Matahari mulai
muncul, sinarnya menyengat di sela lubang jendela. Aku mulai terbangun dari
dinginnya pagi, aku melirik jam dinding dan ternyata sudah jam 6 pagi. Aku
kesiangan karena badan terasa sangat lelah sekali, biasanya jam setengah 5 pagi
aku bersiap diri untuk pergi ke pasar. Aku seorang janda muda yang baru saja
bercerai dengan suamiku.
Namaku Mirna, usia 28
tahun di usia yang masih sedini ini aku sudah berstatus janda. Walaupun aku
sudah menyandang status janda, namun akubersyukur telah dilahirkan dengan paras
cantik serta tubuh yang indah juga. Namun entah rumah tanggaku yang hanya
berjalan 2 tahun itu kandas begitu saja. Aku lelah hidup dengan suamiku yang
hanya mabuk-mabukan dan berjudi.
Untung saja selama
menikah dengannya aku belum dikaruniai seorang anak. Kini aku bekerja sendiri
tinggal di rumah kontrakan yang minimalis. Aku seorang penjual jamu gendong,
walaupun hanya penjual jamu aku mempunyai penghasilan yang tidak kalah dengan
pekerjaan lainnya. Pelangganku banyak, dari anak-anak ibu-ibu bapak-bapak
sekaligus om-om genit yang setiap hari membeli jamuku.
Aku meracik jamuku
sendiri, aku lihay dalam membuat jamu. Dulu almarhum ibu mengajariku membuat
jamu tradisional, kini aku kembangkan sendiri. Aku memutuskan untuk menjadi
penjual jamu karena ku rasa untung yang aku dapat banyak. Hanya air dan
tumbuh-tumbuh yang bisa digunakan untuk membuat jamu aku bisa untung 150 ribu
perhari.
Apalagi kalau om-om
hidung belang rutin membeli jamuku. Sebenarnya mereka tidak begitu suka jamu,
mereka hanya penikmat kemolekan tubuhku saja. Lumayan kan beli jamu dapat
gratisan melihat bodyku yang aduhay. Khususnya jamu kuat itu sangat berkhasiat
untuk mereka pria yang melayani istrinya. Dan untuk para ibu biasanya membeli
jamu kunir asam dan yang paling ngehits nih jamu singset.
Singset rapet untuk
merapatkan memek biar keset membuat para suami enggan berpaling. Itulah aku
dengan centil dan cerewetnya menawarkan jamu dilingkungan sekitar kompleks
tempat aku tinggal. Setiap hari bangun pagi pergi ke pasar kemudian meracik
semua obat tradisional dikemas menjadi jamu yang siap untuk disantap pelanggan.
Berangkat jualan jam
2 sore hingga malam hari jam 7. Aku menggunakan kebaya sexy yang terlihat
belahan payudaraku, kemudian aku memakai sarung yang pres body. Berjalan
lengkak lengkok layaknya foto model. Aku gendong jamuku dan tangannku membawa
ember kecil berisi air dan gelas sambil bernyanyi dipinggir jalan, “muuu..jamuu…jamune
mas….singset rapet kuat sehat…mu jamuuu….”
Biasanya kalau aku
sudah bersuara langganan aku keluar dari rumah dan buru-buru mendekati aku.
Udah punya banyak pelanggan jadi tidak khawatir setiap harinya pasti habis.
Orang menyebutku “Jamune Mbok Rondo” yang artinya jamunya ibu janda. Make up
yang tebal rambut aku sanggul ke atas leher terlihat bersih dan mulus.
Kaum pria pastinya
bergairah membeli jamuku. Begitu caraku menarik pelanggan, selama satu tahun
aku menjual jamu rasanya sudah malas untuk jual jamu keliling. Kemudian aku
beralih menggunakan gerobak dorong. Lebih nyaman dan tidak terlalu lelah
bagiku. Aku yang terkenal ganjen itu jika mendorong gerobak jamuku dengan gaya
pantat aku goyang-goyangkan.
Hmmm bapak-bapak
dipangkalan ojek pastinya melotot semua mata terpaku melihatku, “muuu…jamune
pak … jamu kuaaatt biar kuat nanti malam yukk dibeli…..”
Nada-nada seperti itu
yang membuat para pelanggan tergiur denganku. Statusku janda membuat mereka
menggoda aku, tau aja lama nggak disentuh sukanya pegang-pegang pantatlah
payudaralah. Tapi aku biasa saja orang-orang tertentu saja yang berani
bertingkah seperti itu. Aku memiliki pengalaman saat menjual jamu keliling
kompleks.
Pengalaman itu
membuat aku terngiang-ngiang sepanjang hari karena seorang pemuda brondong anak
pelangganku. Siang itu matarhari terbit teriknya sangat menyengat, aku
berangkat untuk mengais rejeki. Menyusuri gang kecil hingga ke lorong gang
terujung pun aku susuri. Yang terakhir aku mengantar pesanan ibu Rina dia
langgananku seorang ibu tua yang terkena stroke.
Aku berjalan menuju
rumahnya, aku lihat pagarnya terbuka tetapi tidak ada orang di depan rumah.
Biasanya ada pembantu di depan menunggu aku datang, aku pun binggung. Aku
mengetuk pintu rumahnya,
“kulanuwun….tok…took..tookk….”
Sekitar 10 menit aku
menunggu akhirnya di buka juga pintu itu. Seorang pemuda membuka pintu memakai
celana kolor dan kaos dalam yang tipis. Rambutnya basah seperti habis mandi
handukpun masih menempel di pundaknya, “ada yang bisa saya bantu mbak…?”
Aku tidak menjawab
pertanyaan pemuda itu, aku bengong melihat pria ganteng se gagah itu. dia pun
kembali bertanya padaku lalu aku menjawab, “mmm…iiiyaaa dek..ibu ada nggak ?
ini saya bawa pesanan ibu kamu jamu beras kencur…”
“wah ibu lagi sakit
mbak ini saya anaknya, ibu di rawat di rumah sakit…”
“oohh jadi kamu
anaknya ya…ganteng ya kamu….”
“silahkan masuk mbak
saya ambilkan uang dulu….”
Aku pun masuk ke
ruang tamu menunggu pemuda itu mengambil uang. Pemuda ganteng itu bernama Riko,
aku melihat wajahnya terangsang. Dia kembali menemuiku di ruang tamu dan
memberikan uang, aku pun menawarinya untuk minum jamuku.
“eh ngomong-ngomong
kamu suka minum jamu nggak?”
“nggak begitu suka
deh mbak…”
“cobain jamuku dong ,
pasti kamu ketagihan ada jamu kuat biar makin kuat gituu….”
Sambil aku buka
sarungku biar makin terlihat pahaku yang mulus, pemuda itu tampaknya terangsang
melihatku. Belahan dadaku yang terlihat jelas membuat dia bergairah, dia pun
duduk mendekati aku,“mbak..kalau jamu
yang bikin bergairah itu apa…?”
“jamu yang buat
bergairah ya, sebentar ya aku buatin nanti dicoba deh sama aku pasti terbukti
kasiatnya…”
Aku mengambil jamu
kuat tersebut, pemuda itu menegaknya sambil memejamkan mata. Mungkin dia
merasakan rasa pahit seperti nggak tahan dengan rasanya, “gimana rasanya?” “aaahhh…pahit mbak….”
“pahit kan rasanya,
sini aku buat biar manis sayang….”
Aku mendekatinya, aku
menarik bibir dia kemudian aku cium. Aku kulum bibirnya dengan
perlahan,lidahnya aku tarik masuk kedalam mulutku. Dia membalas dengan mengulum
bibirku saling berciuman. Tangannya memelukku dengan erat, aku terus
menciuminya dengan penuh kegairahan. Tangannya terus meraba leher hingga
punggungku aku semakin terangsang.
Dia mencoba membuka
kancing bajuku. Payudaraku dengan ukuran bra 34B itu terbuka,
pemandangan sangat indah. Dia dengan cepat membelai payudaraku, dia remas kedua
tangannya bermain dengan sangat nikmat. Ciuman itu masih melekat dibibirku, “aaaakkkhhhhhh…. aaaaaaaaaahh……”
desahku sambil melepas ciuman itu. Tangannya membuka braku, kedua payudara
menggantung dengan sangat indah. Putting susuku yang awalnya tidak
menonjol dibuatnya terangsang. Dia putar putting susuku hingga aku merasakan
kenikmatan, putting susu yang berwarna coklat itu tegang,
“aaass…. aaaaahhhhhh…..aaaaahhh
nikmat….terus aaahhhh…..”
Dia masih asyik
dengan putting dan kemontokan payudaraku. Aku udah horni sekali, desahanku
semakin keras, “aaaaahhhhh….remas terus…aaahhhhhh……”
Putingku mendekat
dibibirnya, dia mencoba menjilati dengan penuh kelembutan. Setelah itu dia
kulum putting susuku secara bergantian,
“ooohhh
aaahhhh….terus sayang…nikmat sekali….ooohhhhhh……….”
Sangat nikmat hisapan
putting itu aku lemas tak berdaya, aku terbaring disofa itu. Kenikmatan demi
kenikmatan itu aku rasakan, tubuhku bergetar dibuatnya. Dia menindih
diatasku, wajahnya bergelumat dengan kedua payudaraku. Dia tampak gemas
dengan payudaraku yang montok itu, “ooohhhh….ooohhh…..aaaaahhhhh terus
sayang…jangan lepaskan..hisap terus oooohhh……”
Darah di tubuhku
mengalir dengan sangat cepat , detak jantungku berdebar merasakan belaian demi
belaian. Dia kembali menjilati tubuhku dari leher hingga ke pusar, tubuhku
bergetar. Setelah itu dia membuka sarungku, terlihatnya pahaku yang mulus
dengan celana dalam yang tipis. Dia membuka celana dalamku, kakiku bergerak
pengen cepat dia rangsang biar makin nikmat.
Riko melihat memekku
yang rimbun akan bulu-bulu kemaluan. Dia meraba dari atas hingga kebawah, aku
pun merintih Jemarinya membelai dari atas hingga ke bawah, kedua jarinya
membuka bagian dalam memekku. Kakiku mengangkang lebar, wajahnya tepat didepan
memekku. Seakan bersiap untuk menjilati seluruh bagian itu, lidahnya menjilati
selakanganku,“ooohh…oohhhh…aaaahhhhhhh…….sangat nikmat ooohhh aaahhhh……”

Bibirnya mendekati
bagian terdalam memekku, kltorisku dia jilat dan dia hisap. Tubuhku serasa
mengejang saat itu,“ooohhh …. Aaaaaaaaahhhhhhhh….aaahhhhhhhh…………”

Aku pun mengangkat
memekku keatas , kurasa akan lebih nikmat. Kita pun berposisi seperti angak 69,
aku mengulum penisnya yang besar dia mengulum memekku yang aduhay itu. Gairah
kita berdua sangat besar terlebih Riko minum jamu kuat, kekuatannya ganda. Dia
sangat bergairah sekali, aku senang sekali kala itu.

Posisi yang sangat
unik, dimana aku mengulum penisnya. Aku masukkan penisnya ke dalam mulutku,
sembari tanganku mengocok penisnya. Sedangkan Riko masih asyik mengulum memekku,
dia hisap terus klitorisku. Aku mengeluarkan cairan, orgasme sudahlah aku tak
tahan merasakan kenikmatan, “aaaaahhhh… oohhh….. mmmm…. aaahhhhhhh….”

Selama 10 menit
posisi 69 memekku udah basah , Riko pun kembali diatasku. Bibirnya mengulum
putting susuku penis yang besar itu dia gesek-gesekkan di memekku. Mencoba
masuk menjelajahi kenikmatan surge dunia bersama ku,
“jjllleeebbbb….aaassshhh
aaaaaaahhhhhhhhh….ooohh…aaaaaahhh….”

Penisnya yang besar
itu masuk ke dalam memekku, dia menekan terus hingga masuk ke dalam. Keluar
masuk penis itu membuat aku tak kuasa,
“ooohhhhh…terus
sayang … tekan terus….. aaaahhhh….”
Aku memegang
pinggulnya, dia asyik naik turun memompa penisnya yang besar itu. seakan tidak
mau lepas dari cengkraman memekku. Aku pun sesekali menjepit penisnya,
dia merintih, “aaaahhhh….aaaahhhhh…….jepit
sayang….” Ucap Riko.
Tampaknya dia suka
dengan gerakan jepit lepas yang aku berikan. Aku mengangkat pantaku dan penis
itu serasa tertancap di dalam memekku. Riko sangat kuat dia bergoyang sangat keras
gerakannya, aku semakin tidak tahan dengan goyangannya. Penis it uterus
menusuk-nusuk lubang kenikmatanku, memekku yang rapet singset itu berasa
membuka lebar,

“aaaahhhhhhhhh.. terus
sayang….dorong lagi….aaaaahhhh…..”
Bibirnya mengulum
putting susuku lagi aku semakin tidak tahan merasakan kenikmatan itu. Aku
menahan dan keluarlah cairan dari memekku, tak lama kemudian sperma Riko
keluar, “ ccccccrrrrrroooootttt….. cccccrrrroooooottt…. ccccccrooooottt……”. “aaaaahhhhh……aaaahhhhhh……”

Dia masukkan sperma
ke dalam mulutku, aku pun menelan sperma itu. Sudah lama aku tidak menelan
kenikmatan dari seorang pria. Terasa hangat sperma itu, konon menelan sperma
membuat wanita menjadi awet muda. Kitapun membersihkan badan dan memakai
pakaian lagi. Aku berpamitan dengan Riko tak lupa aku memberinya no telepon
aku. jika dia butuh aku bisa langsung menghubungi. Sekian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar