Ahh…pusing
juga dengan pembantu, udah hampir 1 Minggu ini pembantuku pulang kampung
gara-gara lebaran dan katanya ga mau balik lagi. Aku dan istriku adalah Pegawai
Swasta yang tiap hari harus masuk dari Jam 8 Pagi hingga jam 5 sore. Kami
mempunyai seorang anak laki-laki sudah kelas 3 SD. Dari anak kami masih kecil
udah beberapa kali ganti-ganti pembantu, dan kami sudah kapok dengan namnya
penyalur yang kebanyakan Cuma ambil uang pertamanya saja, paling lama 2 bulan
pembantunya sudah minta pulang.
Hari
itu nasib kami mungkin lagi baik, pembantu tetangga kerumah dan menawarkan
temannya katanya mau kerja. Dewi namanya, asli dari kampung di daerah sekitar
Jawa Tengah, wajahnya manis, berkerudung, kulitnya putih mungkin karena biasa
berkedurung, umur masih muda sekali, 17 tahun katanya. Setelah nego gaji, dan
memberi uang tips buat pembantu tetanggaku, hari itu Dewi mulai bekerja.
Aku
tunjukkan kamar untuknya, dan tak lupa aku berikan uang buat beli keperluan
mandinya. Awalnya sih aku tidak ada rasa apa2 dengan pembantuku, aku suka
dengan anak ini karena kerjanya memang rajin, awalnya aku tidak sengaja pas
hari Libur, aku di rumah dan entah istriku sedang ada keperluan keluar bersama
anakku, saat itu Adzan Maghrib dan seperti biasa Pembantuku dewi Selesai mandi dan
siap2 menjalankan Ibadah di kamarnya, aku tanpa sengaja lewat disebelah
kamarnya dan pintu kamar yang dari Kayu itu terdapat celah kecil, Otak kotorku
jadi timbul, aku intip dari celah itu, dia mulai buka kerudung, dan kaos yg
dipakainya (dari kamar mandi dia tetap kerudung, kaos dan celana training
panjang), owh… ternyata dia tidak pakai Bra, payudaranya kecil tapi kelihatan
mengkel kalo buah hehehe, dan dia mulai buka celana trainingnya, sayang tidak
terlihat jelas, karena posisinya miring jadi hanya kelihatan buah dadanya yg
sebelah kiri, dan ahhh…putih sekali dalamnya, mungkin karena kulitnya terbiasa
tertutup kerudung. setelah
itu, dia langsung pakai penutup untuk ibadah, tanpa pakai Bra dan CD lagi., aku
tunggu sampai dia selesai, dan setelah selesai dia tanggalkan seluruh
penutupnya lagi, dan aku sempat terkesiap walau hanya sekejap, saat dia
berbalik kearah lemari, terlihat kemaluannya yang keliatan bersih, mungil dan
nyaris tanpa rambut, (mungkin karena kurang begitu dekat aku melihatnya), dia
langsung membuka lemari dan stop…aku tidak lanjutkan kegiatanku, takut ketauan
juga hahaha.
Selang
beberapa hari aku sekarang rajin bangun pagi banget, bukan karena apa, tapi
tiap hari sebelum subuh, jadi rutinitas ngintip si Dewi, ternyata menjadi
kebiasaan buat dia juga, kalau ibadah ga pakai Baju, langsung pakai penutup
buat ibadah saja, jadi tiap pagi aku sarapan tubuh molek dewi, hingga kayalan
yang selalu di pikiran ini, ingin juga dibuat kenyataan. Dan
kesempatan itu akhirnya datang juga, saat itu Istriku mengajak menginap di
rumah orangtuanya yang lumayan jauh ada di luar kota, katanya udah lama dia
pingin kesana sekalian mengajak anakku liburan, dengan alasan aku udah buat
janji dengan teman2 kantor mau pergi, aku ga bisa ikut. Hari sudah siang setelah
aku pulang mengantar istriku ke terminal Bis, dan seperti biasa siang itu aku
intip lagi dewi yang menjalankan rutinitasnya…sore
hari dan menjelang maghrib tiba, dewi pergi kekamar mandi, aku pelan2 masuk
kekamarnya dan bersembunyi di bawah tempat tidurnya, tidak berselang beberapa
lama dia masuk dan langsung seperti biasanya mengelar sajadah dan membuka
pakaiannya, aku menunggu sampai ritualnya selesai, saat dia mau berpakaian,
langsung aku bekap mulutnya dengan obat bius yang sudah aku siapkan, dia berontak
sebentar dan langsung tertidur. Aku
tidurkan ia di tempat tidur, dan aku ambil camera yang sudah kusiapkan, aku
ambil photo sebanyak banyaknya dengan berbagai posisi dan aku copy ke laptopku. Aku
tak tahan sebenarnya ingin langsung menidurinya, tapi rasanya kurang nikmat
meniduri orang yang sedang pingsan, kayak tidur sama robot pikirku, pintu kamar
aku kunci, dan waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam, dewi sudah mulai siuman,”
ohhh…”sambil dia memegangi kepalanya, tubuhnya aku tutupi selimut namun tanpa
pakaian.
Aku
langsung ambil minum dan menyodorkannya “kenapa saya pak? Ehh.. “dia tersadar
saat mau mengambil minuman yg aku sodorkan, dia tidak memakai pakaian, dia
cepat2 menarik selimutnya, dan tidak jadi menerima air yg aku sodorkan, aku
tersenyum sinis, dan duduk didekatnya.
“Bapak
tau, kamu suka facebookan juga kan?, Bapak suka liat kamu senyum2 di
Handphone., “maksudnya apa pak, kok nanya ke saya gitu?” dengan wajah sedikit
jengah dan bingung.
“Neh..Bapak
punya photo2 kamu lagi telanjang, dan Bapak sudah copy ke Laptop Bapak, kamu
mau ga photo2 ini Bapak sebar di Pesbuk?” ujarku, aku yakin dia ngerti, walau
lulusan SMP, pembantu sekarang udah ga gaptek ma tekhonologi yg disebut
Handphone, kalau computer mungkin masih banyak yg belum tau juga. Dewi terbelalak
kaget melihat ke kamera yang aku tunjukkan. “Jangan Pak…nanti gimana keluarga
saya dikampung kalo lihat” sambil berkata wajahnya berubah agak pucat.
Ehmm…siasatku berjalan mulus, “ya
udah kalau gitu, Bapak ga macem-macem, cukup kamu tidur terlentang gitu, Bapak
Cuma mau mngelus2 memek kamu dan nyium payudara aja”,“ah malu pak…saya belum
pernah telanjang didepan orang lain”,“kan Cuma sama saya aja, Bapak juga ga
akan bilang sama siapa2 kok”
aku
udah gak nahan juga, rudalku sudah mengacung dibalik CDku., aku tarik
selimutnya, walau dengan teriakan jangann pak…namun Dewi tidak melawan, aku
mulai mengelus-elus memeknya, dan kuciumi payudaranya yang gak terlalu besar
itu
“ahhh…jangan
pak..geliii, ahhh…” tanganku yang kanan meremas2 payudaranya yang kanan,
sedangkan mulutku sudah mulai mengulum pentilnya yang berwarna agak kecoklatan,
dan tangan kiriku mulai mengelus2 kemaluannya yang ternyata sudah ditumbuhi
bulu halusm, kemarin aku intip tidak terlihat jelas beberapa helai rambutnya yg
agak panjang”Ahh…Ohhh…pakkk…jangannnnzz..”
dewi mulai terangsang, tangannya yang tadinya berusaha menepis tangan kiriku,
sekarang hanya memegangi tangan kiriku saja, tanpa berusaha menolak. Cukup lama
aku beri rangsangan, sampai akhirnya mulai kumasukan jari tengahku kedalam
kemaluannya perlahan, dia teriak “Ahhhh….Pakkk…” sekarang aku lumat bibirnya
juga yang mungil, dewi sedikit gelagepan…”Oups.”, sekarang aku mulai tindih
badannya, kulumat bibirnya, dan tangan kananku bermain disekitar kemaluannya.
“Ouh…pak…”,
sekarang wajahku udah didepan kemaluannya, aku langsung jilat liang vaginanya
“Pakkkk…katanya tadi…, ahh…” dia kaget dan badannya bangun, dan tangannya
menjmbak rambutku, aku tak perduli kuhisap dan kulumat bibir vaginanya , tak
berapa lama...“pakkk…saya mau pipisssss…ahhh…ahhhh”, Dewi mengejanghhh………”,
“gimana enakkan?” kataku, sambil kubuka celanaku dan terlihatlah rudalku yg
sudah mengacung, Dewi memejamkan matanya, “Ihhh…Bapak mau ngapain?”,“kalau kamu
mau Bapak tidak sebarin tuh Photo, cepet hisap punya Bapak” ujarku.Dia
menggeleng2 kepala tanpa membuka matanya,“Ya udah Bapak sebarin deh sekalian
video barusan, kan tadi bpak rekam tuh” ujarku mengancam, akhirnya dia
mengangguk tanpa membuka matanya, “Ya
udah kalau kamu gak mau lihat, gpp buka aja mulut kamu”, akhirnya dewi membuka
mulutnya tanpa membuka matanya. Aku mundur majukan rudalku di dalam mulutnya yg
mungil,

sedapppp….walau
awalnya Dewi seperti mau muntah, akhirnya Dewi terbiasa juga, dan setelah itu
aku ambil posisi 69, aku lumat lagi Liang Vaginanya dengan rakus, dan biasanya
dia akan berhenti kegiatannya mengulum Penisku, saat lidahku menyentuh liang
vaginanya yang di dalam. Aku rasa pemanasannya udah cukup, Dewi pun sudah
trangsang lagi, aku mulai perlahan menuntun rudalku ke depan kemaluannya, kali ini
Dewi tidak menolak, mungkin karena sudah terangsang berat, kumasukkan perlahan,
namun tetap saja dia teriak

“Ahhh…sakittt
pak…”, walau sudah banyak juga carian yg keluar, namun tetap saja aku agak
kesusahan memasukkan penisku ke Vaginanya, akhirnya perlu beberapa saat Penisku
bisa masuk juga semua kedalam liang Vaginanya dengan sedikit paksaan dan
erangan Dewi, aku maju mundurkan perlahan
“Ahhh…ohhh…pakkk..zzz”,
Dewi mendesis tidak jelas, aku mulai menaikkan ritme lebih cepat, dan Dewi
memelukku erat2, sambil berucap tidak jelas…”AHhh…ohhh…Pakkk ohhh…”dan akhirnya
dia teriak lagi

“PAkkk…Dewi
pingin pipis lagi…akhhh..ohhh”
badannya mengejang dan sambil mengangkat badannya dia peluk badanku dengan kencang. Kali ini aku tidak kasih istirahat, langsung tetap aku maju mundurkan Penisku….”udah pak…udah …ahhh” pintanya, aku tak perduli kuhisap payudaranya, kulumat bibirnya, dan tetap aku maju mundurkan lagi, beberapa saat nafsunya mulai bangkit lagi, “teruss pakkk…ahhh…ohhh, teruss”,
badannya mengejang dan sambil mengangkat badannya dia peluk badanku dengan kencang. Kali ini aku tidak kasih istirahat, langsung tetap aku maju mundurkan Penisku….”udah pak…udah …ahhh” pintanya, aku tak perduli kuhisap payudaranya, kulumat bibirnya, dan tetap aku maju mundurkan lagi, beberapa saat nafsunya mulai bangkit lagi, “teruss pakkk…ahhh…ohhh, teruss”,

aku
naikkan ritmenya lagi, dengan lebih cepat, hingga akhirnya aku merasa sudah
mulai akan keluar juga, namun sebelumnya dia mengejang lagi…”Ouwhhh…Ahhhhh”…aku
pun serasa sudah mau keluar dan sudah diujungnya, dengan cepat aku cabut dan
keluar di perutnya…”ahhh”, tenagaku habis, begitu juga Dewi yg kulihat hamper
pingsan.

Kucium dan kupeluk, darah keperawannya keluar membasahi sprei, dia
menangis. “ Tenang… kamu ga akan hamil kok wi, Bapak jamin tidak ada yang
tahu….” ahirnya dengan ancaman menyebarkan Video, aku bisa minta jatah ke dewi
hampir setiap aku ingin dan aku sudah mulai berani mengeluarkan spermaku ke
dalam Vagianya, stelah aku ajarkan dulu dia untuk minum pil KB., atau kadang
aku yang menggunakan Kondom. END
Tidak ada komentar:
Posting Komentar