Di kantorku ada seorang wanita berjilbab yang sangat cantik dan
anggun. Tingginya sekitar 165 cm dengan tubuh yang langsing. Kulitnya putih
dengan lengsung pipit di pipi menambah kecantikannya, suaranya halus dan
lembut. Setiap hari dia mengenakan baju gamis yang panjang dan longgar untuk
menyembunyikan lekuk tubuhnya, namun aku yakin bahwa tubuhnya pasti indah.
Namanya Fatma, dia sudah bersuami dan beranak 2, usianya sekitar 30 tahun. Dia
selalu menjaga pandangan matanya terhadap lawan jenis yang bukan muhrimnya, dan
jika bersalamanpun dia tidak ingin bersentuhan tangan. Namun kesemua itu tidak
menurunkan rasa ketertarikanku padanya, bahkan aku semakin penasaran untuk bisa
mendekatinya apalagi sampai bisa menikmati tubuhnya., Ya. Benar Aku memang
terobsesi dengan temanku ini. Dia betulbetul membuatku penasaran dan menjadi
objek khayalanku siang dan malam di saat kesendirianku di kamar kost. Aku
sebenarnya sudah berkeluarga dan memiliki 2 orang anak yang masih kecilkecil,
namun anak dan istriku berada di luar kota dengan mertuaku, sedangkan aku di
sini kost dan pulang ke istriku seminggu sekali. Kesempatan untuk bisa
mendekatinya akhirnya datang juga, Ketika aku dan dia ditugaskan oleh atasan kami untuk mengikuti
workshop di sebuah hotel di kota Bandung selama seminggu. Harihari pertama workshop aku berusaha mendekatinya agar bisa
berlamalama ngobrol dengannya, namun Dia benarbenar tetap menjaga jarak
denganku, hingga pada hari ketiga kami mendapat tugas yang harus diselesaikan
secara bersamasama dalam satu unit kerja. Hasil pekerjaan harus diserahkan pada hari kelima. Untuk itu kami
bersepakat untuk mengerjakan tugas tersebut di kamar hotelnya, karena kamar
hotel yang ditempatinya terdiri dari dua ruangan, yaitu ruang tamu dan kamar
tidur.
Sore harinya pada saat tidak ada kegiatan workshop, aku sengaja
jalanjalan untuk mencari obat perangsang dan kembali lagi sambil membawa
makanan dan minuman ringan.
Sekitar jam tujuh malam aku mendatangi kamarnya dan kami mulai
berdiskusi tentang tugas yang diberikan. Selama berdiskusi kadang Fatma
bolakbalik masuk ke kamarnya untuk mengambil bahan yang dia simpan di
kamarnya, dan pada saat dia masuk ke kamarnya untuk kembali mengambil bahan
yang diperlukan maka dengan cepat aku membubuhkan obat perangsang yang telah
aku persiapkan.
Dan aku melanjutkan pekerjaanku seolaholah tidak terjadi apaapa
ketika dia kembali dari kamar. Hatiku mulai berbungabunga, karena obat
perangsang yang kububuhkan pada minumannya mulai bereaksi. Hal ini tampak dari
deru napasnya yang mulai memburu dan duduknya gelisah serta butiran keringat yang mulai muncul dikeningnya. Selain itu pikirannyapun nampaknya
sudah susah untuk focus terhadap tugas yang sedang kami kerjakan Namun dengan
sekuat tenaga dia tetap menampilkan kesan sebagai seorang wanita yang solehah,
walaupun seringkali ucapannya secara tidak disadarinya disertai dengan desahan
napas yang memburu dan mata yang semakin sayu.
Aku masih bersabar untuk tidak langsung mendekap dan mencumbunya,
kutunggu hingga reaksi obat perangsang itu benarbenar menguasainya sehingga dia
tidak mampu berfikir jernih. Setelah sekitar 30 menit, nampaknya reaksi obat
perangsang itu sudah menguasainya, hal ini Nampak dari matanya yang semakin
sayu dan nafas yang semakin menderu serta gerakan tubuh yang semakin gelisah.
Dia sudah tidak mampu lagi focus pada materi yang sedang
didiskusikan, hanya helaan nafas yang tersengal diserta tatapan yang semakin
sayu padaku. Aku mulai menggeser dudukku untuk duduk berhimpitan disamping
kanannya, dia seperti terkejut namun tak mampu mengeluarkan katakata protes
atau penolakan, hanya Nampak sekilas dari tatapan matanya yang memandang curiga
padaku dan ingin menggeser duduknya menjauhiku, namun nampaknya pengaruh obat
itu membuat seolaholah badannya kaku dan bahkan seolaholah menyambut kedatangan
tubuhku.
Setelah yakin dia tidak menjauh dariku, tangan kiriku mulai
memegang tangan kanannya yang ia letakkan di atas pahanya yang tertutup oleh
baju gamisnya. Tangan itu demikian halus dan lembut, yang selama ini tidak pernah
disentuh oleh pria selain oleh muhrimnya. Tangannya tersentak lemah dan ada
usaha untuk melepaskan dari genggamanku, namun sangat lemah bahkan bulubulu
halus yang ada di lengannya berdiri seperti dialiri listrik ribuan volt.
Matanya terpejam dan tanpa sadar mulutnya melenguh..
Ouhh., tangannya semakin basah oleh keringat dan tanpa dia sadari
tangannya meremas tanganku dengan gemas.
Aku semakin yakin akan reaksi obat yang kuberikan dan sambil
mengutakatik laptop, tanpa sepengetahuannya aku aktifkan aplikasi webcam yang
dapat merekam kegiatan kami di kursi panjang yang sedang kami duduki dengan
mode tampilan gambar yang di hide sehingga kegiatan kami tak terlihat di layar
monitor. Lalu tangan kananku menggenggam tangan kanannya yang telah ada dalam
genggamanku, tangan kiriku melepaskan tangan kanannya yang dipegang dan diremas
mesra oleh angan kananku, sehingga tubuhku menghadap tubuhnya dan tangan kiriku
merengkuh pundaknya dari belakang. Matanya medelik marah dan dengan terbatabata
dan nafas yang memburu dia berkata, Aaaaapa..apaan.nihPak..?
Dengan lemah tangan kirinya berusaha melepaskan tangan kiriku dari
pundaknya. Namun gairahku semakin meninggi, tanganku bertahan untuk tidak lepas
dari pundaknya bahkan dengan gairah yang menyalanyala wajahku langsung mendekati
wajahnya dan secara cepat bibirku melumat gemas bibir tipisnya yang selama ini
selalu menggoda nafsuku. Nafsuku semakin terpompa cepat setelah merasakan
lembut dan nikmatnya bibir tipis Fatma, dengan penuh nafsu kuhisap kuat bibir
tipis itu. Ja..jangan Pak Ouhmmhhh mmmhhhh
Hanya itu kata yang terucap dari bibirnya.. karena bibirnya
tersumpal oleh bibirku.
Dia memberontak.., tapi kedua tangannya dipegang erat oleh
tanganku, sehingga ciuman yang kulakukan berlangsung cukup lama. Fatma terus memberontak, tapi gairah yang muncul dari dalam
dirinya akibat efek dari obat perangsang yang kububuhkan pada minumannya
membuat tenaga berontaknya sangat lemah dan tak berarti apaapa pada diriku.
Bahkan semakin lama kedua tangannya bukan berusaha untuk melepaskan dari
pegangn tanganku tapi seolah mencengkram erat kedua tanganku seperti menahan
nikmatnya rangsangan birahi yang kuberikan padanya, perlahan namun pasti
bibirnya mulai membalas hisapan bibirku, sehingga terjadilah ciumannya yang
panas menggelora, matanya tertutup rapat menikmati ciuman yang kuberikan. Pegangan tanganku kulepaskan dan kedua tanganku memeluk erat
tubuhnya sehingga dadaku merasakan empuknya buahdada yang tertutup oleh baju
gamis yang panjang. Dan kedua tangannyapun memeluk erat dan terkadang membelai mesra
punggungku. Bibirku mulai merayap menciumi wajahnya yang cantik, tak semilipun
dari permukaan wajahnya yang luput dari ciuman bibirku. Mulutnya ternganga
matanya mendelik dengan leher yang tengadah..Aahhh.. ouh mmmhhhh. eehh ke.. na.. pa.. begi..niiouhhh
Erangan penuh rangsangan keluar dari bibirnya diselasela ucapan
ketidakmengertian yang terjadi pada dirinya..Sementara bibirku menciumi wajah dan bibirnya dan terkadang
lehernya yang masih tertutup oleh jilbab yang lebar, secara perlahan tangan
kanan merayap ke depan tubuhnya dan mulai meremas buah dadanya..Ouhhh.aahhh
Kembali dia mengerang penuh rangsangan. Tangan kirinya memegang
kuat tangan kananku yang sedang meremas buahdadanya. Tetapi ternyata tangannya
tidak berusaha menjauhkan telapak tanganku dari buahdadanya, bahkan mengarahkan
jariku pada putting susunya agar aku mempermainkan putting susunya dari luar
baju gamis yang dikenakannya
ouhouhohhh..Erangan penuh rangsangan semakin tak terkendali keluar dari
mulutnya Telapak tanganku dengan intens mempermainkan buahdadanya, keringat
sudah membasahi gamisnya, bahkan tangan kanannya dengan gemas merengkuh
belakang kepalaku dan mengacakngacak rambutku serta menekan wajahku agar ciuman
kami semakin rapat
Nafasnya semakin memburu dengan desahan dan erangan nikmat semakin
sering keluar dari mulutnya yang indah. Tangan kananku dengan lincah
mengeksplorasi buahdada, pinggang dan secara perlahan turun ke bawah untuk
membelai pingggul dan pantatnya yang direspon dengan gerakan menggelinjang menahan
nikmatnya nafsu birahi yang terus menderanya. Tangan kananku semakin turun dan
membelai pahanya dari luar gamis yang dikenakannya dan terus kebawah hingga ke
ujung gamis bagian bawah. lalu tanganku menyusup ke dalam sehingga telapak
tanganku bisa langsung menyentuh betisnya yang jenjang..
Ouhhh sungguh halus dan lembut terasa betis indah ini, membuat
nafsuku semakin membumbung tinggi, penisku semakin keras dan bengkak sehingga
terasa sakit karena terhimpit oleh celana panjang yang kukenakan, maka secara tergesagesa
tangan kiriku menarik sleting celana dan mengeluarkan batang penisku yang tegak
kaku. Dari sudut matanya, Fatma melihat apa yang kulakukan dan dengan
mata yang terbelalak dan mulut ternganga ia menjerit pelan melihat penisku yang
tegak kaku keluar dari dalam celana Aaaihhh.
Dari sorot matanya, tampak gairah yang semakin menyalanyala ketika
menatap penis tegakku. Belaian tangan kananku semakin naik ke atas., ke
lututnya, lalu. Cukup lama bermain di pahanya yang sangat halus., Fatma semakin
menggelinjang ketika tangan kananku bermain di pahanya yang halus, dan mulutnya
terusterusan mengerang dan mengeluh nikmat. Euhh.. ouhhhh.. hmmmnnn. Ahhhhh
Tanganku lalu naik menuju pangkal paha., terasa bahwa bagian cd
yang berada tepat di depan vaginanya sudah sangat lembab dan basah. Tubuhnya
bergetar hebat ketika jari tanganku tepat berada di depan vaginanya, walaupun
masih terhalang CD yang dikenakannya, tubuhnya mengeliat kaku menahan
rangsangan nikmat yang semakin menderanya sambil mengeluarkan deru nafas yang
semakin tersengal. Ouh.ouhhhh
Ketika tangan kananku menarik CD yang ia kenakan., ternyata kedua
tangan Fatma membantu meloloskan CD Itu dari tubuhnya. Kusingkapkan bagian
bawah gamis yang ia kenakan ke atas hingga sebatas pinggang, hingga tampak
olehku vaginanya yang indah menawan, kepalanya kuletakan pada sandaran lengan
kursi..,
kemudian pahanya kubuka lebarlebar.., kaki kananku menggantung ke
bawah kursi, sedangkan kaki kiriku terlipat di atas kursi. Dengan masih
mengenakan celana panjang, kuarahkan penisku yang keluar melalui sleting yang
terbuka ke lubang vagina yang merangsang dan sebentar lagi akan memberikan
berjutajuta kenikmatan padaku.
Ku gesekgesekan kepala penisku pada lipatan liang vaginanya yang
semakin basah..
Auwauw.. Uuhhhh.. uuuhhh. Ohhh .
Dia mengaduh dan mengeluh membuatku bertanyatanya apakah ia merasa
kesakitan atau menahan nikmat, tapi kulihat pantatnya naik turun menyambut
gesekan kepala penisku seolah tak sabar ingin segera dimasuki oleh penisku yang
tegang dan kaku. Lalu dengan hentakan perlahan ku dorong penisku dan Blessshhh.

Kepala penisku mulai menguak lipatan vaginanya dan memasuki lorong
nikmat itu dan..
AUW AUW. Auw Ouhhhuhhhh aaahhhh
Tanpa dapat terkendali Fatma mengaduh dan mengerang nikmat dan
mata terpejam rapat., rintihan dan erangan Fatma semakin merangsangku dan
secara perlahan aku mulai memaju mundurkan pantatku agar penisku mengocok liang
vaginanya dan memberikan sensasi nikmat yang luar biasa.
Hal yang luar biasa dari Fatma ternyata dia terus mengaduh dan
mengerang setiap aku menyodokkan batang penisku ke dalam vaginanya. Rupanya dia
merupakan tipe wanita yang selalu mengaduh dan mengerang tak terkendali dalam
mengekspresikan rasa nikmat seksual yang diterimanya. Tak berapa lama kemudian,
tanpa dapat kuduga, kedua tangan Fatma merengkuh pantatku dan menarik pantatku
kuatkuat dan pantatnya diangkatnya sehingga seluruh batang penisku amblas
ditelan liang vagina yang basah, sempit dan nikmat. Lalu tubuhnya kaku sambil
mengerang nikmat

Auuuww. Auuuwww Auuuuuhhhh.. Aakkkhhhh..
kedua kakinya terangkat dan betisnya membelit pinggangku dengan
telapak kaki yang menekan kuat pantatku hingga gerakan pantatku agak terhambat
dan kedua tangannya merengkuh pundakku dengan kuat dan beberapa saat kemudian
tubuhnya kaku namun dinding vaginanya memijit dan berkedut sangat kuat dan
nikmat membuat mataku terbelalak menahan nikmat yang tak terperi
Lalu . badannya terhempas lemah, namun liang vaginanya berkedut
dan meremas dengan sangat kuat batang penisku sehingga memberikan sensasi
nikmat yang luar biasa.
Gairah yang begitu tinggi akibat rangsangan yang diterimanya telah
mengantarnya menuju orgasmenya yang pertama. Keringat tubuhku membasahi baju
membuatku tidak nyaman, sambil membiarkannya menikmati sensasi nikmatnya
orgasme yang baru diperolehnya dengan posisi penisku yang masih menancap di
liang vaginanya, aku membuka bajuku hingga bertelanjang dada tetapi masih
mengenakan celana panjang.
Lalu secara perlahan aku mulai mengayun pantatku agar penisku
mengocok liang vaginanya.
Rasa nikmat kembali menderaku akibat gesekan dinding vaginanya
dengan batang penisku. Perlahan namun pasti, pantat Fatma merespon setiap
gerakan pantatku. Pinggul dan pantatnya bergoyang dengan erotis membalas setiap
gerakanku.

Mulutnyapun kembali mengaduh mengekspresikan rasa nikmat yang
kembali dia rasakan
AuwAuw Auuuwww. Ouhhh. Aahhh
Rangsangan dan rasa nikmat yang kurasakanpun semakin menjadijadi.
Dan erangan nikmatnyapun terusmenerus diperdengarkan oleh bibirnya yang tipis
menggairahkan sambil kepala yang bergoyang kekiri dan ke kanan
diombangambingkan oleh rasa nikmat yang kembali menderanya..AuwAuw Auuuwww. Oohhh ohhh oohhh
Erangan nikmat semakin tak terkendali dan seolah puncak kenikmatan
akan kembali menghampirinya hal ini tampak dari gelinjang tubuhnya yang semakin
cepat dan kedua tangannya yang kembali menariknarik pantatku agar penisku masuk
semakin dalam mengobokobok liang nikmatnya dan kedua kakinya sudah mulai
membelit pantatku. Namun aku mencabut penisku , dan hal itu membuat Fatma
gelagapan sambil berkata terbatabata
Ke..napa..di cabut? Ouh. Oh

Dengan sorot mata protes dan napas yang tersengal-sengal
Dia menatapku ragu.., namun dorongan gairah telah membutakan
pikirannya apalagi dengan penuh gairah dia melihatku telanjang bulat di
hadapannya, maka dengan tergesagesa dia berdiri dihadapanku dan melolosi
seluruh pakaian yang dikenakannya, mataku melotot menikmati pemandangan yang
menggairahkan itu. Oohhh.kulitnya benarbenar putih dan halus, penisku teranggukangguk
semakin tegang dan keras. Dia melepaskan gamis dan BHnya sekaligus, hingga
dihadapanku telah berdiri bidadari yang sangat cantik menggairahkan dalam
keadaan bulat menantangku untuk segera mencumbunya.
Dalam keadaan berdiri aku langsung memeluknya dan bibirku mencium
bibirnya dengan penuh gairah. Diapun menyambut ciumanku dengan gairah yang tak
kalah panasnya. Bibir dan lidahku menjilati bibir, pipi lalu ke lehernya yang
jenjang yang selama ini selalu tertutup oleh jilbabnya yang lebar. Fatma
mendongakkan kepala hingga lehernya semakin mudah kucumbu Penisku yang tegang
menekannekan selangkangannya membuat dia semakin bergairah.
Dengan gemetar, tangannya meraih batang penisku dan mengarahkan
kedepan liang vaginanya yang sudah sangat basah dan gatal., kaki kanannya dia
angkat keatas kursi sehingga kepala penisku lebih mudah menerobos liang
vaginanya dan blesshh.. kembali rasa nikmat menjalar di sekujur pembuluh nadiku
dan mata Fatmapun terpejam merasakan nikmat yang tak terperi dan dari
mulutnyapun erangan nikmat

Auw Auww Oohh.. akhhh.
Kepalanya terdongak dan kedua tangannya memeluk erat punggungku.
Lalu pantatku mulai bergerak maju mundur agar batang penisku menggesek dinding
vaginanya yang sempit, basah dan berkedut nikmat menyambut setiap gesekan dan
kocokan batang penisku yang semakin tegang dan bengkak. Diiringi dengan
rintihan nikmat Fatma yang khas
Auw Auw Ouhh ouhhahhh
Sambil pantatku memompa liang vaginanya yang nikmat, kepala Fatma
semakin terdongak ke belakang sehingga wajahku tepat berada didepan buahdadanya
yang sekal dan montok, maka mulut dan lidahku langsung menjilati dan menghisap
buah dada indah itu.. putting susunya semakin menonjol keras. Fatma semakin mengerang
nikmat

Auw Auw Ouhh ouhhahhh
Gerakan tubuh Fatma semakin tak terkendali, dan tibatiba kedua
kakinya terangkat dan membelit pinggangku, kemudian dia melonjaklonjankkan
tubuhnya sambil memeluk erat tubuhku sambil menjerit semakin keras..Auw Auw Ouhh ouhhahhh.
Kedua tanganku menahan pantatnya agar tidak jatuh dan penisku
tidak lepas dari liang vaginanya sambil merasakan nikmat yang tak terperi Tak
lama kemudian kedua tangannya memeluk erat punggungku dan mulutnya menghisap
dan menggigit kuat leherku. Tubuhnya kaku., dan dinding vaginanya meremas dan
memijitmijit nikmat batang penisku. Dan tak lama kemudian AAAAUUUUWWWW..Hhhooohhhh.

Dia mengeluarkan jeritan dan keluhan panjang sebagai tanda bahwa
dia telah mendapatkan orgasme yang kedua kali
Tubuhnya melemas dan hampir terjatuh kalau tak ku tahan. Lalu dia
terduduk di kursi sambil mengatur nafasnya yang tersengalsengal, badannya basah
oleh keringat yang bercucuran dari seluruh poripori tubuhnya.
Tapi dibalik rasa lelah yang menderanya, gairahnya masih menyalanyala
ketika melihat batang penisku yang masih tegang menganggukangguk. Aku duduk
disampingnya dengan nafas yang memburu oleh gairah yang belum terpuaskan.
Tibatiba dia berdiri membelakangiku, kakinya mengangkang dan pantatnya
diturunkan mengarahkan liang vaginanya agar tepat berada diatas kepala penisku
yang berdiri tegak. Tangan kanannya meraih penisku agar tepat berada di depan liang
vaginanya dan bleshhhh. AUUWW. Auww. Ahhhh
Secara perlahan dia menurunkan pantatnya sehingga kembali batang
penisku menyusuri dinding vagina yang sangat nikmat dan memabukkan..Aaahhh...erangan nikmat kembali keluar dari mulutnya. Lalu dia mulai menaik
turunkan pantatnya agar batang penisku mengadukngaduk vaginanya dari bawah..

Semakin lama gerakannya semakin melonjaklonjak sambil tiada henti
mengerang penuh kenikmatan, kedua tanganku memegang kedua buahdadanya dari
belakang sambil meremas dan mempermainkan putting susu yang semakin keras dan
menonjol. Kepalanya mulai terdongak dan menoleh kebelakang mencari bibirku atau
bagian leherku yang bisa diciumnya dan kamipun berciuman dalam posisi yang
sangat menggairahkan lonjakan tubuhnya semakin keras dan kaku dan beberapa saat
kemudian kembali batang penisku merasakan pijatan dan remasan yang kyahas dari
seorang wanita yang mengalami orgasme sambil menjerit nikmat
AAAUUUUUWWWWW.. Aaakkhhhh
Setelah itu kumasukan penis ku ke mulutnya yang indah itu...ohh gila dia menyepong dengan bernafsu sekali. oohhh...aku merasa ngilu nikmat di batang ku yang diisapnya.

Namun saat ini, aku tidak memberi waktu padanya untuk
beristirahat, karena aku merasa ada dorongan dalam tubuhku untuk segera
mencapai puncak, karena napasku sudah tersengalsengal tidak teratur, maka
kuminta ia untuk posisi nungging dengan kaki kanan di lantai sedang kaki kiri
di tempat duduk kursi sedangkan kedua tangannya bertahan pada kursi. Lalu kaki
kananku menjejak lantai sedang kaki kiriku kuletakkan dibelakang Kaki kirinya
sehingga selangkanganku tepat berada di belahan pantatnya yang putih, montok
dan mengkilat oleh basahnya keringat. Tangan kananku mengarahkan kepala penisku
tepat pada depan liang vaginanya yang basah dan semakin menggairahkan. Lalu aku
mendorong pantatku hingga blessshhh.

Auw Auw Ouhhhh.
Kembali ia mengeluh nikmat ketika merasakan batang penisku kembali
memasuki dirinya dari belakang. Kugerakan pantatku agar batang penisku kembali
mengocok dinding vaginanya. Fatma memaju mundurkan pantatnya menyambut setiap
sodokan batang penisku sambil tak hentihenti mengerang nikmat..Ouh ohhhayoo..
Pakayo ohhouhh Rupanya dia merasakan batang penisku yang semakin kaku dan
bengkak yang menandakan bahwa beberapa saat lagi aku mencapai orgasme. Dia
semakin bergairah menyambut setiap sodokan batang penisku, hingga akhirnya
gerakan tubuhku semakin tak terkendali dan kejangkejang dan pada suatu titik
aku menancapkan batang penisku sedalamdalamnya pada liang vaginanya yang
disambut dengan remasan dan pijitan nikmat oleh dinding vaginanya sambil berteriak
nikmat
Auuuuwwwhhhhhhh Aakkhhh.

Dan diapun berteriak nikmat bersamaan denganku. Dan Cretttt.
Creeetttt crettttt spermaku terpancar deras membasahi seluruh rongga diliang
vaginanya yang nikmat
Tubuh Fatma ambruk telungkup dikursi dan tubuhkupun terhempas di
kursi sambil memeluk tubuhnya dari belakang dengan helaan napas yang
tersengalsengal kecapaian punggungku tersandar lemas pada sandaran kursi sambil
berusaha menarik nafas panjang menghirup udara sebanyakbanyaknya.
Dan kuperhatikan Fatmapun tersungkur kelelahan sambil telungkup di
atas kursi. Sambil beristirahat mengumpulkan napas dan tenaga yang hilang
akibat pergumulan yang penuh nikmat, mataku menatap tubuh bugil Fatma yang
basah oleh keringat. Dan terbayang olehku betapa liarnya Fatma barusan pada
saat dia mengekspresikan kenikmatan seksual yang menghampirinya. Semua itu
diluar dugaanku.
Aku tak menyangka Fatma yang demikian anggun dan lemah lembut bisa
demikian liar dalam bercinta Mataku menyusuri seluruh tubuh Fatma yang bugil
dan basah oleh keringat.
Uhhh. .. Tubuh itu benarbenar sempurna Putih , halus dan mulus.
Beruntung sekali malam ini aku bisa menikmati tubuh indah ini.
Aku terus menikmati pemandangan indah ini, sementara Fatma
nampaknya benarbenar kelelahan sehingga tak sadar bahwa aku sedang menikmati
keindahan tubuhnya Semakin aku memandangi tubuh indah itu, perlahanlahan
gairahku muncul kembali seiring dengan secara bertahap tubuhku pulih dari
kelelahan yang menimpaku.
Dalam hati aku berbisik agar malam ini aku bisa menikmati tubuh Fatma
sepuaspuasnya sampai pagi. Membayangkan hal itu, gairahku dengan cepat terpompa
dan perlahanlahan penisku mulai mengeras kembali.
Perlahan tanganku membelai pinggulnya yang indah, dan bibirku
menciumi pundaknya yang basah oleh keringat., namun nampaknya Fatma terlalu
lelah untuk merespon cumbuanku, dia masih terlena dengan kelelahannya mungkin
dia tertidur kelelahan.
Posisi kami yang berada di atas kursi panjang ini membuatku kurang
nyaman, maka kuhentikan cumbuanku, kedua tanganku merengkuh tubuh indah Fatma
dan dengan sisasisa tenaga yang mulai pulih kubopong tubuh indah itu ke kamar.
Dengan penuh semangat aku membopong tubuh bugil Fatma kearah
kamar.
Kuletakkan tubuhnya dengan hatihati dalam posisi telentang. Fatma
hanya melenguh lemah dengan mata yang masih terpejam. Aku duduk di atas kasur
sambil memperhatikan tubuh indah ini lebih seksama.
Semakin keperhatikan semakin terpesona aku akan kesempurnaan tubuh
Fatma yang sedang telanjang bugil. Kulit yang demikian putih , halus dan
mulus.. dengan bagian selangkangan yang benarbenar sangat indah dan merangsang.
Di selasela liang vaginanya terlihat lelehan spermaku yang keluar
dari dalam liang vaginanya mengalir keluar ke selasela kedua pahanya.. Aku
mengambil tissue yang ada di pinggir tempat tidur dan mengeringkan lelehan
sperma itu dengan penuh perasaan.
Fatma menggeliat lemah., lalu matanya terbuka sedikit sambil
mendesah..uhhh
Bibir dan lidahku tergoda untuk menciumi dan menjilati batang paha
Fatma yang demikian putih dan mulus. Dengan penuh nafsu bibir dan lidahku mulai
mencumbu pahanya. Seluruh permukaan kulit paha Fatma kuciumi dan jilati tak ada
satu milipun yang terlewat. Lambat laun gairah Fatma kembali terbangkitkan,
mulutnya mendesis nikmat dan penuh rangsangan
uhhh.. ohhhh sssssttt
Sementara telapak tanganku bergerak lincah membelai dan mengusap
paha, pantat, perut dan akhirnya meremasremas buahdadanya yang montok.
Erangannya semakin keras ketika aku memelintir putting susunya yang menonjol
keras
Euhh.. Ouhhh. Auw Ahhh
Disertai dengan gelinjang tubuh menahan nikmat yang mulai
menyerangnya. Penisku semakin keras dan aku mulai memposisikan kedua pahaku di
bawah kedua pahanya yang terbuka, lalu mengarahkan penisku ke tepat di lipatan
vaginanya yang basah dan licin.
Kugesekgesekan kepala penisku sepanjang lipatan vaginanya,
tubuhnya semakin bergelinjang., pantatnya bergerakgerak menyambut penisku
seolaholah tak sabar ingin ditembus oleh penis tegangku. Namun aku terus
merangsang vaginanya dengan penisku., dia semakin tak sabar tubuhnya semakin
bergelinjang hebat.
Dan akhirnya ia bangkit dan mendorong tubuhku hingga telentang di
atas kasur, dia langsung menduduki selangkanganku mengangkat pantatnya dan
tangannya dengan gemetar meraih penisku dan mengarahkan ke tepat liang
vaginanya, lalu langsung menekan pantatnya dalamdalam hingga. Blessshhhh.
batang penisku langsung menerobos dinding vaginanya yang basah namun tetap
sempit dan berdenyutdenyut. Mataku nanar menahan nikmat., napasku seolaholah
terhenti menahan nikmat yang ku terima

Uhhhh..Mulutku berguman menahan nikmat. Dengan mata terpejam menahan
nikmat, Fatmapun mengaduh....Auuww. OOhhhhhhh
Pantatnya dia diamkan sejenak merasakan rasa nikmat yang menjalar
ke seluruh tubuhnya. Lalu secara perlahan dia menaik turunkan pantatnya hingga
penisku mengocokngocok vaginanya dari bawah.. Erangan khasnya kembali dia
perdengarkan
Auw.. auw. auw euhhhh..
Semakin lama gerakan pantatnya semakin bervariasi, kadang
berputarputar. Kadang maju mundur dan terkadang ke atas ke bawah bagaikan
piston sambil tak hentihentinya mengaduh nikmat
Gerakannya semakin lincah dan liar, membuat aku tak hentihentinya
menahan nikmat. Kembali aku terpana oleh keliaran Fatma dalam bercinta.,
sungguh aku tak menyangka..Wanita sholeh., anggun dan lembut ini begitu liar
dan lincah.
Ouhhhh. ouhhhh
Aku pun mengeluh nikmat menyahuti erangan nikmat yang keluar dari
bibirnya yang tipis. Buahdadanya yang montok dan indah terguncangguncang keras
akibat gerakannya yang lincah dan membuatku tanganku terangsang untuk
meremasnya, maka kedua buahdada itu kuremasremas gemas. Fatma semakin mengerang
nikmat
Auw. Auw.auhh.ouhhh
Lalu gerakannya semakin keras tak terkendali, kedua tangannya
mencengkram erat kedua tanganku yang sedang meremasremas gemas buahdadanya,,
dan badannya melenting sambil menghentakhentakkan pantatnya dengan keras hingga
penisku masuk sedalamdalamnya.
Dan akhirnya tubuhnya kaku disertai dengan jeritan yang cukup
keras
Aaaaakkhhhsssss.
Dan tubuhnya ambruk menindihku. Namun dinding vaginanya
berdenyutdenyut serta meremasremas batang penisku. Membuatku semakin melayang
nikmat.
Ya. Fatma baru saja memperoleh orgasme yang pertama di babak kedua
ini. Dengan tubuh yang lemas dan napas yang tersengalsengal bagaikan orang
sudah melakukan lari marathon bibirnya menciumi lembut pipiku dan berkata sambil
mendesah
Bapak. Benarbenar hebat.
Lalu mengecup bibirku dan kembali kepalanya terkulai di samping
kepalaku sehingga dadaku merasakan empuknya dihimpit oleh buahdadanya yang
montok.
Penis tegangku masih menancap dengan kokoh di dalam liang
vaginanya, dan semakin lama denyutan dinding vaginanyapun semakin melemah
Kugulingkan tubuhnya hingga tubuhku menindih tubuhnya dengan tanpa melepaskan
batang penisku dari jepitan vaginanya.
Tangan kananku meremasmeremas buah dadanya diselingin memilinmilin
putting susu sebelas kiri, sementara bibirku menjilati dan menghisaphisap
putting susu sebelah kanan, sambil pantatku bergerak perlahan mengocokngocok
vaginanya.
Perlahan namun pasti, Fatma mulai menggeliat perlahanlahan,
rangsangan kenikmatan yang kulakukan kembali membangkitkan gairahnya yang baru
saja terpuaskan
Emmhhh euhhhh auh..
Dengan kembali dia mengerang nikmat Pinggulnya bergoyang
mengimbangi goyanganku. Kedua tangannya merengkuh punggungku.
Auw. Auw ahhh.auhhh
Kembali dia mengaduh dengan suara yang khas, menandakan kenikmatan
telah merasuki dirinya Goyang pinggulnya semakin lincah disertai dengan
jeritanjeritannya yang khas. Dalam posisi di bawah Fatma menampilkan
gerakangerakan yang penuh sensasi Berputar., menghentakhentak , maju mundur
bahkan gerakan patahpatah seperti yang diperagakan oleh penyanyi dangdut
terkenal. Kembali aku terpana oleh gerakangerakannya. Yang semua itu tentu saja
memberikan kenikmatan yang tak terhingga padaku.. Sambil mengerang dan mengaduh
nikmat, tangannya menarik kepalaku hingga bibirnya bisa menciumi dan menghisap
leherku dengan penuh nafsu. Gerakan pinggul Fatma sudah berubah menjadi
lonjakanlonjakan yang keras tak terkendali, kedua kakinya terangkat dan
membelit dan menekan pantatku hingga pantatku tidak bisa bergerak, Kedua tangannya
menariknarik pundakku dengan keras dengan mata terpejam dan gigi yang
bergemeretuk.
Dan akhirnya tubuhnya kaku sambil menjerit seperti yang yang
disembelih
AAkkkkkhhhh.

Kembali Fatma menjilati batang ku sampai bersih dari sperma. mengalami orgasme untuk ke sekian kalinya. Aku hanya
terdiam tak bisa bergerak tapi merasakan nimat yang luar biasa, karena walaupun
terdiam kaku, namun dinding vagina Fatma berkontraksi sangat keras sehingga
memijit dan memeras nikmat batang penisku yang semakin membengkak Tak lama
kemudian tubuhnya melemas., kedua kakinya sudah terjulur lemah Kuperhatikan
napasnya tersengalsengal, Fatma menatap wajahku yang berada diatas tubuhnya.,
Lalu dia tersenyum seolaholah ingin mengucapkan terima kasih atas
puncak kenikmatan yang baru dia peroleh.
Kukecup bibirnya dengan lembut Tubuhku kutahan dengan kedua tangan
dan kakiku agar tidak membebani tubuhnya, Sambil bibirku terus menciumi bibir,
pipi, leher , dada, hingga putting susunya untuk merangsangnya agar gairahnya
segera bangkit kembali
Kuubah posisi tubuhku hingga aku terduduk dengan posisi kedua kaki
terlipat dibawah kedua paha Fatma yang terangkat mengapit pinggangku.
Buahdadanya yang indah dan basah oleh keringat begitu menggodaku. Dan kedua
tanganku terjulur untuk meremasremas buah dada yang montok dan indah
Euhh. Euhhh.

Kembali tubuhnya menggeliat merasakan gairah yang kembali
menghampirinya. Sambil kedua tanganku mempermainkan buahdadanya yang montok,
pantatku kembali berayun agar penisku kembali mengadukngaduk liang vagina Fatma
yang tak hentihentinya memberikan sensasi nikmat yang sukar tuk dikatakan.
Hentakan pantatku semakin lama semakin keras membuat buah dadanya
terguncangguncang indah. Erangan nikmat yang khas kembali dia perdengarkan.
Kepalanya bergerak ke kanan dan kekiri seperti dibanting oleh rasa nikmat yang
kembali menyergapnya
Pinggul Fatma mulai membalas setiap hentakan pantatku.., bahkan
semakin lama semakin lincah disertai dengan lenguhan dan jeritan nikmat yang
khas. Kedua tanganku memegangi kedua lututnya hingga pahanya semakin terbuka
lebar membuat gerakan pinggulku semakin bebas dalam mengaduk dan mengocok
vaginanya.
Auw.Auw. Auw. Aahhh.ahhhh
Erangan nikmat semakin meningkatkan gairahku. Dan penisku semakin
bengkak. Dan ternyata dengan posisi seperti membuat jepitan vagina semakin kuat
dan membuatku semakin nikmat. Dan tanpa dapat kukendalikan gerakanku semakin
liar tak terkendali seiring dengan rasa nikmat yang semakin menguasai diriku
Fatmapun mengalami hal yang sama, penisku yang semakin membengkak dengan
gerakangerakan liar yang tak terkendali membuat orgasme kembali dengan cepat
menghampirinya dan dia pun kembali menjeritjerit nikmat menjemput orgasme yang
segera tiba
Auw.Auw. Auw. Aahhh.ahhhh
Akupun merasa bahwa orgasme akan menghampiriku., tanpa dapat
kukendalikan gerakan sudah berubah menjadi hentakanhentakan yang keras dan
kaku. Hingga akhirnya orgasme itu datang secara bersamaan dan kamipun menjerit
secara bersamaan bagaikan orang yang tercekik. AAkkkkkkhhssss..
Pinggul kami saling menekan dengan keras dan kaku sehingga seluruh
batang penisku amblas sedalamdalamnya dan beberapa saat kemudian.
Creetttt.creeettttt. cretttt..
Sperma kental terpancar dari penisku menyirami liang vagina Fatma
yang juga berdenyut dan meremas dengan hebatnya Tubuhkupun ambruk ke pinggir
tubuh Fatma yang terkulai lemah., namun pantatku masih diatas selangkangan
Fatma sehingga Penisku masih menancap di dalam liang vaginanya. Kami benarbenar
kelelahan sehingga akupun tertidur dalam posisi seperti itu.
Malam itu benarbenar kumanfaatkan untuk menikmati tubuh Fatma
sepuaspuasnya.. Entah berapa kali malam itu kami bersetubuh., yang kutahu
adalah kami selalu mengulangi berkalikali. Hingga hampir subuh. Dan tertidur
dengan pulasnya karena semua tenaga telah terkuras habis
Pagipaginya sekitar jam 6 pagi aku mendengar Fatma menjerit..
Apa yang telah terjadi..? Kenapa bisa terjadi begini..?
Lalu dia menangis tersedusedu sambil tiada henti mengucap
istigfar. Sambil tak mengerti mengapa kejadian semalam bisa terjadi.
Tak lama kemudian dia berkata padaku sambil menangis
Sebaiknya bapak secepatnya meninggalkan tempat ini!
katanya marah . Akupun keluar kamar memunguti pakaianku yang
tercecer diluar kamar dan mengenakannya serta keluar dari kamarnya sambil
membawa laptop dan kembali ke kamarku. Sedangkan Fatma terus menangis menyesali
apa yang telah terjadi.
Sejak saat itu selama sisa masa workshop, Fatma benarbenar marah
besar padaku, dia memandangku dengan tatapan marah dan benci. Aku jadi salah
tingkah padanya dan tak berani mendekatinya.
Dan sampai hari terakhir workshop Fatma benarbenar tidak mau
didekati olehku. Setelah aku keluar dari kamar hotelnya, Fatma terus menangis
menyesali apa yang telah terjadi. Dia tak habis mengerti mengapa gairahnya
begitu tinggi malam tadi dan tak mampu dia kendalikan sehingga dengan mudahnya
berselingkuh denganku.
Ingat akan kejadian semalam, kembali dia menangis menyesali atas
dosa besar yang dilakukannya. Dia merasa sangat bersalah karena telah
menghianati suaminya, apalagi pada saat dia mengingat kembali betapa dia sangat
menikmati dan puas yang tak terhingga pada saat bersetubuh denganku. Ya dalam hatinya yang paling dalam, secara jujur Dia mengakui,
bahwa malam tadi adalah pengalaman yang baru pertama kali dialami seumur
hidupnya, dapat merasakan kenikmatan orgasme yang berulangulang dalam satu
malam, Dia sampai tidak ingat, entah berapa puluh kali dia mencapai puncak
orgasme, akibatnya dia merasakan tulangnya bagaikan dilolosi sehingga terasa
sangat lemah dan lunglai, habis semua tenaga terkuras oleh pertarungan semalam
yang begitu sensasional. Dan hal itu belum pernah dia alami selama berumah
tangga dengan suaminya. Suaminya paling top hanya mampu mengantarnya menjemput satu kali
orgasme bersamaan dengan suaminya, setelah itu tertidur sampai subuh dan itupun
jarang sekali terjadi. Yang paling sering adalah dia belum sempat menjemput puncak
kenikmatan, suaminya sudah ejakulasi terlebih dahulu, meninggalkan dia yang
masih gelisah karena belum mencapai puncak. Dan peristiwa tadi malam, benarbenar istimewa karena dia mampu
mencapai kenikmatan puncak yang melelahkan hingga berkalikali. Ingat akan hal
itu kembali dia menyesali diri, kenapa dia mendapatkan kenikmatan bersetubuh
yang luar biasa harus dari orang lain dan bukan dari suaminya sendiri. Kembali
dia menangis Dia berjanji untuk tidak mengulanginya lagi dan bertobat atas dosa
besar yang dilakukannya. Dan dia akan menjauhi diriku agar tidak tergoda untuk
yang kedua kalinya. Itulah sebabnya selama sisa waktu workshop, dia selalu
menjauh dariku. Hari terakhir workshop, Fatma begitu gembira karena akan meninggalkan
tempat yang memberinya kenangan buruk ini dan Dia begitu merindukan suaminya
sebagai pelampiasan atas kesalahan yang sangat disesalinya. Sehingga begitu tiba di rumah, dia memeluk suaminya penuh
kerinduan. Tentu saja suaminya sangat bahagia melihat istrinya datang setelah
seminggu berpisah. Dan malamnya setelah anakanak tidur mereka melakukan
hubungan suami istri. Fatma begitu bergairah tidak seperti biasanya, dia demikian aktif
mencumbu suaminya. Hal ini membuat suaminya aneh sekaligus bahagia, aneh karena
selama ini suaminyalah yang meminta dan merangsangnya sedangkan Fatma lebih
banyak mengambil posisi sebagai wanita yang menerima, tapi kali ini sungguh
beda
Fatma begitu aktif dan bergairah. Tentu saja perubahan ini membuat
suaminya sangat bahagia, suaminya berfikir baru seminggu tidak bertemu saja
istrinya sudah demikian merindukannya sehingga melayani suaminya dengan sangat
bergairah.
Dan akhirnya suaminyapun tertidur bahagia Namun, lain yang dialami
suami, lain pula yang dialami oleh Fatma, malam itu Fatma begitu kecewa, Dia
begitu bergairah dan berharap untuk meraih puncak bersama suaminya, namun belum
sempat dia mencapai puncak, suaminya telah sampai duluan. Suaminya mengecup bibirnya penuh rasa sayang, sebelum akhirnya
tertidur pulas penuh kebahagiaan, meninggalkan dirinya yang masih menggantung
belum mencapai puncak. Fatmapun melamun Terbayang olehnya peristiwa di hotel,
bagaimana dia bisa mencapai puncak yang luar biasa secara berulangulang. Uhhh
Tanpa sadar dia mengeluh Di bawah alam sadarnya dia berharap kapan
dia dapat kembali merasakan kepuasan yang demikian sensasional itu..? Namun
buruburu dia beristigfhar setelah sadar bahwa peristiwa itu adalah suatu
kesalahan yang sangat fatal.
Namun.., kekecewaan demi kekecewaan terus dialami Fatma setiap
kali dia melakukan hubngan suami istri dengan suaminya. Dan selalu saja dia
membandingkan apa yang dialaminya dengan suaminya; dengan apa yang dialaminya
waktu di hotel denganku.
Hal itu membuatnya tanpa sadar sering menghayalkan bersetubuh
denganku pada saat dia sedang bersetubuh dengan suaminya, dan hal itu cukup
membantunya dalam mencapai kepuasan orgasme.
Dan tentu saja kondisi seperti itu membuatnya tersiksa, tersiksa
karena telah berkhianat terhadap suaminya dengan membayangkan pria lain pada saat
sedang bermesraan dengan suaminya. Semakin betambah hari, godaan mendapatkan
kenikmatan dan kepuasan dariku semakin besar karena dia tidak bisa
mendapatkannya dari suaminya. Dan akhirnya dia menjadi sering merindukanku.
Tentu saja hal ini merupakan siksaan baru baginya.
Itulah sebabnya, satu bulan setelah peristiwa di hotel, Fatma
tidak terlihat membenciku. Bahkan secara sembunyisembunyi dia sering
memperhatikan dan menatapku dengan tatapan penuh kerinduan. Dia tidak marah lagi bila didekati olehku, bahkan dia tersenyum
penuh arti bila bertatapan denganku. Hal ini tentu saja membuatku bahagia Namun
perubahan itu, tidak membuat tingkah lakunya berubah.
Tetap saja Fatma menampilkan sosok wanita berjilbab yang anggun
dan sholehah. Hingga pada waktu istirahat siang, dimana rekanrekan sekantor
sedang keluar makan siang, Aku mendekati Fatma yang kebetulan saat itu belum
keluar ruangan untuk beristirahat dan dengan hatihati aku berkata padanya
Bu, maaf saya atas kejadian waktu itu!
Aku berharapharap cemas menunggu reaksinya, namun akhirnya dia
menjawab dengan jawaban yang sangat melegakan,
Sudahlah Pak, itu semua karena kecelakaan, saya juga minta maaf,
karena tadinya menganggap, itu semua adalah kesalahan bapak., setelah saya
pikir, sayapun bersalah karena membiarkan itu terjadi.
Dan selanjutnya sambil tersenyum manis, dia mohon ijin padaku
untuk istirahat makan siang. Dan meninggalkan diriku di
ruangan itu. Sejak saat itu terjadi perubahan drastis atas sikapnya terhadapku,
dia menjadi sering tersenyum manis padaku, bisa diajak ngobrol olehku, bahkan
kadangkadang membalas katakata canda yang aku lontarkan padanya..
Tentu saja perubahan ini, menimbulkan pikiran lain pada diriku, Ya
pikiran untuk bisa kembali menikmati tubuhnya., tapi bagaimana caranya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar