonjol.
Samarsamar Riniana dapat mendengar
napasnya yang terengah. Adit sama sekali tidak menyadari bahwa Riniana melihat
kelakuannya dari balik pintu. Kejadian Adit membelaibelai kemaluannya ini
berlangsung terus selama lebih kurang 5 menit. Yang mengagetkan adalah reaksi
kewanitaan tubuh Riniana , ternyata jantung Riniana terasa berdebar keras
menyaksikan batang kemaluan yang demikian kaku dan semakin merah, terutama
bagian kepalanya. Gerakan tangan Adit semakin cepat mencengkeram kemaluannya
dengan muka yang tampak tegang memandangi layar monitor.
Astaga .., dari lubang kemaluannya
berleleran keluar cairan bening. Cairan kental bening tersebut diusapusap oleh
jari Adit dan diolesoleskan ke seluruh kemaluannya. Nafas Adit terdengar sangat
keras tetapi tertahantahan. Riniana merasa nafsu birahinya muncul, tubuh
Riniana mulai gemetar. Nafas Riniana pun mulai tak teratur dan Riniana berusaha
agar nafas Riniana tak terdengar oleh Adit.
Apa yang Riniana lihat selanjutnya
membuatnya sangat tergetar. Tubuh Adit tampak mengejang dengan kakinya agak
terangkat lurus kaku, sementara tangannya mencengkeram batang kemaluan itu
sekuatkuatnya.
Eeeeeegh, heeeeeeggh ., Adit mengerang
agak keras, dan ya ampun , yang tidak Riniana sangkasangka akhirnya terjadi
juga. Dari lubang di kepala batang kemaluannya terpancar cairan putih kental. Adit
memuncratkan air mani. Cairan kental itu memuncrat beberapa kali. Sebagian
jatuh ke perutnya tetapi ada juga yang ke lantai dan malah sampai ke keyboard
komputer. Oooohhhhhhh .., k****l itu tampak tegang, uraturat menonjol keluar,
mani nya muncrat ke atas. Melihat air mani muncrat seperti itu segera saja
Riniana merasakan lonjakan birahi yang luar biasa di sekujur tubuh Riniana .
memek Riniana terasa menjadi basah dan nafas Riniana menjadi memburu dan
tersengal sengal.
Riniana berusaha mengendalikan diri dari
rangsangan birahi sebisabisanya, ada semacam perasaan tidak enak dan bersalah
yang tumbuh menyaksikan keponakan Riniana dan terutama atas reaksi tubuh
Riniana seperti ini. Kini ****** itu tampak diselimuti oleh mani berwarna
keputihan. Jarak Riniana dengan Adit sebetulnya sangat dekat hanya dua meteran.
Adit tampak mulai tenang dan napasnya semakin teratur. k****l yang berleleran
air mani mulai mengendur. Ia menghela napas panjang dan tampak lega terpuaskan.
Adit kemudian berdiri dan menuju ke kamar
mandi. Ia masuk ke kamar mandi dan menutup pintunya. Seolaholah ada yang
menuntun, Riniana berjingkat menuju komputer tanpa menimbulkan bunyi. Riniana
memandang lekat ke layar komputer, mengagumi tubuh wanita muda berkulit putih
(orang Barat) yang telah mengundang nafsu keponakan Riniana . Pandangan Riniana
beralih ke tetesantetesan mani yang tampak di dekat keyboard. Riniana mengusap
mani tersebut dengan jari dan entah mengapa Riniana mencium dan menjilati jari
tangan Riniana yang berleleran dengan mani.
Rasanya asin dan baunya terasa lekat,
tetapi nafsu birahi Riniana terbangkit lagi. Riniana tidak ingin Adit curiga.
Dari layar komputer Riniana melihat address internetnya dan Riniana catat saja
di dalam hati. Riniana berjingkat masuk kamar dan membaringkan tubuh. Tak lama
Riniana dengar Adit kembali ke komputernya dan Riniana kira ia sedang
membersihkan sisasisa mani yang tadi ia muncratkan. Kemudian Riniana dengar ia
bermain game (kedengaran dari bunyi nya).
Sejak saat itu Riniana merasa ada
perubahan luar biasa pada diri Riniana . Sebelumnya Riniana melakukan hubungan
sex dengan suami hanyalah sebagai suatu hal yang rutin saja. Kejadian Adit
melakukan onani di depan computer membuat Riniana menemukan sesuatu yang baru
dalam hal soal sex.
Cerita Dewasa Nafsu Panas Seks Birahi
Riniana Sesuatu yang menggairahkan, nafsu birahi yang menggelegak, tetapi
sekaligus perasaan dosa, karena ini dibangkitkan oleh kejadian yang dilakukan
keponakan Riniana sendiri. Apa yang dilakukan keponakan Riniana membuat Riniana
shock, tetapi yang juga mengerikan adalah justru keponakan Riniana sendiri
membangkitkan nafsu birahi Riniana yang menyalanyala. Adit yang selalu Riniana
anggap keponakan masih kecil dan tidak mungkin berhubungan dengan hal hal yang
berbau sex dan porno.
Selalu terbayang di mata Riniana wajah
Adit dengan napas terengah engah dan muka tegang, kocokan tangannya, batang
k***** yang berwarna kemerahan sangat tegang dengan urat yang menonjol. Air
mani yang memuncrat dari lubang k****lnya. Ya Tuhan .. , k***** itu adalah
milik keponakan Riniana . Sejak kejadian itu Riniana sering terbayang k****l
Adit yang sedang memuncrat muncratkan air maninya. Tetapi yang tidak dapat
Riniana lupakan adalah warnanya yang kemerahan dengan uraturat hijau kebiruan
yang menonjol.
Saat itu k***** itu begitu tegang berdiri
hampir menyentuh perutnya. Jika mengingat dan membayangkan kejadian itu, birahi
Riniana mendidih, terasa ada cairan merembes keluar dari lubang kemaluan
Riniana . Hal lain yang memperparah keadaan adalah, sejak hari kejadian itu,
Riniana mulai berkenalan dengan dunia baru yang tidak pernah Riniana datangi
sebelumnya. Riniana sudah biasa browsing di Yahoo ataupun yang lain.
Tetapi sejak mengenal Cerita sex. Riniana
mulai mengarungi dunia lain di internet. Sehari sesudah kejadian Adit onani,
Riniana mulai membukabuka situs Cerita Dewasa. Tentu saja itu Riniana lakukan
pada saat tidak ada orang di rumah. Saat itulah Riniana mulai mencobacoba
Cerita sex. Riniana tidak menyangka ada suatu situs internet menyajikan cerita
dan gambar pornografi yang seperti itu.
Riniana membuka buka gambar wanitawanita
telanjang yang tampak tidak malumalu memperagakan bagian kewanitaannya yang
seharusnya ditutup rapat rapat. Mereka tampaknya menikmati apa yang mereka
lakukan dengan mempertontonkan bagian tubuhnya yang terlarang. Pada hari itu
Riniana mulai juga menemukan situssitus lain yang lebih porno. Ada sekitar 3
jam Riniana berpindahpindah dan mempelajari dunia sexual penuh nafsu yang tidak
pernah Riniana bayangkan sebelumnya.
Lakilaki dan perempuan bersetubuh dengan
berbagai macam cara yang tidak pernah Riniana bayangkan sebelumnya dan yang
tidak pernah Riniana praktekkan sebelumnya dengan suami. Ada perempuan yang
menghisap ****** berukuran sangat besar (kelihatannya lebih besar dari k*****
suami Riniana ) hingga k***** itu memuntahkan air maninya. Astaga, perempuan
itu membiarkan mani itu muncrat sampai membasahi wajahnya, berleleran, dan
bahkan meminumnya tanpa ada rasa jijik.
Tetapi yang paling membangkitkan birahi
Riniana adalah persetubuhan orang Jepang. Mungkin karena mereka samasama orang
Asia, jadi tampak lebih real dibandingkan dengan wanita kulit putih. Dan
mungkin ada kesan surprise juga bagi Riniana , bahwa orangorang Jepang yang tampak
sopan itu dapat begitu bernafsu di dalam sex. Riniana memang bukan orang
keturunan Chinese, tetapi kulit Riniana cukup putih untuk ukuran orang
*********** Jadi Riniana melihat semacam ada kesamaan antara diri Riniana
dengan wanita Jepang itu walau tentunya kulit Riniana tidak seputih mereka.
Wanita Jepang juga memiliki kulit
kemaluan, bibirbibir memek yang berwarna gelap kecoklatan, mirip seperti
kemaluan Riniana sendiri Riniana juga mendapatkan suatu situs di mana
wanitawanita muda Jepang mengisap k***** hingga muncrat dan air mani yang
sangat banyak berleleran di mukanya yang berkulit putih. Riniana selalu panas
dingin melihat itu. Kehidupan sex internet yang paling memabukkan Riniana
adalah ceritacerita nafsu di Cerita sex dan melebihi segala suguhan gambar sex
yang ada. Riniana sangat terangsang membaca ceritacerita menakjubkan itu. Tidak
Riniana sangka bahwa kehidupan sex orangorang Indonesia dapat seliar dan juga
seindah itu.
Yang paling merangsang dan membuat Riniana
agak histeris adalah cerita sex antara orang yang masih sedarah, seperti antara
tante dengan keponakan, antara sepupu, saudara ipar, atau malah antara
keponakan dan tantenya. Mungkin ini karena perasaan Riniana terhadap Adit
keponakan Riniana . Di situs lain, Riniana pernah membaca cerita sexual antara
keponakan dengan tantenya. Riniana sampai menangis membaca cerita itu, tetapi
juga sekaligus merasakan birahi yang luar biasa.
Ini tidak berarti bahwa Riniana berniat
menyetubuhi keponakan Riniana sendiri, Riniana takut atas dosanya. Riniana kira
kejadian berikutnya yang akan Riniana ceritakan adalah takdir yang tidak dapat
Riniana hindarkan. Riniana begitu lemah dari godaan setan dan sangat menikmati
apa yang Riniana perbuat. Kejadian itu adalah pada sore hari sekitar jam
setengah empat, beberapa minggu setelah kejadian Riniana memergoki Adit
beronani, kalau tidak salah dua atau tiga hari menjelang tahun baru.
Sebelumnya Riniana baru menutup internet,
membaca ceritacerita di Cerita sex dan melipatlipat pakaian yang akan disetrika.
Pada saat melipat pakaian yang akan disetrika itu akan selesai, Riniana
mendengar ada ketukan pintu, ada tamu. Apa boleh buat, si tamu harus menunggu
Riniana selesai. Sesudah selesai melipat pakaian, Riniana intip dari dalam,
ternyata dia adalah Budi.
Budi adalah suami dari ipar (adik suami)
Riniana. Riniana sangat dekat dengan Dian, istri Budi. Riniana juga mempunyai
hubungan baik dengan Budi. Ia berumur kirakira 36 tahun, berwajah tampan dengan
kulit putih dan Riniana akui lebih tampan dari suami Riniana. Perawakannya
tidak tinggi, hanya sekitar 164 cm, hampir sama dengan tinggi Riniana . Melihat
Budi di luar Riniana jadi agak terburuburu.
Biasanya Riniana menemui orang yang bukan
suami dan keponakan (atau wanita) selalu dengan mengenakan pakaian wanita rapi
dan tertutup rapat. Karena terburuburu dan tanpa Riniana sadari, Riniana hanya
mengenakan baju tidur berkain halus warna putih sebatas lutut berlengan pendek
dengan kancingkancing di depan. Untung Riniana masih sempat mengenakan secarik
kain selendang warna hitam untuk menutup kepala, seperti selendang tradisional
yang diselempangkan di kepala hanya untuk menutup rambut.
Leher Riniana terbuka dan telinga Riniana
terlihat jelas. Apa boleh buat Riniana tidak dapat membiarkan Budi menunggu
Riniana di depan rumah terlalu lama. Riniana membuka pintu. Budi tersenyum
melihat Riniana walaupun Riniana tahu dia agak heran melihat Riniana tidak
berpakaian seperti biasanya.
Apa kabar Riniana, sapanya, Saya
membawakan titipan pakaian dari Dian. Eh, ayo masuk Bud, baru dari kantor ya ?,
dan Riniana persilakan dia masuk. Riniana lalu mengambil barang yang dibawa
Budi dan meletakkannya di meja makan.
Meja makan terletak di ruang tengah tidak
jauh dari meja komputer. Dapur dapat terlihat jelas dari ruang tamu. Sambil
duduk di sofa ruang tamu, Budi mengatakan
Saya tadi ketemu suamimu di kantor katanya
baru pulang jam enam nanti. Eh, Mana keponakanmu, Riniana ?, kata Budi lagi.
Adit sedang main ke rumah teman dari siang tadi dan katanya mungkin baru pulang agak malam kata Riniana .
Adit sedang main ke rumah teman dari siang tadi dan katanya mungkin baru pulang agak malam kata Riniana .
Tibatiba Riniana menyadari bahwa mereka
hanya berdua saja. Riniana duduk di sofa di seberang dari kursi sofa yang
diduduki Budi. Pada saat Riniana mulai duduk Riniana baru menyadari agak sulit
untuk duduk dengan rapi dan tertutup dengan pakaian yang Riniana kenakan.
Posisi alas duduk sofa cukup rendah sehingga pada saat duduk lutut terasa
tinggi dibandingkan dengan pantat.
Jadi bagian bawah paha Riniana agak
terangkat sedikit dan agak sulit tertutup sempurna dengan pakaian seperti yang Riniana
kenakan dan pada saat duduk ujung pakaian tertarik ke atas lutut. Budi tampak
agak terkesiap melihat Riniana . Sekilas ia melirik ke lutut dan paha Riniana
yang memang putih dan tidak pernah kena sinar matahari (Riniana selalu
berpakaian panjang ke luar rumah). Riniana agak malu dan canggung (Riniana kira
Budi juga tampak agak canggung). Tetapi mereka sudah bukan remaja lagi dan
dapat menguasai diri
Apa kabar Dian, Bud, tanya Riniana. Dian
beberapa hari ini kurang sehat, kirakira sudah semingguan lah, kata Budi.
Bagaimana Adit, Riniana ?, apa enggak ada pelajaran yang tertinggal ?, Budi balik bertanya.
Bagaimana Adit, Riniana ?, apa enggak ada pelajaran yang tertinggal ?, Budi balik bertanya.
Yah, si Adit sudah mulai oke koq dengan
pelajarannya. Mudahmudahan saja sih prestasinya terusterusan bagus, Riniana
jawab. Tibatiba Budi bilang
Wah, kayakkayaknya Adit semakin getol main
komputernya yah Riniana, kan sudah SMA. Deg perasaan Riniana , semua pengalaman
internet jadi terbayang kembali.
Terutama terbayang pada Adit saat beronani
di depan komputernya. Eh, kenapa kak Riniana, koq kaya seperti orang bingung
sih?, Budi melihat perubahan sikap Riniana.
Ah, tidak apaapa kok. Tapi si Adit memang sering sekali main komputer. kata Riniana .
Ah, tidak apaapa kok. Tapi si Adit memang sering sekali main komputer. kata Riniana .
Riniana mendadak merasakan keberduaan yang
mendalam di ruangan itu. Riniana merasa semakin canggung dan ada perasaan
berdebar. Untuk menghindar dari perasaan itu Riniana menawarkan minum pada
Budi,
Wah lupa, kamu mau minum apa Bud ?.
Kalau tidak merepotkan, Riniana minta kopi saja deh, kata Budi.
Kalau tidak merepotkan, Riniana minta kopi saja deh, kata Budi.
Riniana bangkit berdiri dari sofa. Tanpa
Riniana sengaja, paha dan kaki Riniana sedikit terbuka pada saat Riniana bangun
berdiri. Walaupun sekilas, Riniana melihat pandangan mata Budi melirik lagi ke
paha Riniana, dan tampak agak gugup. Apakah dia sempat melihat bagian dalam
paha saya?, pikir Riniana di dalam hati.
Tunggu sebentar ya.., kata Riniana ke
Budi.
Sambil menuju ke kamar membawa pakaian
titipan dari Dian, Riniana melirik sebentar ke arah Budi. Budi tampak tertunduk
tetapi tampak ia mencuri pandang ke arah Riniana . Riniana tersadar bahwa
penampilan pakaian Riniana yang tidak biasanya telah menarik perhatiannya.
Terutama sekali mungkin karena posisi duduk Riniana tadi yang menyingkap bagian
bawah pakaian Riniana. Riniana yang terbiasa berpakaian tertutup rapat,
ternyata dengan pakaian seperti ini, yang sebenarnya masih terbilang sopan,
telah mengganggu dan menggugah (sepertinya) perhatian Budi.
Menyadari ini Riniana merasa berdebardebar
kembali, dan tubuh Riniana terasa seperti dialiri perasaan hangat. Tanpa
sengaja Riniana melihat cermin lemari pakaian dan menyaksikan penampilan
Riniana di kaca yang membuat Riniana terkesiap. Ternyata pakaian yang Riniana
kenakan tidak dapat menyembunyikan pola pakaian dalam (bra dan celana dalam)
yang Riniana kenakan. Celana dalam yang Riniana pakai terbuat dari bahan tipis
berwarna putih sedangkan kutangnya berwarna hitam.
Karena pakaian yang Riniana kenakan
berwarna putih dan terbuat dari bahan yang halus maka celana dalam dan bh tadi
tampak terbayang dari luar. Ya ampun., Riniana tidak menyadari, dan tentunya
Budi dapat melihat dengan leluasa. Riniana menjadi merasa agak jengah. Tetapi
entah mengapa ada perasaan lain yang muncul, Riniana merasa sexy dan ada
perasaan puas bahwa Budi memperhatikan penampilan Riniana . Tubuh Riniana
tampak ramping dengan kulit yang putih. Budi yang Riniana anggap sopan dan
ramah itu ternyata memperhatikan tubuh dan penampilan Riniana . Riniana merasa
nakal dan tibatiba perasaan birahi itu muncul sedikit demi sedikit.
Bayangbayang persetubuhan dan sex di internet melingkupi Riniana .
Oh., bagaimana ini.. Aduh ., birahi ini,
apa yang harus dilakukan. Riniana jadi tidak bisa berpikir lurus. Riniana
berusaha menenangkan diri tetapi tidak berhasil. Akhirnya Riniana putuskan,
Riniana akan melakukan sedikit permainan, dan lihat saja apa nanti yang akan
terjadi. Riniana merasa jatuh ke dalam takdir. Dengan dada berdebar, perasaan
malu, perasaan nakal, dan tangan agak gemetar, Riniana membuka kancing baju
Riniana yang paling bawah. Bagian bawah dari baju Riniana sekarang tersibak hingga
15 cm di atas lutut.
Mungkin bukan seberapa, tetapi bagi
Riniana sudah lebih dari cukup untuk merasakan kenakalan birahi. Satu lagi
kancing baju yang paling atas Riniana buka sehingga bagian atas yang mulai
menggunduk dari tetek Riniana mulai terlihat.
Payudara Riniana cukup montok, berukuran
34B. Sambil berdebardebar Riniana keluar kamar menuju dapur.
Wah maaf ya Bud, agak lama, sekarang
Riniana buat dulu kopinya. kata Riniana .
Riniana dapat merasakan Budi memandang
Riniana dengan perhatian yang lebih walaupun tetap sangat sopan. Ia tersenyum,
tetapi lagilagi pandangannya menyambar bagian bawah tubuh Riniana . Riniana
tahu bahwa untuk setiap langkah Riniana , pakaian bawah Riniana tersibak,
sehingga ia dapat melihat bagian paha Riniana yang mulai sangat memutih,
kirakira 20 cm di atas lutut. Riniana merasa sangat sexy dan nakal, dibarengi
dengan birahi. Saat itu Riniana tidak ingat lagi akan suami dan keponakan.
Pikiran Riniana sudah mulai diselimuti oleh nafsu berahi. Riniana berpikir
untuk menggoda Budi.
Riniana membuka lemari dapur dan
membungkuk untuk mengambil tempat kopi dan gula. Riniana sengaja membungkukkan
pinggang ke depan dengan menjaga kaki tetap lurus. Baju Riniana bagian belakang
tertarik ke atas sekitar 20 cm di atas lipatan lutut dan celana dalam tercetak
pada baju karena ketatnya. Riniana dapat merasakan Budi memandangi tubuh
Riniana terutama pantat dan paha Riniana. Kepuasan melanda Riniana yang dapat
menarik perhatian Budi. Riniana merasa Budi selalu meliriklirik Riniana .
Secangkir kopi yang masih panas Riniana bawa ke ruang tamu. Tepat di depan sofa
ada meja pendek untuk meletakkan minuman. Riniana berjongkok persis di seberang
Budi untuk meletakkan kopi. Riniana berjongkok dengan satu lutut di lantai
sehingga posisi kaki agak terbuka. Samarsamar Riniana mendengar Budi mendesis.
Sambil meletakkan kopi Riniana lirik dia,
dan ternyata ia mencuri pandang ke arah pahapaha Riniana. Riniana yakin ia
dapat melihat nyaris ke pangkal paha Riniana yang tertutup celana dalam putih.
Sambil berjongkok seperti itu Riniana ajak dia ngobrol.
Ayo di minum kopinya Bud, nanti keburu
dingin, kata Riniana .
Oh, ya, ya, terima kasih, kata Budi sambil mengambil kopi yang memang masih panas, sambil kembali pandangannya menyambar ke arah bagian dalam paha Riniana.
Oh, ya, ya, terima kasih, kata Budi sambil mengambil kopi yang memang masih panas, sambil kembali pandangannya menyambar ke arah bagian dalam paha Riniana.
Sekitar tiga menitan Riniana ngobrol
dengan Budi membicarakan masalah kopi, sambil tetap menjaga posisi Riniana.
Riniana lihat Budi mulai gelisah dan mukanya agak pucat.
Apakah ia terangsang, tanya Riniana dalam
hati. Riniana kemudian bangkit dan duduk di sofa di tempat semula Riniana
duduk. Riniana duduk dengan menyilangkan kaki dan menumpangkan paha yang satu
ke atas paha yang lain. Riniana melihat lagi Budi sekilas melirik ke bagian
tubuh Riniana.
Hemmhhh .., Riniana mendengar Budi
menghela napas.
Bagian bawah baju Riniana tertarik jauh ke
atas hingga setengah paha, dan Riniana yakin Budi dapat melihat paha Riniana
yang terangkat (di atas paha yang lain) hingga dekat ke pantat Riniana. Mereka
terdiam beberapa saat. Secara perlahan Riniana merasakan memek Riniana mulai
berdenyut. Suasana ini membuat Riniana mulai terangsang. Pandangan Riniana
tanpa terasa menyaksikan sesuatu yang mengguncang dada.
Riniana melihat mulai ada tonjolan di
celana Budi di bagian dekat pangkal paha. Dada Riniana berdebardebar dan darah
terasa mendesir. Riniana tidak sanggup mengalihkan pandangan Riniana dari paha
Budi. Astaga, tonjolan itu semakin nyata dan membesar hingga tercetaklah bentuk
seperti batang pipa. Oh., ukuran tonjolan itu membuat Riniana mengejang. Riniana
merasa malu tetapi juga dicengkeram perasaan birahi. Muka Riniana terasa
memerah.
Riniana yakin Budi pasti menyaksikan
Riniana memandangi tonjolan kontolnya. Untuk memecahkan suasana diam Riniana
berusaha mencari omongan. Sebelumnya Riniana agak menyandar pada sofa dan
menurunkan kaki Riniana dari kaki yang lain. Sekarang Riniana duduk biasa
dengan paha sejajar agak terbuka. Bagian bawah baju Riniana tertarik ke atas.
Ehhheeehh, terdengar desah Budi. Kini ia
dapat melirik dan menyaksikan dengan leluasa kedua belah paha Riniana hingga
bagian atas.
Paha Riniana cukup berisi berwarna putih.
Budi seolah tidak dapat mengalihkan pandangannya dari paha Riniana . Ohhhh ..,
Riniana lihat tonjolan di celananya tampak berdenyut. Riniana merasakan nafsu
yang menggejolak dan pumya keinginan untuk meremas tonjolan itu.
Eh .. Bud, kenapa kamu? Kamu kok kayaknya
pucat lho, astaga suara Riniana terdengar gemetar.
Ah..,Riniana .., enggak apaapa kok, suara
Budi terputus putus, wajahnya agak tersipu, merah dan tampak pucat. Itu kok ada
tonjolan, memangnya kamu kenapa?, kata Riniana sambil menggangukkan kepala ke
tonjolan di celananya
Ahh, Riniana malu sekali waktu mengucapkan
itu, tapi nafsu Riniana mengalahkan semua pikiran normal.
Ehh.., euuuh., oh yahh ., ini lho,
penampilan Riniana beda sekali dengan biasanya kata Budi jujur sambil
terbatabata.
Riniana paksakan diri untuk mengatakan.
Apa Budi tertarik . terangsang .. melihat
Riniana ?.
Ahh, saya nggak bisa bohong, penampilan
Riniana .. eh . tidak biasanya. Riniana mesti sudah bisa lihat kalau saya
terangsang. Kita kan sudah bukan keponakan kecil lagi kata Budi.
Tibatiba saja Budi berdiri dan duduk di
sebelah Riniana.
Riniana , . eh saya mohon mohon maaf, tapi
saya tidak sanggup menahan perasaan. Riniana jangan marah begitu saja meluncur
katakata itu dari Budi.
Ia mengucapkan dengan sangat perasaan dan
sopan. Riniana terlongong longong saja mendengar kata katanya..
Ahh .. Bud ., hanya itu kata yang terucap
dari mulut Riniana.
Dengan beraninya Budi mulai memegang
tangan kanan Riniana dan mengusapusapnya dengan lembut. Diangkatnya tangan
Riniana dan diciumi dengan lembut. Dan yang menggairahkan Riniana , jarijari
tangan Riniana dijilat dan dihisapnya. Riniana terbuai dan terangsang oleh
perbuatannya. Tibatiba saja diletakkannya tangan Riniana tepat di atas
kontolnya yang menonjol. Tangan Riniana terasa mengejang menyentuh benda yang
keras dan liat tersebut. Terasa kontol Budi bergerakgerak menggeliat akibat
sentuhan dan remasan tangan Riniana .
Eehhmm. Budi mendesah.
Tanpa terasa Riniana mulai meremasremas
tonjolan itu, dan kontol Budi terasa semakin bergerakgerak.
Oooh Riniana, eeehhhmmm ohhgg, nikmaat
sekali ., Budi mengerang.

Eeehhh . jangan terlalu keras meremasnya, ahh .. diusapusap saja, saya takut tidak kuat nahannya, bisik Budi dengan suara gemetar.
Budi mulai membelai kepala Riniana dengan
kedua tangannya. Kak Riniana lehernya putih sekali, katanya lagi. Riniana
merasa senang mendengar ucapannya. Dibelainya rambut Riniana dengan lembut
sambil menatap muka Riniana .
Riniana bergetar memandang tatapannya dan
tidak mampu melawan pandangannya. Budi mulai menciumi pipi Riniana . Dikecupnya
kedua mata Riniana mesra. Digesekgesekkannya hidungnya ke hidung Riniana ke
bibir Riniana berlamalama bergantian. Saat itu tidak hanya birahi yang melanda
Riniana .. tetapi juga perasaan Riniana ng yang muncul. Ditempelkannya bibirnya
ke bibir Riniana dan digesekgesekkan. Rasa geli dan panas terasa menjalar
merambat dari bibir Riniana ke seluruh tubuh dan bermuara ke daerah
selangkangan.
Riniana benarbenar terbuai. Riniana tidak
lagi mengusapusap kontolnya dari balik celana, tetapi kedua lengan Riniana
sudah melingkari lehernya tanpa sadar. Mata Riniana terpejam eraterat menikmati
cumbuannya. Tibatiba terasa lidahnya menerobos masuk mulut Riniana dan
dijulurkannya menyentuh ujung lidah Riniana . Dijilatinya lidah Riniana dengan
lidahnya.
Eenggghh .. Tanpa sadar Riniana
menjulurkan lidah Riniana juga.
Kini mereka saling menjilat dan napas
Riniana tersengalsengal menikmati kelezatan rangsangan pada mulut Riniana . Air
ludah Riniana yang mengalir dijilati oleh Budi. Seperti orang kehausan, ia
menjilati lidah dan daerah bibir Riniana .
Aaauungghh .. ooohhhh, Riniana mulai
mengerangerang. Napas Budi juga terdengar memburu,
Heeeghh hhnghh, ia mulai mendesahdesah.
Heeeghh hhnghh, ia mulai mendesahdesah.
Muka mereka sekarang berlepotan ludah, bau
ludah tercium tetapi sangat Riniana nikmati.
Dikenyotkenyotnya lidah Riniana kini
sambil menjelajahkan lidahnya di rongga mulut Riniana . Riniana membuka mulut
Riniana selebarlebarnya untuk memudahkan Budi. Sekalikali ia menghirup cairan
ludah Riniana . Riniana tidak menyangka, lakilaki yang seharihari tampak sopan
ini sangat menggila di dalam sex. Dijilatjilatnya juga leher Riniana.
Sekalikali leher Riniana digigitgigit. Ohhh .., alangkah nikmatnya, Riniana
sangat menikmati yang ia lakukan pada Riniana .
Tibatiba Budi menghentikan aktivitasnya,
Riniana , pakaiannya saya buka yaahh.
Tanpa menunggu jawaban Riniana , ia mulai membuka kancingkancing baju dari atas
hingga ke bawah. Dilepaskannya baju Riniana .
Sekarang Riniana tergolek bersandar di
sofa hanya dengan BH dan celana dalam saja beralaskan baju yang sudah terlepas.
Indah sekali badan Riniana . Putih sekali,
katanya.
Diusapusapnya perut Riniana .Diciumnya
lembut perut Riniana dan dijilatnya sedikit pusar Riniana . Rasa geli dan
nikmat menjalar dari pusar dan kembali bermuara di daerah kemaluan Riniana .
Budi mengalihkan perhatiannya ke tetek Riniana. Diusapusapnya tetek Riniana
dari balik BH. Perasaan geli tetapi nyaman terasa pada tetek Riniana . Tanpa
diminta Riniana buka BH sendiri. Kini kedua tetek Riniana terpampang tanpa
penutup. Bayu memandangi kedua gundukan di dada Riniana dengan muka serius.
Tetek Riniana yang montok dan kenyal
dengan pentil berwarna coklat muda. Kemudian ia mulai membelaibelai kedua tetek
Riniana . Merinding nikmat terasa tetek Riniana . Semakin lama belaiannya
berubah menjadi pijitanpijitan penuh nafsu. Kenikmatan terasa menerjang kedua
tetek Riniana . Riniana mengerangerang menahan rasa nikmat ini. Kini
dijilatinya pentil tetek yang sebelah kanan. Tidak puas dengan itu dikenyotnya
pentil tadi dalamdalam sambil meremasremas tetek. Riniana tidak dapat menahan
nikmat dan tanpa terasa tubuh Riniana menggeliatgeliat liar.
Cairan terasa merembes keluar memek
Riniana dan membasahi celana dalam yang Riniana kenakan. Kini Budi berpindah ke
tetek dan pentil Riniana yang sebelah kiri dan melakukan hal yang sama.
Dikenyutnya pentil Riniana sambil digigitgigit, dan diremasremasnya pula kedua
tetek Riniana . Perasaan nikmat membakar tetek Riniana dan semakin lama rasa
nikmat itu menjalar ke lubang memek Riniana . memek Riniana terasa basah kuyup
oleh cairan yang keluar. Riniana mengerangerang dan mengaduhaduh menahan
nikmat,
Oooohh Buuuud… Tangan Budi sekarang
menjalar ke bagian celana dalam Riniana .
Ahhh, Riniana celananya sudah basah sekali, kata Budi.
Enghh, iya Buud.., Riniana sudah sangat terangsang, ooohhh, nikmat sekali, kata Riniana .
Ahhh, Riniana celananya sudah basah sekali, kata Budi.
Enghh, iya Buud.., Riniana sudah sangat terangsang, ooohhh, nikmat sekali, kata Riniana .
Tepat di bagian depan memek Riniana ,
jarijarinya membelaibelai bibir memek melalui celana dalam. Rasa geli bercampur
nimat yang luar biasa menerjang memek Riniana . Riniana tidak dapat menahan
rasa nikmat ini, dan mengerang erang. Kemudian Budi menarik dan melepas celana
Riniana. Kini Riniana tergeletak menyandar di sofa tanpa busana sama sekali. Ohh,
indah sekali, kata Budi. Diusapusapnya rambut jembut Riniana yang jarangjarang
itu. Sangat merangsang lan, kata Budi. Dibukanya kedua belah paha Riniana , dan
didorong hingga lutut Riniana menempel di perut dan dada. Bibirbibir memek
Riniana kini terbuka lebar dan dapat Riniana rasakan lubang memek Riniana
terbuka.
Riniana merasa ada cairan merembes keluar
dari dalam lubang memek. Riniana sudah sangat terangsang. Tibatiba saja Budi
berlutut di lantai dan ohhhhh, diciumnya memek Riniana .
Ahh, jangan Bud, malu, kata Riniana kagok.
Budi tidak perduli. Dijilatinya memek
Riniana . Perasaan nikmat menyerbu daerah selangkangan Riniana . Riniana tidak
dapat berkata apaapa lagi dan hanya menikmati yang dia lakukan. Dijilatinya
kelentit Riniana , dan sekalisekali dijulurkannya lidahnya masuk ke lubang
memek yang sudah sangat basah itu. Ujung lidah Budi keluar masuk lubang
kenikmatan Riniana , kemudian berpindah ke kelentit, terus bergantiganti.
Tangan Budi meremasremas tetek Riniana dengan bernafsu. Slerp, slerp .., bunyi
lidah dan mulutnya di memek Riniana
Kenikmatan semakin memuncak di memek
Riniana , dan terasa menembus masuk hingga ke perut dan otak Riniana . Riniana
tidak mampu lagi menahannya. Kedua kaki Riniana mengejangngejang, Riniana
menjepit kepala Budi dengan tangan dan Riniana tarik sekuatkuatnya ke memek
Riniana . Riniana gosokgosokkan mukanya ke memek Riniana .
Oooh, Buuud, Riniana keluar, ooooohhh ,
nikmat sekali, oohhhh Riniana menjerit dan mengerang tanpa Riniana tahan lagi.
Rasa nikmat yang tajam seolah menusuknusuk
memek dan menjalar ke seluruh tubuh. Terpaan nikmat itu melanda, dan tubuh
Riniana terasa mengejang beberapa saat. Sesudah kenikmatan itu lewat, tubuh
Riniana terasa lemah tetapi lega dan ringan. Kaki Riniana terjuntai lemah. Budi
sudah berdiri. Ia kini melepas seluruh bajunya. Celana panjang dipelorotkannya
ke bawah dan dilepas bersama dengan celana dalamnya. Oohhhhh, tampak
pemandangan yang luar biasa. Budi ternyata memiliki k***** yang besar, tidak
sesuai dengan badannya yang sedangsedang ukurannya. k***** itu berwarna coklat
kemerahan.
Suami Riniana bertubuh lebih besar dari
Budi, tetapi k***** Budi ternyata luar biasa. Astaga, ia mengocokkocok k*****
itu yang berdiri kaku dan terlihat mengkedut kedut. Kepala kontolnya tampak
basah karena cairan dari lubang kencingnya. Tanpa Riniana sadari, tangan
Riniana menjulur maju dan membelai k***** itu. Ogghhh besarnya, dan alangkah
kerasnya. Riniana remas kepalanya, oohhhh .. Keras sekali, Riniana perasperas
kepalanya.

Budi mengejang ngejang dan keluar cairan
bening menetesnetes dari lubang di kepala kontolnya.
Ahhhhh, jangan Riniana, saya nggak tahan,
nanti saya muncrat keluar, bisiknya sambil mengerang.
Saya mau keluarkan di dalam memek Riniana saja, boleh yahhh ?, kata Budi lagi.
Ahh, iya, Buud .., cepetan masukin ke memek Riniana , ayoohh, kata Riniana .
Saya mau keluarkan di dalam memek Riniana saja, boleh yahhh ?, kata Budi lagi.
Ahh, iya, Buud .., cepetan masukin ke memek Riniana , ayoohh, kata Riniana .

kontol yang keras itu Riniana tarik dan
tempelkan persis di depan lubang memek Riniana yang basah kuyup oleh cairan
memek dan ludah Budi. Tidak sabar Riniana rangkul pantat Budi, Riniana jepit
pula dengan kedua kaki Riniana , dan Riniana paksa tekan pinggulnya. Ahhhhh,
lubang memek Riniana terasa terdesak oleh benda yang sangat besar, ohhhh
dindingdinding memek Riniana terasa meregang.

Kenikmatan mendera memek Riniana
kembali. konti itu terus masuk menembus sedalamdalamnya. Dasar lubang memek
Riniana sudah tercapai, tetapi k***** itu masih lebih panjang lagi. Belum
pernah Riniana merasakan sensasi kenikmatan seperti ini.

Riniana hanya tergolek menikmati kebesaran
kontol itu. Budi mulai meremasremas tetek Riniana dengan kedua tangannya.
Tibatiba k***** itu mengenjot memek Riniana keluar masuk dengan cepatnya.
Riniana tidak mampu menahannya lagi, orgasme kembali melanda, sementara k*****
itu tetap keluar masuk dipompa dengan cepat dan bertenaga oleh Budi.

Aduuuhh, Buud, nikmat sekali.., aku nggak
kuat lagi … Riniana merengekrengek karena nikmatnya.
Hheehhhheh, sebentar lagi saya keluaaaar lan .., kata Budi. Kocokannya semakin menjadijadi.
Hheehhhheh, sebentar lagi saya keluaaaar lan .., kata Budi. Kocokannya semakin menjadijadi.
Tibatiba terasa tubuhnya menegang.
Ahhhuuuggh, saya keluar laan ., erang Budi
tertahantahan.
k***** Budi terbernam sedalamdalamnya.
Croot .. crooott . crooott, Riniana merasakan ada cairan
hangat menyemprot jauh di dalam memek Riniana seolah tanpa henti.

Budi memeluk
Riniana eraterat sambil menyemprotkan cairan maninya didalam memekku. Mukanya
tampak menegang menahan kenikmatan. Ada sekitar satu menit ia meregang nikmat
sambil memeluk Riniana . Sesudah itu Budi menghela napas panjang.

Saya tidak tahu apakah saya menyesal atau
tidak, tapi yang tadi sangat nikmat. Terima kasih Riniana . Diciuminya muka
Riniana .
Riniana tidak dapat berkata apaapa. Air
mata Riniana menetes keluar. Riniana sangat menyesali yang telah terjadi,
tetapi Riniana juga menikmatinya sangat mendalam.
Saat itu Riniana juga merasakan penyesalan
Budi. Riniana tahu ia sangat menyayangi Dian istrinya. Tetapi nasi sudah
menjadi bubur. Sejak kejadian itu, mereka hanya pernah mengulangi bersetubuh
satu kali. Itu mereka lakukan kirakira di minggu ketiga bulan Januari. Yang
kedua itu mereka melakukannya juga dengan menggebugebu. Sejak itu mereka tidak
pernah melakukannya lagi hingga kini. Mereka masih sering bertemu, dan
berpandangan penuh arti.
Tetapi mereka tidak pernah sungguhsungguh
untuk mencari kesempatan melakukannya. Riniana masih terus didera nafsu sex
setiap hari. Riniana masih terus bermain dengan internet dan menjelajahi dunia
sex internet. Riniana terus berusaha menekan birahi, tetapi Riniana merasa
tidak mampu. Mungkin suatu saat Riniana nanti Riniana akan melakukannya lagi
dengan Budi, dengan segala perasaan dan kegalauan yang menyertai. Keinginan
keras Riniana untuk tak mudah tergoda menjadi istri yang tergoda dengan
hubungan seks yang bersensasi, sulit untuk terwujud karena si ponakan tinggal
dirumah sendiri, ini hanya terjadi bila tidak ada yang mengundang untuk
menggoda.Lihat selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar