“He bangun, nanti telat kamu!” Bima terbangun dari
tidurnya, suara Ibunya itu membuatnya segera beranjak dari tempat tidurnya. “iya
bu… hmm”,
“Buruan mandi sana…” Bima segera pergi mandi.
Mandi dipagi itu pun Bima teringat kembali
pengalamannya mandi bersama Tesa yg Bohay nan menggairahkan itu. Setelah
mandi, Bima memakai seragamnya, lalu pergi sarapan, setelah itu berangkat
sekolah. Anak SMP itu tdk bisa berhenti memikirkan Tesa, mahasiswi yg 2 hari lalu
itu bercinta dengannya. Disekolah pun saat pelajaran, Bima jadi
sering melamun. “Bim, jangan melamun aja ah, napa sih?”,
“eh..mm.. gak papa kok, hehe” Bima hari itu sudah
ingin segera pulang, lalu pergi kekontrakan Tesa lagi, sungguh ia suka
meluangkan waktunya bersama bidadari cantik itu. Saat pulang sekolah, Bima
sesampainya dirumah langsung berganti pakaian, dan pergi kekontrakan Tesa itu.
Sampai didepan kontrakan itu segera ia mengetuk pintu, tak lama seseorang
keluar, ternyata itu Tyas, teman Tesa itu.
“Hei Bima… tumben”,
“Mbak Tyas, mm…mbak Tesa ada?” Tyas terlihat cukup
heran karena Bima mencari Tesa,“Tesa tadi keluar itu sama pacarnya, ada apa?”,
“oh, gitu ya? gak papa kok mbak”,
“biasanya pulang malem itu, besok deh coba
kesini lagi Bim”,
“i…iya deh mbak, makasih ya…” Bima kemudian
meninggalkan Tyas, anak SMP itu terlalu fokus memikirkan Tesa, padahal Tyas itu
juga cantik dan tak kalah mempesona seperti Tesa. Setelah itu Bima pulang, dan memilih tidur
siang saja. Tyas tadi yg sempat heran masih menyimpan tanya, ia ingin
memastikan apa yg sebenarnya terjadi antara Bima dan Tesa. Tyas malam itu
sedang menunggu Tesa, tak lama terdengar suara pintu kontrakannya itu dibuka,
dan benar itu Tesa. Tesa segera masuk dan menemui Tyas dikamar itu. “Huuff,
pegelnyaa…”, Tes, tadi dicari si Bima”,
“hmm? haha, dasar anak itu…”, “kemarin itu
kalian ngapain sih? pas aku telpon kayak ada yg aneh”, “ya… gitu lah ma, itu
tu…”,
“apaan?”, “pas kamu pulang kampung, dua hari
itu Bima sering kesini… sempet ngeseks sama aku sih…” Tyas Tertawa mendengar
perkataan Tesa itu.
“wkwkwk, yg bener Tes, Bima anak SMP itu?”, “iya
bener, ah, kamu ini Ma…”,
“gile deh, emang enak ya ngeseks sama anak
SMP?”,
“Ya gimana lagi… kasian dia udah pengen
banget kayaknya… kemarin juga asyik kok mainnya…” Tyas menggelengkan kepalanya,
sungguh ia heran.
“hmm… pacarmu kurang enak apa gesekannya? sampe
main sama anak SMP?”,
“gak gitu Ma… beda aja rasanya…”, “apa
bedanya? kan sama aja…”,
“beda deh, Kalo sama pacarku… sakitnya lebih
dari pada main sama anak SMP…”,
“sama aja kali… sama sama disodok, laki laki
mah gak ada bedanya…” Tesa sedikit jengkel, dengan tersenyum ia menangkap buah
dada Tyas itu, lalu dipencetnya dengan nakal.
“pokoknya beda… Bima pinter kok mainnya, kalo
main buah dada punyamu mungkin beda… punyaku lebih gede kali, hahaha…”,
“iih, dasar lu Tes, mentang mentang banyak yg
suka… ada yg main seneng seneng aja, haha” Tesa dan Tyas lalu tertawa bersama
dalam canda.
“haha… tadi dia kamu bilangin apa Ma?”, “aku suruh kesini besok aja”,
“besok kan aku ada kuliah dari siang sampe
malem…”,
“eh iya, ya aku suruh mampir lusa aja
nanti…”,
“jahat deh Tyas… kasian tau”, “ya
gimana lagi… namanya gak tau…”,
“sebagai gantinya… kamu yg temenin Bima aja
besok, hahaha” Tyas tersenyum mendengar ucapan Tesa, “iya deh, aku jadi
pengen tau juga…”,
“asli deh seru, tapi pacarmu jangan sampai
tau, entar bahaya”,
“iya ya lah… santai aja…”, “pasti nanti Bima tau, enakan ngeseks sama
aku, haha”,
“apaan sih Tes, liat aja besok deh…”, “haha, ya udah, aku tidur dulu deh ma…”,
“huuw, gak ada cowok aja langsung tidur, ada
cowok pengen main terus”,
“ssst, diem ah, hahaha” Tesa kemudian pergi
tidur duluan.
Tyas kemudian memikirkan apa yg besok akan terjadi,
ia cukup penasaran tentang apa yg Tesa katakan mengenai Bima.
Keesokan Harinya, Bima siang itu baru saja pulang
dari sekolah, ia masih ragu, dan berfikir mungkin kesempatannya bercinta dengan
Tesa sudah tdk ada lagi. Bima kali itu pulang kerumah, lalu segera berganti pakaian
biasa. Kali itu ia pergi kekontrakan Tesa dan Tyas, setelah mengetuk pintu,
kembali Tyas yg muncul.
“Halo Bima… hehe”, “iya mbak Tyas,
m…mbak Tesanya…”,
“mbak Tesa lagi kuliah Bim…”,
“ooh, gitu ya…” Tyas melihat raut kekecewaan
Bima, Tyas sedikit kesal, Bima terlalu tertarik memikirkan Tesa, padahal
dirinya itu juga cukup mempesona.
Kali itu Tyas menggunakan tanktop putih dan celana
jeans pendek, dan mahasiswi itu heran kenapa Bima tdk terlalu memperhatikan hal
itu.
“Kamu mau main laptop kah? itu laptopnya Tesa
ditinggal kok…” Tyas menunduk sedikit, sambil menunjukan bagaimana ia juga
semontok Tesa itu, Bima sedikit mulai tertarik. “mm… gimana ya mbk?
aku…”,
“udah, ayo deh masuk…” Tyas langsung
menangkap tangan Kanan Bima, lalu diajaknya masuk kerumah. Bima kemudian dibawa
kekamar, dan memang leptop Tesa sudah disiapkan. “itu Bim, udah aku
nyalain juga…”,
“mm…iya deh mbak, boleh kan aku main game?”,
“boleh boleh, main yg lain juga boleh, hehe…”
Bima jadi mulai berfikir, Tyas sepertinya tak jauh berbeda dengan Tesa, menarik
dan cantik.
Kali itu Tyas sudah duduk disebelah Bima
diatas kasur itu, kasur yg pernah Bima dan Tesa gunakan untuk bersetubuh. Bima
mulai membuka game dalam leptop itu, memainkannya seperti biasa. Namun yg Bima
heran, Tyas begitu sibuk memandanginya bermain, tak seperti Tesa. “Wah, pinter banget mainnya Bim”, “iya
mbak, udah biasa sih”,
“aku juga pinter loh main game itu, sini deh,
aku coba” Tyas lalu langsung menyerobot, mendekati leptop itu tanpa ijin pada
Bima, dan sontak Tyas yg mendekati leptop itu, tubuhnya berinteraksi dengan
Bima, buah dadanya yg kenyal itu kini terdiam diatas celana Bima, yg membuat
anak SMP itu jadi bingung sendiri.
Tyas sudah sibuk bermain, tak menghiraukan
Bima yg bingung itu.
“Tuh kan Bim… aku pinter mainnya..”,
“i..iya mbak Tyas…” Bima menunggu Tyas
bermain, sambil sedikit bergerak, dan buah dada Tyas yg kenyal itu menggesek
celananya, membuatnya makin bingung. Tyas tersenyum nakal tanpa ketahuan oleh
Bima.
Setelah menyelesaikan satu kali main, Tyas
terlihat begitu senang,
“yee, huuh, lihat Bim, skorku paling tinggi..” Tyas
langsung mendekati Bima dan menempelkan buah dadanya itu dibahu anak SMP itu,
“eh..mm… iya mbak, wah hebat…”,
“Hehe, Tyas gitu… kalau Tesa mainnya
gimana?”,
“mm.. kalau mbak Tesa, main gamenya sedikit
asal asalan sih…”,
“emang tuh, huuw, bentar ya Bim… aku ambil yg
seger seger…” Tyas meninggalkan Bima, yg tampak mulai menghela nafasnya, karena
heran dengan ulah Tyas itu.
Bima sudah selesai bermain game, ia sudah
merasa bosan, tak lama Tyas datang menemuinya, sambil membawa sepiring anggur,
“Bima, ini ada anggur, mau gak?” Tyas dengan
senyum manisnya itu menawarkan anggur pada Bima, Bima jadi berfikir, Tyas ini
cukup perhatian juga.
“mm…boleh deh mbak” Bima mengambil beberapa
anggur dan memakannya, dan ternyata sangat nikmat dan manis rasanya. “gimana
Bim?”,
“mm…enak banget mbak, manis deh…”,
“hehe, lagi dong” Bima mengambil anggur lagi,
ia kini menyantap anggur itu bersama Tyas. “mm… manisnya…”, “Bim,
buka mulut kamu dong…”
Tyas mengarahkan sebutir anggur pada Bima,
dengan sedikit malu Bima membuka mulutnya, lalu Tyas memasukkan anggur itu
kemulut Bima.
“mm…hehe…” Bima hatinya gembira, Tyas itu
juga sangat menarik juga ternyata,
“Lagi lagi Bim..aaa”, “aaaa…mmf!” kali ini
bukan anggur yg Bima dapat, tapi Tyas ternyata langsung menyambar mulut Bima
dengan ciumannya, mahasiswi itu ingin segera merasakan bagaimana bermain
bersama Bima.
“mm…cup…mm… amf…manis deh ciuman kita Bim…mm”
Bima benar benar heran, ciumannya bersama Tyas sangat nikmat, mungkin karena
tadi makan anggur, ciuman mahasiswi berambut sedikit pendek itu sungguh sangat
nikmat, Bima mulai membalas ciuman Tyas, dan mulai mereka saling beradu cumbu.
Tyas merapatkan tubuhnya pada Bima, kini Bima
harus merebahkan tubuhnya, dan Tyas dengan Liar mencumbunya dari atas.
“mm…cup..mm…aahm…mm… bener kata Tesa Bim”,
“mm…ahl…mm…apa katanya mbak?”, “kamu..mm…pinter
main beginian..cup.. mm” Bima sangat senang mendengar pujian itu, terutama itu
dari Tesa dan disampaikan oleh Tyas, Bima jadi bersemangat, lidahnya kini
dengan hebat membalas cumbuan Tyas, membuat Tyas cukup senang.
Tyas dan Bima terus bercumbu, saat mahasiswi
itu sadar ada benda tumpul berdenyut disekitar selangkangannya, dan anak SMP
seperti Bima tau buah dada milik Tyas itu begitu asyik menggesek dadanya.
Beberapa menit itu mereka bercumbu dengan asyiknya.
“mm…cup..aah..hehe…udah Bim… sekarang kamu
diem dong…” Bima menurut, ia memilih diam. Tyas kemudian melepas baju yg dipakai Bima,
lalu mahasiswi cantik itu mulai menciumi leher, dada, dan juga perut Bima. Bima
merasa geli, dan juga penasaran, baru kali ini ia merasakan sensasi diciumi
tubuhnya oleh perempuan.
“mm…cup..mm…”, “hmmf… mbak Tyas… mm…
sebenernya…”,
“cup… udah Bim… aku tau… aku pengen main juga
kok sama kamu..mmm… wah ini udah tegak berdiri punya kamu”. Tyas ternyata sudah membuka celana Bima, dan
kini mengocok k0ntol milik anak SMP itu. tangannya dengan asyik bergerak naik
turun, memberi sensasi nikmat yg suda ingin Bima rasakan lagi itu. “oooh, mmf… asyik mbak.. wow”,
“hehe, kemarin sama Tesa gini juga kah?”,
“iya, tapi…ouh” Bima tak kuasa menahan
kenikmatan, saat Tyas tiba tiba sudah mulai mengulum k0ntolnya, dengan cepat
mahasiswi itu mulutnya sibuk menikmati k0ntol remaja itu. “mmf..mm…sluurp..mmm…”,

“iya mbak gitu… ooh… uuh” Tyas mendengar
ucapan Bima itu jadi makin ganas, mulutnya itu malah digerak kan makin cepat,
k0ntol tegak Bima itu tak kuasa menahan kehebatan Tyas, Bima benar benar
takjub, sungguh hebat Tyas itu.
Beberapa saat kemudian Bima sudah tak tahan,
crooot croot, k0ntolnya menyemburkan sperma mengisi penuh mulut Tyas. “uuufgh..mmg… uufl….huuueh ..uhuk uhuk” Tak
seperti Tesa, Tyas memilih memuntahkan Sperma Bima keluar. Bima merasa lega, tak kuasa ia mengingat rasa
nikmat yg dibuat oleh kuluman cepat mulut Tyas itu.

“ooh, huh, maaf mbak Tyas…”,
“uhuk….hmmf… gak papa kok Bim, sekarang…
kamu…nbukain pakaianku dong Bim…hehe” Tyas dengan centilnya merayu Bima agar
membuka pakaiannya, segera Saja Bima beranjak dari kasur, mendekati Tyas yg
sudah siap itu.
Bima lalu dari belakang Tyas segera
mengangkat tanktop mahasiswi itu perlahan, lalu terlihat lah BHnya yg tampak
cukup besar juga.
Setelah itu BH itu dilepas, dan buah dada
sintal milik Tyas kini terlihat jelas dimata Bima.
“wah, buah dadanya mbak Tyas… besar juga ya…”,
“hehe, sama punya Tesa gedean mana Bim?”,
Bima sempat bingung, namun ia memilih memastikan Tyas tdk kecewa, “gedean…
punya mbak Tyas deh”,
“hehe…makasih Bima…cup” Tyas mencium Bima yg
kini sudah sibuk mengelus buah dada montoknya, anak SMP itu terlihat begitu
menikmati.
Buah dada montok itu kini mulai diremas remas
dengan nakalnya. Bima tak mau membandingkan antara Tyas dan Tesa lagi, mereka
berdua sama sama bisa ia nikmati, itu sudah cukup membuatnya bahagia.
“m…mbak Tyas… udah punya pacar juga ya?”,
“iya Bim, kenapa?”,
“gak papa… keliatan… berpengalaman deh”,
“iya dong, hiih jadi gemes deh kamu puji puji
Bim…aaahn” Tyas jadi mendesah, kini Bima dari belakang Tyas itu sudah asyik menggoyang
dan meremas buah dada montok si Tyas itu, wangi tubuh Tyas cukup berbeda dengan
Tesa, tapi sama sama menggairahkan.
Bima lalu berpindah kesamping, lalu tanpa ragu
mulai menciumi buah dada Tyas itu.
“cup..mm…hmm…kenyalnya..mm…” Tyas jadi terangsang,
mahasiswi itu juga heran, entah kenapa anak SMP seperti Bima bisa sehebat ini.
“aaahn…hmmf… hebat kamu Bim…ouh” Bima menirukan
Tyas tadi, anak SMP itu kini menciumi Leher, buah dada, dan perut mulus Tyas
itu, sambil mulai membuka celana jeans pendek yg dipakai perempuan itu.
Setelah diturunkan, terlihatlah celana dalam
Tyas, terlihat sudah basah, Bima tersenyum, dan ingin segera mencicip vagina
perempuan lain selain Tesa. Celana dalam itu dilepas juga. Dan Kini Tyas sudah
telanjang bulat. Bima kemudian ikut melepas semua pakaiannya itu.
Tyas kali itu sudah merebahkan tubuhnya
dikasur, dan Bima bersiap didepan selangkangan mahasiswi cantik itu.
“Aahn… ayo Bim… puasin aku ya…”,
“siap mbak Tyas…hmmf”
Bima sudah melesat dan mulai menciumi
selangkangan Tyas, bulu bulu halus diatas vagina milik Tyas itu diciuminya,
wangi khasnya membuat Bima makin semangat.
“oouh…hmm… ayo Bim… jilat memekku dong…aaahn”
Bima sudah menurunkan kepalanya, dan kini sudah asyik menciumi bibir vagina
Tyas.
“mm…m…slruup..mm” tanpa menunggu lama, Bima
dengan cepat sudah menjulurkan lidahnya, menikmati basahnya vagina Tyas itu,
cairan didalamnya sudah mulai ia nikmati, sungguh ia sangat senang.
“Aahn..aahn..Bim…ouuh…ssh.. mmf” Tyas kini tau
memang berbeda cara Bima memanjakan vaginanya itu. Bima mengangkat kedua paha milik Tyas, dan
kini ia bisa lebih leluasa beraksi, lidahnya dengan liar berputar dan menjilati
dinding vagina mahasiswi itu,
“mmh…hmn…ohmm…slruup..mm… sedap mbak..mm”,
“ah..ah..ooh… pinter banget sih Bim…hhoouh”
Beberapa saat kemudian, Bima sudah puas, ia
beranjak, dan kini menyiapkan batang k0ntolnya. K0ntolnya mulai disiapkan
didepan vagina milik Tyas itu.
“mbak Tyas, siap ya…”,
“iya Bim… puasin aku…hegh aaahn!” Bima
langsung menancapkan pedangnya, dan kini merasakan senasi nikmatnya lubang
vagina milik Tyas itu.
Bima merasakan k0ntolnya dihapit dan dipijit
oleh dinding vagina milik Tyas itu, Bima merasa lubang itu cukup rapat, sungguh
nikmat rasanya.
“ooh..hmm… luar biasa…uuh” Bima memegang
kedua paha Tyas dan menahannya, lalu dengan ancang ancang yg tepat, Bima mulai
menggerakkan k0ntolnya maju mundur, menusuk nusuk vagina nikmat milik Tyas.

“kyah..ouh…aahn…Bima…ouh…aahn” Tyas merasakan
bagaimana nikmatnya tusukan k0ntol Bima, sensasinya sangat berbeda dengan saat
bercinta dengan pacarnya, kali ini rasa sakit tdk begitu membuatnya takut untuk
disetubuhi.
Bima bergerak maju mundur, k0ntolnya kini
keluar masuk lubang kenikmatan itu dengan asyiknya. “Bima…ouh…aahn…cepetin dong ganteng…hhhngh”,
“ooh, siap mbak, pasti nikmat nih…oooh” Bima
mulai mempercepat gesekannya, sesuai permintaan Tyas, k0ntolnya itu mulai
keluar masuk dengan lincah, sensasi nikmat yg ia rasakan mulai berlipat ganda,
k0ntolnya tak henti diselimuti dinding hangat nan nikmat dalam lubang vagina
Tyas itu. Kini suara desahan Tyas diiringi suara tabrakan
k0ntol Bima itu. Bima sedikit merunduk, agar gesekannya makin mantap, dan ia
juga bisa melihat wajah cantik Tyas yg memerah itu. “hhhnnh… oh..ah …mmf… ssh..ah …aaahn… Bima…
oooh”,
“ooh, mbak Tyas…uuh”

Sambil saling pandang, Bima dan Tyas menikmati
sensasi persetubuhan mereka itu. Menit demi menit, mereka asyik bercinta tanpa
memikirkan yg lainnya.
Bima sungguh sangat senang, meski tak ia
duga, kini ia sudah asyik menyetubuhi seorang perempuan cantik, senikmat tubuh
Tesa juga.
“ooh, Bima…aaahn” Bima tiba tiba merasa
cairan melesat dari lubang vagina Tyas, cairan kewanitaan milik Tyas itu
menyembur keluar.
Bima jadi sangat senang, ia mempercepat
tusukannya dua kali lipat, k0ntolnya maju mundur tanpa henti membuat tubuh Tyas
bergetar.
“aah..aah..aah…hnnnh…aaahn”, Bima kemudian
merasakan sepertinya ia sudah tdk kuat, ia tarik k0ntolnya keluar dari lubang
nikmat itu, lalu k0ntolnya ditempelkan dibawah perut Tyas, Crooot croot crooot, Spermanya menyembur membasahi
tubuh Tyas itu.

“hoooh..ooh…hmm…. Bima, banyak banget sperma
kamu.. wow”,
“ooh, iya mbak. huuft… hmm… makasih mbak
Tyas…”,
“uuh.. haha, sopan banget Bim, pake
makasih..hehe”,
“hihi, ya… udah biasa gitu mbak…huuh” Bima
dan Tyas sempat terdiam karena puas setelah bersetubuh.
“Bim, jam berapa tuh?”, “itu… jam 4 sih
mbak”,
“ooh, hehe, hnnh, mandi yuk Bim, nanti keburu si
Tesa dateng”,
“loh, gak papa mbak, kita nunggu…”, “ssst…
hari ini kamu untuk aku aja yaach, oke?”, “mm…terserah mbak Tyas deh”,
“hehe, yuk Bim, temenin aku mandi dong”,
“hehe, iya mbak siap…” Bima kemudian diajak
mandi bersama oleh Tyas.
“mbak, aku dulu juga main disini sama mbak
Tesa…”,
“heh, waah, gitu ya? kalau gitu… diulang gak
papa kan? main sama aku…”,
“b…boleh mbak, hehe” Dan dengan gembira Bima
kini bersetubuh lagi dikamar mandi itu.
Anak SMp itu sungguh gembira, hari harinya
bisa diisi dengan menikmati tubuh mulus nan montok milik para bidadari
dikontrakan itu. Bima percaya, memang ia sangat beruntung, memiliki kesempatan
dan kemampuan untuk bersetubuh dengan mahasiswi secantik Tyas itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar